MENGUCAPKAN ALHAMDULILLAH LEBIH BERNILAI
DARI NIKMAT DUNIA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika mendapat nikmat dunia berupa kesehatan,
keselamatan, rizki dan yang lainnya maka sangatlah penting dan diutamakan bagi
orang orang beriman untuk mengucapkan ALHAMDULILLAH, segala puji
bagi Allah. Ini adalah sebagai ucapan syukur kepada-Nya karena segala nikmat ataupun rizki datangnya dari
Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ
اللَّهِ ۖ
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya)
dari Allah. (Q.S an Nahal 53)
Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan manusia untuk senantiasa
bersyukur kepada-Nya melalui firman-Nya, diantaranya adalah firman Allah
Ta’ala :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا
لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Maka ingatlah kepada-Ku, Akupun ingat
kepadamu. BERSYUKURLAH KEPADA-KU dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (Q.S al
Baqarah 152)
Allah
Ta’ala berfirman :
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (Q.S Luqman 14)
Mengucapkan KALIMAT ALHAMDULILLAH adalah salah
satu cara bersyukur disamping bersyukur dengan hati dan perbuatan atau amal
shalih. Ketahuilah bahwa bersyukur dengan mengucapkan kalimat alhamdulillah
ternyata bernilai lebih dari nikmat dan harta dunia.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskannya dalam sabda beliau :
ما أنْعَمَ اللهُ عَلَى عَبْدٍ بنعْمةٍ
فَقالَ الحَمْدُ لِلَّهِ إلاَّ كانَ ما أعْطَى أفْضَلَ مِمَّا أخَذَ
Tidaklah Allah menganugerahkan kenikmatan
apapun pada seorang hamba lalu dia mengucapkan ALHAMDULILLAH, kecuali apa yang
yang Dia berikan (kepadanya berupa membaca alhamdulillah) lebih utama daripada
(nikmat) apa yang dia terima. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al
Albani).
Tentang hadits ini, Imam Ibnu Rajab al Hambali
berkata : Yang dimaksud dengan nikmat (yang disebut pertama dalam hadits ini)
adalah nikmat nikmat dunia seperti keselamatan, kesehatan, terhindar dari marabahaya dan yang lainnya. Sementara itu,
ucapan alhamdulillah adalah nikmat
agama.
Keduanya merupakan nikmat Allah Ta’ala. Akan
tetapi nikmat Allah Ta’ala pada hamba-Nya berupa hidayah untuk mensyukuri
nikmat nikmat-Nya dengan membaca alhamdulillah lebih utama daripada nikmat
nikmat duniawi yang dilimpahkan-Nya kepada hamba hamba-Nya.
Nikmat nikmat duniawi bila tidak dibarengi
dengan dengan syukur akan menjadi sumber malapetaka. Sebagaimana dikatakan oleh
Abu Hazim bahwa setiap nikmat tidak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala maka akan
menjadi sumber petaka.
Maka ketika Allah Ta’ala memberi taufik kepada
seseorang hamba untuk mensyukuri nikmat nikmat duniawi DENGAN MEMUJINYA
(mengucapkan alhamdulillah) atau bentuk bentuk syukur lainnya maka nikmat
(mensyukuri) ini akan menjadi lebih baik dari nikmat nikmat tersebut dan lebih
dicintai oleh Allah Ta’ala daripada nikmat nikmat (duniawi) itu. (Jami’ul Ulum
wal Hikam).
Oleh karena itu, hamba hamba Allah senantiasa
BERSYUKUR KEPADA-NYA yaitu mengucapkan alhamdulillah ketika diberi nikmat karena nilainya melebihi dari nikmat dunia. Selain itu, ingatlah bahwa Allah Ta’ala ridha kepada orang orang yang bersyukur,
sebagaimana firman-Nya :
وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ
Jika kamu bersyukur, DIA MERIDHAI kesyukuranmu
itu. (Q.S az Zumar 7).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.868)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar