TIDAK MENERIMA KEBENARAN TANDA KESOMBONGAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Semua orang memahami bahwa sifat
sombong adalah sesuatu yang tercela. Keburukan yang paling nyata adalah bahwa
orang yang sombong akan dijauhi. Jelas tidak banyak orang yang mau bergaul
dengan orang orang sombong.
Lalu apa makna sombong. Secara umum
sombong dipahami sebagai suatu sikap merasa lebih dari orang lain. Merasa lebih
hebat dari orang lain. Akibatnya orang sombong akan jatuh kepada kebiasaan
merendahkan orang lain yang dianggap tidak sebaik dirinya. Selanjutnya bisa
jadi sampai menghina orang lain.
Ketahuilah bahwa secara syariat sikap sombong bukanlah sekedar merasa
lebih lalu merendahkan orang lain tapi
termasuk sikap menolak kebenaran. Inilah keadaan paling berbahaya dari orang sombong.
Rasulullah bersabda : “Al kibru, batharul haqqi wa ghamdunnaas” Sombong
adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R Imam Muslim).
Jadi
sombong itu kata Rasulullah terkait dengan dua hal yaitu : (1) Menolak kebenaran
dan (2) Merendahkan orang
lain.
Tentang
menolak kebenaran adalah tatkala semua dalil dan hujjah tentang kebenaran
syariat telah berada di depan matanya namun orang yang sombong masih menolak
dengan menggunakan akalnya. Justru inilah kesombongan yang paling parah karena dia akan berhadapan dengan murka Allah Ta'ala.
Kenapa, karena kebenaran hukum hukum syariat itu
datang dari Allah Ta’ala. Allah berfirman : “Al haqqu min
rabbika, falaa takun minal mumtariin” Kebenaran
itu dari Rabbmu, maka janganlah engkau menjadi orang-orang yang ragu. (Q.S Ali Imran 60).
Kenyataan yang bisa dilihat bahwa sebagian manusia
ada yang menolak kebenaran yang dijelaskan
dalam al Qur an serta as Sunnah. Mereka suka mempertanyakan hukum dan ketetapan dari
Allah. Bahkan bukan hanya mempertanyakan tapi mencela dan menolak. Diantaranya
sebagian mereka berkata : (1) Kenapa Allah begitu kejam dengan hukum rajam bagi
pezina dan potong tangan bagi pencuri.
(2) Kenapa Allah tidak adil dalam pembagian waris dan sebagainya. Bahkan
ada pula yang lebih parah lagi yaitu dengan mengatakan : Kenapa Allah melarang memilih orang kafir
jadi pemimpin.
Manusia seperti inilah yang masuk kelompok orang
orang yang sombong. Dan Allah akan murka kepada mereka. Na’udzubillahi min dzaalik.
Ketahuilah bahwa semuanya telah diatur Allah Ta’ala
dengan ilmu-Nya yang Mahasempurna. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Dia Maha Mengetahui segala yang terbaik bagi hamba
hamba-Nya. Sungguh salah satu nama
Allah adalah al ‘Alim yaitu yang Maha Mengetahui. Ada lebih dari 150 kali Allah
mengingatkan dalam al Qur an bahwa Dia Maha Mengetahui.
Oleh karena itu mari kita terima segala hukum Allah.
Semua hukum dari Allah adalah kebenaran yang mutlak dan tidak ada hak manusia
untuk menolaknya sedikitpun. Sungguh orang orang yang tidak mau menerima
kebenaran yang telah Allah turunkan adalah termasuk orang orang yang amat
sangat kesombongannya.
Ketahuilah bahwa orang orang yang
sombong mendapat ancaman yang berat dari Allah dan Rasul-Nya, diantaranya
adalah :
Pertama : Allah akan menutup hatinya.
Allah berfirman : “…Kadzalika yathba’ullahu ‘ala kulli
qalbin mutakabbirin jabbar” … Demikianlah Allah akan menutup setiap hati
orang yang sombong dan sewenang wenang. (Q.S al Mu’min 35).
Ketahuilah bahwa jika hati seseorang telah tertutup maka dia
akan sulit menerima kebenaran, sulit berhenti dari maksiat. Semua nasehat tidak
berguna baginya. Dia akan melihat kebaikan sebagai keburukan dan sebaliknya.
Kedua : Allah akan membencinya.
Sungguh Allah Ta’ala tidak suka kepada orang yang sombong.
Allah berfirman : “Innahu laa yuhibbul mustakbiriin”
Sesungguhnya Dia (Allah) tidak suka kepada orang-orang yang sombong. (Q.S an
Nahl 23).
Ketahuilah bahwa jika Allah tidak suka kepada seseorang maka
itu adalah betul-betul kerugian dan musibah yang besar. Sekiranya Pak RT atau
Pak RW tidak suka kepada kita maka itu
sudah sangat tidak nyaman bagi kita. Apalagi Allah yang tidak suka. Bukankah
hanya Allah tempat kita bergantung dan berserah diri. Allah berfirman : “Allahush
shamad” Allah tempat (semua makhluk) bergantung (Q.S al Ikhlas 2).
Ketiga : Allah tidak mengizinkannya masuk surga.
Ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabda beliau : “Laa
yadkhulul jannata man kaana fi qalbihi
mitsqalu habbatin min khardalin min kibrin”
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji (sawi)
dari sifat kesombongan (H.R Imam Muslim).
Saudaraku, sungguh surga itu milik Allah, tidak bersekutu
dengan yang selain-Nya. Jika pemilik surga tidak mengizinkan kita masuk karena kesombongan kita lalu kita mau kemana
? Tolong direnungkan.
Wallahu A’lam. (823).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar