MATI DI RUMAH BISA MENDAHULUI SYUHADA KE SURGA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Alangkah berbahagianya orang orang,
terutama para sahabat yang mati syahid karena perang berjuang menegakkan dan
meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Mereka mendapat kedudukan yang tinggi
disisi Allah Ta’ala disamping keutamaan yang banyak dan pantas mereka dapatkan.
Diantara keutamaan dan kebaikan yang akan diperoleh orang yang mati
syahid adalah sebagaimana dimaksud dalam sabda Rasulullah :“Orang yang mati syahid mendapatkan
enam hal di sisi Allah. Diampuni dosa
dosanya sejak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di
surga, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yg besar,
dihiasi dgn perhiasan iman, dikawinkan dgn bidadari dan dapat memberikan
syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya” (H.R Ibnu
Majah).
Orang yang mati syahid adalah salah
satu dari empat golongan yang mendapat nikmat yaitu sebagaimana firman Allah
Ta’ala : “Dan barangsiapa yang mentaati Allah
dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin , orang-orang
yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang
sebaik-baiknya”. (Q.S an Nisa’
69).
Lalu bagaimana dengan orang yang
selainnya. Sungguh Allah Maha Pengasih Maha Penyayang kepada orang orang yang
betul betul taat kepada-Nya. Ketahuilah orang orang diberi umur panjang yang
senantiasa diisi dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala juga bisa mendapat kesempatan
yang lebih baik dari seorang yang mati syahid atau syuhada.
Syaikh Mahmud al Mishri menukil sebuah kisah dari Abu Salamah, dari Thalhah bin Ubaidillah
: Sesungguhnya dua orang laki laki dari kabilah Baliy (suatu kabilah besar yang
dinisbatkan kepada Baliy bin Amr) menghadap Rasulullah dan menyatakan
keislamannya. Satu dari kedua laki laki ini lebih giat dari yang lainnya. Lalu
yang lebih giat ini pergi berperang dan mati syahid. Laki laki yang satunya
lagi diberi umur setahun lagi dan wafat dalam keadaan wajar di rumahnya.
Thalhah berkata : Saya bermimpi, saya berada di pintu surga,
ternyata saya bersama dua orang laki laki yang sudah meninggal ini. Lalu dari
surga ada suara memanggil orang yang meninggal lebih akhir dari keduanya.
Kemudian datang lagi suara dari dalam surga memanggil orang yang mati syahid.
Selanjutnya suara itu datang kepadaku dan terdengar : Kembalilah, karena belum
waktunya kamu masuk surga.
Lalu pagi harinya, Thalhah bercerita kepada orang orang dan
mereka heran akan hal itu. Kenapa orang yang mati belakangan di rumahnya
itu, dipanggil lebih dahulu masuk surga
sedangkan yang mati syahid dipanggil masuk surga belakangan. Cerita mimpi
Thalhah ini disampaikan kepada Rasulullah, maka Rasulullah bertanya kepada
orang orang : “Apa yang kalian herankan dari hal itu” Mereka menjawab :
Wahai Rasulullah orang ini adalah yang paling giat dari keduanya kemudian mati
syahid tapi yang lainnya dipanggil masuk surga lebih dahulu darinya.
Kemudian Rasulullah bersabda : “Bukankah dia telah hidup
setahun lagi setelahnya”? Mereka menjawab : Benar ya Rasulullah :
Rasulullah bersabda : “Dengan begitu (laki laki yang meninggal belakangan
itu bukankah) dia mendapati bulan Ramadhan, lalu berpuasa, shalat ini dan
shalat itu, sujud sepanjang tahun” ? Mereka mejawab : Benar. Lalu
Rasulullah bersabda : “Karena itulah jarak di antara keduanya lebih jauh
dari jarak antara langit dan bumi” (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih Sunan Ibnu Majah). Lihat Kitab
Rihlah ilad Darul Aakhirah.
Oleh karena itu kepada orang orang
yang masih diberi umur (panjang) seharusnya dia berusaha dengan sungguh sungguh
menggunakannya untuk taat beribadah. Bisa jadi, dengan kasih sayang Allah Ta’ala
dia masuk surga lebih dahulu dari orang
orang yang mati syahid tersebab
ketaatannya. Allahu Akbar.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (840)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar