INVESTASI AKHIRAT HASIL BERLIPAT DENGAN RISIKO
NOL
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Umur, ilmu, harta bahkan jabatan dan yang
lainnya adalah MODAL BESAR yang bisa
diinvestasikan seseorang untuk memperoleh nilai lebih, berupa keuntungan atau return.
Pilihannya ada dua yaitu investasi dunia untuk memperoleh keuntungan dunia dan
investasi akhirat untuk mendapatkan keuntungan sebagai bekal setelah wafat.
Sekarang mari kita lihat lebih lanjut tentang
bagaimana kedua investasi ini memberi manfaat bagi investornya :
(1) Investasi di dunia.
Semua orang paham bahwa investasi dunia berupa
harta dan yang lainnya adalah sementara bisa jadi fatamorgana. Bisa untung,
bisa pulang modal dan bisa rugi bahkan pasti ada risiko. Sungguh sebelum
berinvestasi, para investor biasanya menghitung secara detail untung rugi,
kapan investasi bisa memberi hasil.
Terkadang menggunakan rumus rumus investasi
serta financial analisis yang cukup rumit. Diperlukan pula management bisnis
dan keuangan. Dan itulah diantara karakteristik investasi di dunia.
(2) Investasi di akhirat.
Investasi akhirat adalah sesuatu yang betul
betul sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Orang beriman jangan
mengabaikannya. Keuntungannya PASTI DAPAT BAHKAN BERLIPAT GANDA, TAK PERNAH
RUGI. Dengan kata lain dapat BIG RETURN BISA JADI UNLIMITED RETURN DENGAN ZERO
RISK. Ketahuilah bahwa untuk investasi akhirat tak diperlukan hitungan
sebagaimana diperlukan ketika melakukan investasi dunia.
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dengan
sangat jelas tentang investasi akhirat ini beserta keutamaan, sebagaimana firman-Nya :
Pertama : Q.S al Baqarah ayat 245. Allah Ta’ala berfirman :
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ
قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ
وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman
yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah
menahan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Ada satu riwayat dari Ibnu Mas’ud, dia berkata
bahwa ketika turun firman Allah surat al Baqarah ayat 245 ini, maka Abu
Dahdah al Anshari bertanya kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah ! Benarkah
Allah menghendaki pinjaman dari kita ?. Beliau menjawab : Benar
wahai Abu Dahdah. Lalu Abu Dahdah menjabat tangan Rasulullah dan berkata : Aku
akan meminjamkan (menginfakkan di jalan Allah) kepada Rabb-ku kebunku yang luas
itu.
Ibnu Mas’ud menjelaskan bahwa kebun milik Abu
Dahdah itu di dalamnya terdapat 600 pohon kurma. Demikian pula Ummu Dahdah dan
keluarga Abu Dahdah bermukim disitu.
Selanjutnya Ibnu Mas’ud menceritakan : Setelah
(kebun diserahkan kepada Rasulullah untuk dipinjamkan kepada Allah Ta’ala) Abu
Dahdah datang dan memanggil istrinya. Ya Ummu Dahdah ! Ummu Dahdah menjawab :
Labbaik... Kemudian Abu Dahdah berkata : Pindahlah engkau dari sini
karena kebun ini telah aku pinjamkan kepada Rabb-ku Yang Mahaagung dan
Mahamulia. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Kedua : Q.S ash Shaff ayat 10. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ
أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Wahai orang orang yang beriman !. Maukah kamu
Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang
pedih ?. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui.
Tentang ayat ini Syaikh as Sa’di berkata : Ini
adalah wasiat, petunjuk dan arahan dari Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah terhadap
hamba hamba-Nya yang beriman KEPADA BISNIS TERBESAR, tuntunan paling luhur dan
tujuan paling tinggi, yang jika didapat akan menyelamatkan dari adzab yang
pedih dan mendapatkan kenikmatan abadi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketiga : Q.S al Baqarah 261. Allah Ta’ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. ada setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia
kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud,
dia berkata : Seorang laki-laki datang
dengan membawa (seekor) unta yang di
hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan
Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :
لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ
مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ
Dengan sedekahmu ini maka pada hari
kiamat kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang
pada pemeriksaannya. (H.R. Imam Muslim,
an Nasa'i dan Imam Ahmad).
Selain itu, ketahuilah bahwa dengan nilai
investasi yang minim bisa mendapatkan return yang sangat besar. Begitulah diantara keutamaan investasi
akhirat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ
دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ
بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ
أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu
dirham. Lalu ada yang bertanya : Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah.?.
Beliau bersabda : Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu
dirham untuk disedekahkan.
Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak
sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.
(H.R An Nasai dan Imam Ahmad. Dihasankan
oleh Syaikh al Albani).
Nah, sekarang orang orang beriman mau menunggu
apalagi. Segeralah berinvestasi untuk
akhirat selagi ada umur dengan melakukan berbagai amalan untuk akhirat berupa infak
dan sedekah dengan harta ataupun mengajarkan ilmu dan lainnya yang bermanfaat
untuk orang lain. Wallahu A’lam. (1.867).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar