KISAH SAHABAT MISKIN INGIN MENYAMAI
IBADAH SAHABAT KAYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Para sahabat dahulu, yang kaya atau
yang miskin, selalu berlomba dalam melakukan ibadah. Lalu para sahabat miskin
merasa iri hati tak bisa beribadah
sebanyak yang dilakukan sahabat kaya.
Memang demikianlah keadaannya.
Sahabat kaya memiliki kesempatan yang
banyak dengan hartanya. Diantaranya adalah mereka : (1) Bisa berinfak,
bersedekah dan memberi makan orang orang
miskin. (2) Mereka bisa ikut berjihad bahkan membiayai pasukan perang. (3)
Mereka bisa berhaji dan umrah, dan yang lainnya.
Inilah yang tak bisa dilakukan oleh
sahabat miskin dan inilah yang
menjadi keluhan mereka. Jadi mereka tidak mengeluh melihat sahabat kaya
memiliki rumah yang baik, makan yang enak serta berpakaian yang bagus.
Dengan keadaan yang demikian, lalu beberapa
orang sahabat yang miskin datang kepada Rasulullah mengadu tentang
kemiskinannya. Apakah dia minta didoakan Rasulullah supaya menjadi kaya seperti
sebagian sahabat yang lain. Ternyata tidak.
Mereka mengadu kepada Rasulullah karena tidak
bisa menyamai orang orang kaya dalam beramal. Dan mereka mengharapkan agar
Rasulullah memberi petunjuk kepada mereka agar bisa beramal mengimbangi orang kaya yang banyak bersedekah dan berinfak
di jalan Allah. Hadits berikut ini menunjukkan bahwa sahabat bukan mencintai
harta tapi mencintai amal. Mereka senantiasa
berlomba dalam melakukan amal shalih.
Satu hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa orang-orang fakir dari kalangan
Muhajirin mendatangi Rasulullah dan
berkata : Orang-orang yang memiliki harta berlomba-lomba menggapai
derajat yang tinggi dan nikmat yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kami
shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa.
Dan mereka memiliki kelebihan harta hingga mereka (bisa) berhaji, umrah,
jihad dan bersedekah.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
: “Maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu untuk mengejar orang-orang
yang telah mendahului kalian dalam beramal dan meninggalkan orang-orang yang ada
di belakang kalian. Dan tidak ada orang
yang lebih baik dari kalian kecuali jika ia melakukan seperti yang kalian
lakukan?, Para sahabat menjawab : Mau, wahai Rasulullah!, Maka Rasulullah
bersabda : Kalian BER-TASHBIH, BER-TAHMID DAN BERTAKBIR setiap selesai shalat
sebanyak 33 kali”.
Abu Shalih yang meriwayatkan dari Abu
Hurairah berkata : Ketika Rasulullah
ditanya tentang bagaimana cara menyebutkannya, maka beliau bersabda : Mengatakan subhaanallaah wal
hamdulillaah wallaahu akbar, hingga setiap kalimat diucapkan sebanyak 33
kali. (Muttafaq ‘alaih)
Imam Muslim menambahkan dalam riwayatnya :
Maka orang-orang yang fakir dari kalangan sahabat muhajirin kembali menemui
Rasulullah dan berkata : Saudara saudara kami yang memiliki kelebihan harta
telah mendengar perbuatan kami (mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir sehabis
shalat 33 kali), sehingga merekapun berbuat seperti yang kami lakukakan!.
Rasulullah bersabda : Itulah karunia
Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki.
Akhirnya para
sahabat yang fakir ini tetap ridha dengan keadaannya dan mereka gembira karena
telah mendapat pelajaran yang sangat berharga dari Rasulullah yaitu bisa
mendapatkan cara menambah amal yaitu dengan dzikir setelah shalat.
Imam Ibnu Hajar berkata : Dalam hadits ini (terdapat
dalil yang menunjukkan) lebih utamanya orang kaya yang menunaikan hak-hak
(Allah Ta’ala) pada (harta) kekayaannya dibandingkan
orang miskin, karena berinfak di jalan Allah (seperti yang disebutkan dalam
hadits di atas) hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. (Fathul Bari)
Begitulah para sahabat, mereka
mencintai ibadah dan kalau mereka memiliki harta juga digunakan untuk menambah
atau meningkatkan ibadah mereka.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.274)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar