Sabtu, 21 April 2018

BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH DALAM SETIAP KEADAAN


BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH DALAM SETIAP KEADAAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah
Allah Ta’ala menjadikan  manusia yang hidup di dunia dalam berbagai keadaan, diantaranya : (1) Ada yang berpangkat, ada yang berharta, ada yang berilmu, ada berpenampilan fisik yang bagus dan yang lainnya. (2) Selain itu ada yang hidup bahagia, ada yang hatinya  senang, ada pula yang  sehat.
Lalu ada pula yang  mengalami keadaan atau kondisi sebaliknya. Itulah ketetapan Allah Ta’ala. Tak ada yang berserikat dengan-Nya.

Allah memberi yang terbaik.
Oleh karena itu bagaimanapun kondisi atau keadaan yang dihadapi, maka orang beriman akan selalu pada posisi HUSNU ZHAN ATAU BERBAIK SANGKA kepada Allah Ta’ala. 

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin memberikan tuntunan buat kita agar terus menerus  berbaik sangka kepada Allah atas segala perbuatan-Nya 

Pertama : Engkau wajib husnuzhan, berbaik sangka kepada Allah terhadap perbuatan Allah di muka bumi.

Kedua : Engkau wajib meyakini bahwa apa yang Allah lakukan adalah untuk suatu hikmah yang sempurna. Terkadang akal manusia memahaminya terkadang tidak.

Ketiga :Maka janganlah ada yang menyangka bahwa jika Allah melakukan sesuatu di alam ini karena kehendakNya yang buruk.

Ketahuilah bahwa terkadang kita menginginkan sesuatu tetapi ternyata yang kita inginkan itu tak baik buat kita. Perhatikanlah firman Allah :

وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, pada hal itu  baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu pada hal itu tidak baik bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Hadits hadits perintah bebaik sangka kepada Allah Ta’ala.
Diantara penjelasan Rasulullah tentang kewajiban berbaik sangka kepada Allah adalah sebagaimana sabda beliau berikut ini :

Pertama : Dari Abu Hurairah.
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku. (Muttafaqun ‘alaih).
Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (berharap) pada-Nya.

Mengenai makna hadits di atas, al Qadhi Iyadh berkata : Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah Allah akan memberi ampunan jika hamba meminta ampunan. Allah akan menerima taubat jika hamba bertaubat. Allah akan mengabulkan do’a jika hamba meminta. Allah akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lainnya berkata maknanya adalah berharap pada Allah dan meminta ampunannya (Syarh Shahih Muslim).

Kedua : Dari Watsilah bin al Asqa’

Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Watsilah bin Asqa’ radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ؛ فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ

Allah Azza wa Jalla berfirman : Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Silahkan dia bersangka kepadaku dengan apa yang ia inginkan.

Hadits ini diperjelas oleh riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman :

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، إِنْ ظَنَّ بِيْ خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ.

Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan. (H.R Imam Ahmad).

Selain itu, satu  hadits dari Jabir, dia berkata, tiga hari sebelum wafat, aku mendengar Rasulullah bersabda :

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ

Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhan pada Allah  (H.R Imam Muslim).

Penutup.
Ketahuilah bahwa diantara yang membuat seseorang hamba berbaik sangka kepada Rabb-nya adalah dengan memperbagus amalnya dan bersungguh sungguh dalam melakukan ketaatan. 

Imam Hasan al Bashri berkata : Sesungguhnya seorang beriman berbaik sangka kepada Rabb-nya sehingga dia membaguskan amalannya. Seorang pendosa, dia berburuk sangka kepada Rabb-nya sehingga diapun berbuat keburukan.

Oleh karena seorang hamba akan senantiasa berbaik sangka kepada Allah Ta’ala dalam berbagai keadaannya sehingga dia sungguh dalam melakukan ketaatan dan mendapat kebaikan yang diharapkannya.  Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.276)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar