TIGA GOLONGAN MANUSIA YANG DISEBUT DALAM
SURAT AL FATIHAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Surat
al Fatihah merupakan surat pertama dalam al Qur an meskipun ayat dalam surat ini bukanlah ayat yang pertama diturunkan Allah Ta’ala. Surat ini adalah
surat yang paling banyak dihafal oleh kaum muslimin karena setiap muslim yang
sudah baligh dan berakal wajib membaca surat ini 17 kali sehari semalam yaitu
pada setiap rakaat shalat fardhu.
Kita
mengetahui bahwa surat ini termasuk surat yang pendek yaitu terdiri dari tujuh
ayat. Nah, pada ayat ketujuh ini Allah Ta’ala menyebutkan tiga golongan
manusia. Allah berfirman :
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ
عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Q.S
al Fatihah 7).
Syaikh as Sa’di berkata : “Yaitu jalan
orang orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka” dari para
Nabi,orang orang yang benar, para syuhada dan para shalihin, “bukan” jalan
“mereka yang dimurkai”. Yang mengetahui kebenaran namun meninggalkan
kebenaran tersebut seperti Yahudi dan yang semisal mereka, dan bukan pula jalan
“mereka yang sesat” yaitu orang yang meninggalkan kebenaran karena
kebodohan dan kesesatan seperti Nasrani dan yang semisal mereka. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Diantara
penjelasan ulama tentang siapa saja yang dimaksud dengan ketiga golongan tersebut adalah :
Pertama : Golongan yang mendapat anugerah berupa
kenikmatan yaitu diberi ilmu yang bermanfaat dan dianugerahi pula
(kesempatan) untuk bisa melakukan amal shalih. Inilah sesuatu yang paling
berharga dan selalu dimohonkan oleh orang orang beriman kepada Allah Ta’ala.
Tentang
golongan yang orang orang telah diberi nikmat ini, dijelaskan Allah Ta’ala
dalam firman-Nya :
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ
وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama
sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi,
pencinta kebenaran, orang orang yang mati syahid dan orang orang yang shalih. Mereka
itulah teman yang sebaik baiknya. (Q.S an Nisa’ 69).
Kedua : Golongan yang mendapatkan murka Allah
Ta’ala yaitu golongan yang memiliki ilmu, namun tidak diamalkan. Dengan
demikian amal dan niat beramalnya rusak.
Ketiga : Golongan yang sesat. Mereka beramal tapi
tanpa dasar ilmu. Mereka beramal namun semua caranya sesat dan diada adakan.
Sungguh
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ
بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا
الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Katakanlah
(Muhammad), Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling
rugi perbuatannya ?. (Yaitu) orang yang sia sia perbuatannya dalam kehidupan
dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik baiknya. (Q.S al Kahf
103-104)
Kita
bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi
karunia berupa kenikmatan yaitu ilmu yang bermanfaat dan kesempatan serta kemampuan untuk bisa melakukan amal shalih. Insya Allah
ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.284)
terima kasih banyak
BalasHapus