MANUSIA YANG TIDAK DISUKAI ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala mencintai orang yang
selalu mengikuti perintah Rasul-Nya. Bahkan Allah Ta’ala akan mengampuni dosa
dosanya. Allah berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ
اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa dosamu.
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Sebaliknya, sebagai seorang hamba,
tentu kita sangatlah takut ketika Allah tidak mencintai kita dan tidak pula
menyukai kita. Sebab jika Allah tidak suka kepada kita, lalu kemana kita akan
menggantungkan diri. Sungguh Allah Ta’ala adalah tempat bergantung semua
makhluk.
Perhatikanlah firman-Nya :
اللَّهُ
الصَّمَدُ
Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya semua makhluk. (Q.S
al Ikhlas 2).
Syaikh Utsaimin berkata : Makna yang paling lengkap dari ash
Shamad adalah : Dia Maha Sempurna dan seluruh makhluk sangat bergantung
kepada-Nya. (Tafsir Juz ‘Amma).
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah
menjelaskan dalam banyak firman-Nya tentang orang orang yang pasti merugi di
dunia dan di akhirat karena Allah tidak menyukainya. Diantaranya adalah :
Pertama : Orang yang melampaui batas
وَلاَ تَعْتَدُواْ
إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S al Ma’idah
87)
Kedua : Orang
yang zhalim
وَاللّهُ لاَ
يُحِبُّ الظَّالِمِين
Dan Allah tidak menyukai orang zalim. (Q.S Ali
Imran 57)
Ketiga : Orang yang berbuat kerusakan
Sungguh Allah
Ta’ala melarang untuk berbuat kerusakan, sebagaimana firman-Nya :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا
نَحْنُ مُصْلِحُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, janganlah berbuat kerusakan
di bumi !. Mereka menjawab, sesungguhnya kami justru orang orang yang melakukan
perbaikan. (Q.S al Baqarah 11). Dan Allah Ta’ala tidak menyukai mereka,
sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْمُفْسِدِينَ
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan.(Q.S al Qashas 77)
Keempat : Orang yang sombong.
Sifat sombong adalag suatu yang tercela dalam
syariat Islam. Mereka merasa lebih baik dari orang lain dan tak mau menerima
kebenaran. Rasulullah bersabda :
الْكِبْرُ
بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sombong
adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (H.R Imam Muslim).
Allah mengingatkan kita bahwa Dia tidak
menyukai orang orang yang sombong. Perhatikanlah firman Allah berikut ini.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ
مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Sungguh,
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S Luqman
18)
إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
Sesungguhnya
Dia tidak menyukai orang yang sombong. (Q.S an Nahl 23)
Kelima : Orang
yang berkhianat
Sungguh suka
berkhianat adalah perbuatan sangat tercela. Sifat khianat ini merupakan salah
satu tanda orang munafik. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ
Tanda
orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji
berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Allah Ta’ala
tidak menyukai orang yang memiliki sifat munafik yaitu selalu berkhianat. Allah
Ta’ala berfirman :
إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ
خَوَّاناً أَثِيماً
Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang
selalu berkhianat dan bergelimang dosa (Q.S an Nisa’ 107).
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ الخَائِنِينَ
Sungguh, Allah tidak Menyukai orang yang
berkhianat.” (Q.S al Anfal 58)
Keenam : Orang yang berlebihan
Imam Ibnu Hajar mengatakan : Ghuluw adalah
berlebihan terhadap sesuatu dan menekan hingga melampaui batas (Fathul Bari).
Ketahuilah bahwa sikap berlebihan adalah
sesuatu yang tercela dan dilarang dalam syariat Islam. Sikap berlebihan tidak
akan mendatangkan kebaikan dan tidak memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam
segala urusan terutama dalam menjalankan agama yang lurus.
Allah Ta`ala memuji hamba hambaNya yang
bersifat sederhana yaitu tidak berlebihan bahkan termasuk dalam berinfak :
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ
يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَاماً
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian . (Q.S al Furqaan 67)
Sungguh, Allah
Ta’ala tidak suka kepada orang yang berlebihan, sebagaimana firman-Nya :
وَلاَ تُسْرِفُواْ
إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S al An’am 141)
Itulah sebagian dari manusia yang tidak
disukai oleh Allah Ta’ala. Kita memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat
buruk sehingga mendapat kecintaan Allah.
Wallahu A’lam. (1.261)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar