PUTUS ASA DIPICU OLEH SIFAT SUKA MENGELUH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Menurut KBBI putus asa adalah HABIS ATAU
HILANG HARAPAN, tidak mempunyai harapan lagi. Sedangkan mengeluh bermakna MENYATAKAN SUSAH karena penderitaan,
kesakitan, kekecewaan dan sebagainya.
Ketahuilah bahwa putus asa bukanlah termasuk
sifat yang terpuji sehingga orang orang beriman selalu menjauh dari sifat ini.
Kenapa ?, karena orang orang beriman SANGAT MEYAKINI bahwa ada Allah Ta’ala, Rabb Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang kepada hamba hamba-Nya.
Selain itu orang orang beriman meyakini pula
dengan sesungguhnya bahwa apapun
penderitaan, kesakitan dan kekecewaan dan berbagai musibah yang mendatanginya
adalah ketetapan Allah Ta’ala baginya. Dan dia harus menerima dengan lapang
dada.
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa
kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami
dan hanya kepada Allah bertawakal-lah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah
51).
Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan
tentang kelompok manusia yang suka
berputus asa, diantaranya :
Pertama :
Orang orang kafir. Allah Ta’ala berfirman
:
إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ
اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat
Allah hanyalah orang orang yang kafir. (Q.S Yusuf 87).
Kedua :
Orang orang yang sesat. Allah Ta’ala
berfirman :
قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ
إِلَّا الضَّالُّونَ
Dia (Ibrahim) berkata, tidak ada yang berputus
asa dari rahmat Rabb-nya kecuali orang yang sesat. (Q.S al Hijr 56).
Ketahuilah bahwa pemicu putus asa adalah
karena banyak mengeluh. Keluhan bisa
mendatangkan stress jika berlajut
menjadi depresi ujung ujungnya adalah putus asa. Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala senantiasa menyediakan jalan
keluar bagi setiap kesulitan hamba hamba-Nya, SEHINGGA TAK ADA RUANG UNTUK
MENGELUH, sebagaimana firman-Nya :
Pertama :
Ketika takut tak mendapat rizki.
Jika seorang hamba merasakan kesulitan hidup
karena kekurangan harta maka ketahuilah bahwa Allah Ta’ala menjamin rizki semua
makhluk. Kewajiban setiap hamba adalah berusaha mencari rizki yang halal. Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ
إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
Dan tidaklah satu pun makhluk bergerak
(bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. (Q.S Huud 6).
Bahkan Allah memberi rizki dari arah yang
tidak disangka sangka dan mencukupkan keperluan hamba hambanya. Allah berfirman
:
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ
بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak
disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.
Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (Q.S ath Thalaaq
3).
Kedua :
Ketika mengalami sakit.
Jika seorang mengalami sakit maka Allah juga
menurunkan obatnya. Dan Allah yang menyembuhkannya. Allah Ta’ala berfirman :
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Dan jika aku sakit maka Dia-lah yang
menyembuhkan. (Q.S asy Syu’ara 80).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit,
melainkan Dia menurunkan juga obat untuk penyakit itu (H.R Imam Bukhari).
Ketiga : Ketika mengalami kezhaliman dari orang lain.
Dan juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
telah mengingatkan bahwa sakit akan menghapus sebagian dosa yaitu ketika
diterima dengan sabar. Beliau bersabda :
مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ
سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu
penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya
dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Ketiga : Ketika mengalami kezhaliman dari orang lain.
Jika mengalami perbuatan zhalim maka orang
yang beriman tidak perlu khawatir. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا
Dan barangsiapa mengerjakan amal shalih sedang
dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zhalim
(terhadapnya) dan tidak (pula khawatir ) akan pengurangan haknya (Q.S Thahaa 112).
Dan Allah mengajarkan kita untuk berdoa agar
dijauhkan dari orang yang zhalim yaitu dalam firman-Nya :
قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ
(Nabi Musa berdoa)
:
Ya Rabb-ku, selamatkanlah aku dari
orang orang yang zhalim itu. (Q.S al Qashash 21
Keempat : Ketika menghadapi musuh Islam.
Selalu waspada dan siap dengan menyingsingkan
lengan baju menghadapi musuh musuh Islam. Lakukan sesuatu apapun yang bisa dilakukan untuk membela
agama ini. Bisa berjihad dengan harta,
jiwa, perkataan, tulisan dan yang lainnya.
Sungguh Allah Ta’ala telah berjanji untuk menolong orang yang menolong agama-Nya yaitu sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya
:
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha
perkasa. (Q.S al Hajj 40).
Oleh karena itu orang orang beriman tak suka
mengeluh apalagi berputus asa karena selalu ada jalan keluar dari berbagai
masalah dan kesulitan. Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Maka sesungguhnya bersama kesulitan
ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (Q.S al Insyirah
5-6)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.873)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar