Kamis, 16 Januari 2020

JIKA HARTA DIKIRIM KE AKHIRAT NILAINYA JADI BERLIPAT


JIKA HARTA DIKIRIM KE AKHIRAT NILAINYA JADI BERLIPAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika seorang hamba diberi harta yang lebih maka sangatlah dianjurkan untuk diinfakkan sebagiannya. Dengan berinfak hakikatnya dia mengirim hartanya (sebagai bekal) ke akhirat dan  nilai harta itu menjadi berlipat ganda. Diantara dalilnya adalah :

Pertama : Dalil dari al Qur an. Allah Ta’ala berfirman :
 
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261)

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Kedua : Dalil dari as Sunnah. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan tentang pelipat gandaan harta jika dikirim ke akhirat melalui infak ataupun sedekah. 
 
(1) Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda  :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin.” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim)
 
(2) Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud, dia berkata :    Seorang laki-laki datang dengan membawa (seekor) unta yang  di hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :

لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ

Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang pada pemeriksaannya. (H.R. Imam Muslim,  an Nasai  dan Imam Ahmad).

Ketahuilah bahwa ketika seseorang mengharapkan balasan berlipat ganda dari harta yang diinfakan atau dikirim ke akhirat sebagai bekal baginya, maka ada beberapa hal yang sangat baik diperhatikan :

Pertama : Sangat dianjurkan agar harta itu dikirim ke akhirat melalui infak atau sedekah di jalan Allah, sebelum seseorang wafat. Allah berfirman : 

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu SEBELUM KEMATIAN DATANG kepada salah seorang diantara kamu, lalu dia berkata (menyesali) : Ya Rabb-ku sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang orang yang shalih.  (Q.S al Munafiqun 10)

Kedua : Diinfakkan dengan ikhlas, tidak menyebut nyebut dan tidak menyakiti perasaan penerima. Allah Ta’ala berfirman :

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ أَنفَقُوا۟ مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.  (Q.S al Baqarah 262)

Ketiga : Harus dari hasil kerja atau usaha yang baik dan halal.

Ketahuilah bahwa hanya berinfak dengan harta yang baik yang akan benilai di sisi Allah dengan berlipat ganda.

(1) Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang Thayyib. (H.R Imam Muslim).

(2) Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma DARI HASIL KERJA YANG HALAL yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana seseorang membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu.  (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu, setiap hamba ketika masih hidup haruslah bersemangat dan bersegera mengirim sebagian hartanya ke akhirat melalui infak dan sedekah sehingga nilainya  menjadi berlipat ganda sampai 700 kali lipat.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.862).     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar