ADA YANG BERKATA BAHWA HARTA TAK DIBAWA
MATI ??
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hakikatnya, mencari dan memilki harta yang
banyak tidak dilarang di dalam Islam. Para sahabat dahulu juga ada yang kaya
raya bahkan sangat kaya. Diantaranya menurut satu riwayat, secara berurutan sahabat
dalam jumlah kekayaannya adalah : Abdurrahman bin ‘Auf, Zubair bin Awwam,
Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidilah dan Sa’ad bin Abi Waqash.
Semua mereka sangat menjaga cara
mendapatkannya dan menjaga pula kemana
dibelanjakan. Sungguh sebagian besar harta sahabat yang kaya ini, digunakan
untuk menegakkan dan membela perjuangan Islam bersama Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam.
Diantaranya
adalah sebagaimana diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah, dia berkata :
Usman bin Affan datang kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dengan
membawa 1.000 dinar untuk persiapan pasukan menghadapi perang Tabuk, yaitu
ketika masa sulit. Usman meletakkan uang dinar tersebut di pangkuan Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam. Abdurrahman berkata : Lalu beliau membalik baliknya
seraya bersabda :
ما ضرَّ عثمانَ ماعَمِلَ بَعْدَ هَذا اليَومِ
Tidaklah akan
membahayakan Usman apapun yang dilakukannya setelah hari ini. (Beliau
mengatakannya beberapa kali). H.R al Hakim.
Ketahuilah
bahwa infak Usman bin Affan sejumlah 1.000 dinar itu adalah jumlah yang sangat
banyak. Satu dinar adalah kira kira 4,25 gram. Jadi 1.000 dinar sama dengan
kira kira 4.250 gram atau 4, 25 kg emas. Kalau kita hitung dengan harga emas
murni pada saat artikel ini ditulis maka nilainya lebih dari 3 milyar rupiah.
Di zaman ini, ketika ada seseorang bersemangat
bekerja dan berusaha mencari harta terkadang ada saja yang memberi komentar
yang kurang baik. Mereka berkata : Untuk apa bersusah payah mencari harta yang
banyak PADAHAL HARTA TAK AKAN DIBAWA MATI.
Sekilas ungkapan ini terlihat ada benarnya
tapi HAKIKATNYA SALAH. Sungguh harta yang diperoleh seorang hamba apalagi dalam
jumlah yang banyak, SANGAT POTENSIAL UNTUK DIBAWA MATI. Tergantung bagaimana
cara mendapatkan harta itu dan kemana dibelanjakan. Jika harta diperoleh dengan
cara yang benar, halal lalu dibelanjakan dengan cara yang benar menurut syariat
maka harta ITU PASTI AKAN DIBAWA MATI OLEH PEMILIKNYA. Menjadi pemberat timbangan amalnya dan pembelanya di
akhirat kelak. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Sedekah itu
akan menghapuskan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Hasad akan memakan
kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar. (H.R al Baihaqi dalam Syu’abul
Iman)
Imam Fudhail bin Iyadh berkata : Mereka (orang
orang miskin yang kita beri sedekah) membawa perbekalan perbekalan kita menuju
akhirat tanpa upah sedikitpun hingga mereka meletakkannya diatas timbangan
(amal kita) di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah bersabda : “Ittaqun naara walau bisyiqi tamratin fain lam tajiduu fa bikalimatin
thaiyibah”. Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan
(sedekah) sebutir kurma. Apabila tidak mendapatinya maka
ucapkanlah kalimat yang baik. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata : Didalam hadits
ini terdapat anjuran untuk bersedekah dan menerima sedekah walaupun itu hanya
sedikit. Dan terdapat isyarat untuk tidak meremehkan sesuatu yang sedikit dari
sedekah dan yang lainnya. (Fathul Bari)
Bahkan harta berupa sebutir anggur pun jika
disedekahkan bisa dibawa mati. Dalam satu riwayat disebutkan pula bahwa pada
suatu kali ada seseorang datang meminta sesuatu kepada Ummul Mukminin Aisyah
dan disisinya ada beberapa wanita.
Aisyah memerintahkan agar orang yang meminta
itu diberi sebutir anggur. Para wanita itupun terheran heran (bersedekah dengan
sebutir anggur ?). Lalu Aisyah berkata : Sebutir anggur merupakan benih yang
banyak.
Aisyah membacakan firman Allah :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrah pun niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. (Q.S az Zalzalah 7).
Memang benar bahwa sebutir anggur merupakan
benih yang banyak. Perhatikanlah firman Allah dalam surat al Baqarah 261, yaitu
sebutir anggur itu akan dilipat gandakan pahalanya menjadi 700 kali bahkan bisa
lebih sesuai kehendak Allah Ta’ala.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui
Orang orang beriman yakin bahwa harta bisa
dibawa mati. Oleh karena itu orang orang tetap
semangat membawa hartanya sebelum kematiannya. Caranya mudah, KETIKA SEBELUM
MATI DIA KIRIM SEBAGIAN HARTANYA TERLEBIH DAHULU KE AKHIRAT yaitu dengan
membelanjakannya untuk sesuatu yang Allah Ta’ala ridha. Tidak beratkan ?.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.857).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar