ADA AMALAN SHALIH YANG PAHALANYA TANPA BATAS
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Kewajiban setiap hamba adalah melakukan amal
shalih yaitu amal shalih yang dilandasi iman dan ikhlas karena Allah Ta’ala.
Sungguh semua amal shalih pasti mendapat balasan kebaikan. Allah Ta’ala
berfirman :
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ
لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ
حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada
hari Kiamat, maka tidak seorangpun dirugikan walau sedikit, sekalipun hanya
seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang
membuat perhitungan. (Q.S al Anbiya’ 47).
Bahkan Allah Ta’ala akan membalas dengan
berlipat ganda. Ada amalan shalih yang
balasannya SEPULUH KALI LIPAT sebagaimana firman-Nya :
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ
أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا
وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Barangsiapa berbuat kebaikan MENDAPAT BALASAN
SEPULUH KALI LIPAT AMALNYA. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang
dengan kejahatannya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan. (Q.S al An’am 160).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda tentang balasan SEPULUH KALI LIPAT suatu amal shalih
:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ
الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al
Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan
dilipatkan menjadi SEPULUH KEBAIKAN semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf,
Laam satu huruf dan Miim satu huruf. (H.R at Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
Ada pula
balasan pahala amal shalih sampai
700 kali lipat, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia
kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261).
Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah
seperti ini akan dilipat gandakan balasannya. Kelipatan ini dengan tujuh ratus
kali lipat hingga berlipat ganda banyaknya lagi dari itu. Karena itu Allah
berfirman : Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan :
(1) Apa yang ada dalam hati orang yang
berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus.
(2) Dan juga sesuai dengan kebaikan dan
manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut karena beberapa jalan kebaikan
dan manfaat yang dihasilkan dari infak tersebut. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Tentang balasan 700 kali lipat juga disebutkan
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud, dia
berkata : Seorang laki-laki datang dengan membawa (seekor)
unta yang di hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki
itu berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya
sedekahkan di jalan Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :
لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ
مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ
Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat
kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang pada
pemeriksaannya. (H.R. Imam Muslim, an Nasai dan Imam
Ahmad).
Selain itu, dengan kasih sayang Allah Ta’ala kepada para hamba hamba-Nya, maka ada pula amalan
shalih yang dibalas TANPA BATAS, balasannya SESUAI KEHENDAK ALLAH TA’ALA,
diantaranya adalah :
Pertama : Memaafkan kesalahan orang lain. Allah Ta’ala berfirman :
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ
مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا
يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan
yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang
yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai
orang-orang dzalim. (Q.S asy Syura 40)
Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala akan
memberinya balasan upah yang sangat besar dan pahala yang sangat banyak.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Puncak keutamaan memaafkan kesalahan orang
lain adalah memperoleh ampunan. Allah Ta’ala berfirman :
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا
تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang
dada. Apakah kamu tidak menginginkan Allah mengampunimu dan Allah Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. (Q.S an Nur 22)
Kedua : Menjaga sifat sabar.
Menjaga sikap sabar ketika adalah sangat berat apalagi ketika dizhalimi.
Keinginan manusia umumnya adalah membalas bahkan jika bisa dengan balasan yang
lebih berat. Tetapi Allah Ta’ala mengingatkan agar bisa bersabar dan sungguh
Allah Ta’ala menjanjikan PAHALA TANPA BATAS. Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ
اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah
(Muhammad) : Wahai hamba-hamba-Ku yang
beriman !. Bertakwalah kepada Rabb-mu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang
yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10).
Sulaiman bin Qashim
berkata : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran
yang ganjarannya seperti air mengalir. Kemudian beliau membacakan firman Allah
Ta’ala dalam surat az Zumar ayat 10.
Syaikh Muhammad bin Shalih
al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda
tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali
hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak
bisa dihitung dengan bilangan.
Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang
maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan
mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali
lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin)
Ketiga : Amalan puasa.
Sungguh amalan puasa seorang hamba, Allah
khususkan untuk diri-Nya. Sehingga pahala amalan puasa bisa tak terbatas jumlahnya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ
الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ
وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ
عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ
Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh
manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh
ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (dalam satu hadits Qudsi) : Kecuali
amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya, disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena Aku.
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua
kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika
berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di
sisi Allah daripada bau minyak kasturi. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Melihat kepada keumuman hadits ini maka puasa
dimaksud adalah puasa wajib di bulan Ramadhan dan juga termasuk puasa puasa
sunnah yang disyariatkan.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.876)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar