TAKUTLAH TERHADAP DOSA BESAR YANG MEMBINASAKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Para sahabat dahulu amat sangat takutnya
kepada dosa kecil apalagi dosa besar.
Dalam atsar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang perkataan dua
orang sahabat yang menunjukkan betapa takutnya mereka terhadap dosa.
(1) Ibnu Mas’ud, beliau berkata : Sesungguhnya
seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan ia sedang duduk di bawah
gunung dan ia takut gunung tersebut jatuh menimpanya. Dan seorang fajir
memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di hidungnya lalu ia
berkata demikian (mengipaskan tangannya di atas hidungnya untuk mengusir lalat
tersebut).
(2) Anas bin Malik berkata : Sesungguhnya kamu mengerjakan amalan (dosa)
di hadapan mata kalian halus seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang
hidup di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menganggap dosa seperti itu
dosa besar.
Lalu, apa yang dimaksud dengan dosa besar ?.
Dosa besar adalah setiap dosa yang Allah tutup akhirnya dengan ancaman berupa
(masuk) neraka, kemurkaan Allah, laknat dan adzab-Nya. (Tafsir ath Thabari
sebagaimana dinukil dari perkataan Ibnu Abbas).
Perhatikanlah bahwa diantara ayat al Qur an
tentang perbuatan dosa yang ditutup atau diancam dengan MURKA ALLAH TA’ALA adalah firman-Nya :
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا
فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ
وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman
dengan sengaja maka balasannya adalah neraka Jahannam. Dia kekal di dalamnya.
ALLAH MURKA KEPADANYA dan melaknatnya serta menyediakan adzab yang besar
baginya. (Q.S an Nisa’ 93).
Ayat al Qur an tentang perbuatan dosa yang
ditutup atau diancam dengan LAKNAT ALLAH TA’ALA adalah firman-Nya :
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ
عَذَابًا مُهِينًا
Sesungguhnya terhadap orang orang yang
menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan MELAKNATNYA di dunia dan di akhirat
dan menyediakan adzab yang menghinakan bagi mereka. (Q.S al Ahdzab 57)
Oleh karena itu, terhadap dosa besar tentu
para sahabat dan juga orang orang shalih lebih dalam lagi ketakutannya karena bisa membinasakan. Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ
Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang
membinasakan. Maka para Sahabat bertanya :
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ ؟
Ya Rasulullah, apa tujuh perkara tersebut ?. Maka
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ،
وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ مَالِ
الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ
الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ
Dosa kesyirikan kepada Allah, dosa sihir, dosa
membunuh seorang jiwa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melainkan
dengan alasan yang hak, dosa memakan harta riba, dosa memakan harta anak yatim,
dosa berpaling dari medan perang dan dosa menuduh seorang wanita Muslimah yang
terhormat dengan tuduhan yang keji. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa dosa besar tak bisa di hapus
dengan istighfar saja tapi harus dengan sebenar benar taubat yaitu TAUBAT
NASHUHA dengan memenuhi syarat syaratnya. Syaikh Utsaimin berkata bahwa taubat
diterima di sisi Allah jika memenuhi lima syarat :
(1) Ikhlas karena Allah Ta’ala semata, yaitu
yang mendorongnya bertaubat adalah RASA TAKUTNYA KEPADA ALLAH TA’ALA dan
mengharap pahala dari-Nya.
(2) Menyesali kesalahan yang telah dilakukan.
Artinya : Janganlah ia merasa seolah olah tidak bersalah, tidak menyesal, tidak
bersedih. Tetapi dia harus menyesali dosanya.
(3) Tidak meneruskan kesalahan tersebut. Tidak
sah taubat bila dia masih terus melakukan KESALAHAN YANG SAMA karena orang yang
bertaubat adalah orang yang kembali.
(4) Berazam dan bertekad bulat untuk tidak
mengulangi dosa tersebut. Jika dia bertaubat sedang dalam hatinya mengatakan
kalau ada kesempatan niscaya akan mengulangi kesalahan tersebut. Ini berarti
taubatnya tidak diterima.
(5) Hendaknya taubat dilakukan pada waktu
PINTU TAUBAT MASIH TERBUKA. Jika pintu taubat sudah tertutup maka taubat tidak
diterima lagi, yaitu : JIKA AJAL SUDAH DATANG DAN JIKA MATAHARI TELAH TERBIT
DARI BARAT. (Tafsir Juz ‘Amma, surat al Buruj, dengan diringkas)
Ketahuilah, para ulama menjelaskan bahwa tujuh
dosa besar yang pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim diatas bukanlah pembatasan jumlah dosa besar tetapi adalah tujuh
diantaranya karena memang dosa besar itu
sangatlah banyak.
Imam Abu Thalib al Makki berkata jumlah dosa
besar itu 17. Imam adz Dzahabi dalam kitabnya al Kabair, menyebutkan 76
macam dosa besar. Selain itu di bagian akhir kitab al Kaba-ir Imam adz Dzahabi
menyebutkan pula beberapa dosa yang bisa pula dianggap sebagai dosa besar.
Oleh karena itu orang orang beriman haruslah berhati hati dan takutlah terhadap dosa
terutama dosa dosa besar yang akan membinasakan diri di dunia dan di
akhirat. Wallahu A’lam. (1.863)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar