SYAITHAN GEMBIRA JIKA MANUSIA MAKAN
DENGAN TANGAN KIRI
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Agak sering kita menyaksikan
saudara saudara kita yang mungkin belum
tahu, makan minum dengan tangan kiri. Pada saat makan steak misalnya.
Makanan ini dihidangkan bersama garpu dan pisau. Salah satu cara makannya yang
populer adalah posisi pisau ditangan
kanan dan garpu ditangan kiri. Ketika akan menyantap makanan garpu tetap ditangan
kiri dan dengan garpu itu makanan diangkat ke mulut.
Kalau diingatkan maka mereka akan
berkata : Inilah cara makan steak yang benar. Silahkan lihat dan baca buku tentang tata cara makan steak yang benar menurut cara
Eropa. Kita katakan : Itu cara yang benar menurut siapa. Bukankah dengan begitu
engkau telah menyelisihi perintah Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam, nabimu
?.
Padahal kalau engkau mau, ini bukan
perkara yang sulit. Engkau potong makanan dengan pisau lalu engkau tarok pisau
di atas piring. Seterusnya engkau pindahkan garpu ke tangan kanan lalu makan
dengan mengunakan garpu yang sudah berada di tangan kananmu. Itu saja.
Mungkin kebanyakan kita tidak
terlalu sering berkesempatan makan steak. Yang agak sering kita makan gorengan yang namanya tahu isi. Disini juga ada potensi untuk makan dengan tangan
kiri. Ketika makan tahu isi biasanya dipegang dengan tangan kanan. Kemudian
cabe rawitnya dipegang dengan tangan kiri langsung diangkat ke mulut.
Kebanyakan begitu.
Lalu ada yang berkomentar : Makan
dengan tangan kanan atau kiri kenyangnya sama. Tergantung apa yang kita makan.
Kita katakan : Iya secara zhahir komen ini bisa benar. Namun demikian ada
baiknya untuk diketahui beberapa point dalam hal ini, diantaranya :
Pertama : Makan dengan tangan kiri membuat musuh kita yang bernama
syaithan bergembira. Kenapa ? karena kita mau mengikuti cara cara mereka. Dan
tidaklah dianggap baik jika kita membuat
musuh senang.
Kedua : Makan dengan tangan kiri berarti menyelisihi apa yang
diajarkan Rasulullah sebagaimana disebut dalam sabda beliau : “Idza akala ahadukum falyakulu biyaminihi. Wa idza syariba ahadukum
falyasyrabu biyamimihi. Fainnasy syaithaana ya’kulu bisyimalihi wa yasyrabu
bisyimalihi.” Jika seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan
kanannya. Dan jika seorang dari kalian minum maka minumlah dengan tangan
kanannya. Maka sesungguhnya syaithan makan dengan tangan kirinya dan minum
dengan tangan kirinya. (H.R Imam
Muslim).
Ketiga : Apa yang dilarang Rasulullah pasti
disitu ada mudharat yang belum atau tidak kita ketahui begitupun jika beliau
melarang sesuatu. Oleh karena sangatlah baik jika kita mengikuti apa yang
beliau ajarkan. Bukankah beliau adalah ushwah hasanah bagi kita semua.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin pernah ditanya tentang
hukum makan dengan tangan kiri. Alhamdulillah beliau menjelaskan : Makan dengan
tangan kiri karena ada udzur tidak mengapa.
Adapun tanpa udzur maka (makan dengan tangan kiri) adalah haram karena
Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam telah melarangnya, beliau bersabda : “Innasy syaithaana
ya’kulu bisyimalihi wa yasyrabu bisyimalihi.” (H.R Imam
Muslim).
Allah berfirman : “Ya aiyuhal ladziina aamanuu laa tattabi’uu
khutuwaatisy syaithaani fa innahu ya’muru bil fahsyaa-i wal munkar…” Wahai
orang orang yang beriman !. Janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan.
Barangsiapa yang mengikuti langkah langkah syaithan maka sesungguhnya syaithan
itu menyuruh (kamu) mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar…(Q.S an Nuur
21).
Tergambar bagimu bahwa masalah ini bukanlah permasalahan yang ringan.
Jika engkau makan dengan tangan kiri maka syaithan akan senang karena engkau
telah sepakat dengannya. Dan engkau menyelisihi siapa ?. Engkau telah
menyelisihi Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam dalam hal sabda dan perbuatan
beliau sehingga masalah ini bukan
masalah sepele.
Syaikh melanjutkan : Karena itulah
wajib bagi penuntut ilmu untuk mengingatkan kaum awam dalam hal ini. Banyak
kita mendapati manusia ketika selesai makan, mereka minum dengan tangan kiri.
Mereka mengatakan : Kami khawatir mengotori gelas. Padahal sekarang ini
kebanyakan gelas terbuat dari kertas tidak digunakan untuk minum oleh orang
setelahmu, biarkan saja kotor.
Kemudian meskipun terbuat dari kaca
mungkin untuk memegangnya bisa dari bawah antara jari telunjuk dan ibu jari,
lalu engkau minum. Seandainya tidak memungkinkan hal ini dan juga hal
sebelumnya, jika gelas terkotori juga bisa dicuci. Hal ini bukanlah suatu
masalah. Selama diketahui bahwa hal itu adalah haram dan bahwasanya dia
melakukan perbuatan dosa yaitu minum dengan tangan kiri maka sesuatu yang haram
tidak boleh melainkan dalam kondisi darurat. (Al Fatawa al Muhimmah, dengan diringkas).
Syaikh Abdul Aziz as Sayyid Nada berkata : Bahwa berdasarkan hadits yang shahih maka
makan dengan tangan kanan adalah wajib. Bahkan untuk orang yang kidal sekalipun
dia wajib makan dengan tangan kanannya. (Lihat Kitab Ensiklopedi Adab Islam, jilid
1)
Sebagai penutup dinukilkan sebuah
hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Ada seorang laki-laki makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dengan tangan kirinya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :‘Makanlah dengan tangan kananmu !. Dia malah menjawab : Aku tidak bisa. Beliau bersabda : ‘Benarkah kamu tidak bisa ?. (Dia menolaknya
karena sombong). Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya” (H.R Imam Muslim).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (836).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar