AMAL SHALIH MENDATANGKAN PAHALA DAN
PENGHAPUS
DOSA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Pemahaman umumnya manusia mengatakan bahwa amal shalih yang dilakukan seseorang
berlandaskan iman akan memperoleh pahala yang sempurna. Ini tentu pemahaman
YANG BENAR Allah Ta’ala berfirman :
وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ
أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan-amalan yang shalih, maka Allah akan memberikan kepada mereka
dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka dan Allah tidak menyukai orang yang
zalim. (Q.S Ali Imran 57).
Namun demikian ketahuilah bahwa amal shalih
bukan hanya mendatangkan pahala tetapi juga sebagai PENGHAPUS DOSA. Allah Ta’ala
berfirman :
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ
عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟
يَعْمَلُونَ
Dan orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa
dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka
kerjakan. (Q.S al Ankabut 7).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga
menjelaskan bahwa perbuatan baik atau amal shalih akan menghapus dosa, yaitu
sebagaimana sabda beliau :
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ،
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ
حَسَنٍ
Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah di
manapun kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik,
niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan
akhlak terpuji. (H.R Imam Ahmad dan
at Tirmidzi).
Sungguh
manusia banyak berbuat dosa. Disebutkan dalam satu hadits Qudsi :
يا عبادي إنكم
تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian
berbuat salah pada malam dan siang, dan Aku mengampuni semua dosa, maka minta
ampunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian. (H.R Imam Muslim).
Dalam hadits ini disebutkan bahwa dosa akan
dihapus dengan memohon ampun kepada Allah Ta’ala dan Allah Ta’ala berjanji akan
mengampuni.
Sungguh dengan kasih sayang-Nya Allah Ta’ala
menetapkan banyak sekali amal shalih yang menjadi penghapus kesalahan dan dosa.
Diantaranya adalah :
Pertama : Membaca Subhanalahi wa bihamdihi.
Ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :
وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ
اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ
كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barang siapa membaca ‘subhanallahi
wabihamdihi’ (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam
sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan. (H.R Imam
Muslim).
Nah, ketika seseorang membaca
Subahanalli wa bihamdihi tentulah tersedia pahala baginya sementara itu dosanya
diampuni pula.
Kedua : Berdzikir setelah shalat
Ada dzikir setelah shalat yang
juga menghapus dosa sebanyak buih di lautan, yang dibaca setelah shalat
fardhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَبَّحَ اللهَ في
دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاثاً وَثَلاثِينَ ، وحَمِدَ اللهَ ثَلاثاً وَثَلاَثِينَ ،
وَ
كَبَّرَ الله ثَلاثاً وَثَلاَثِينَ ، وقال تَمَامَ المِئَةِ : لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْر
كَبَّرَ الله ثَلاثاً وَثَلاَثِينَ ، وقال تَمَامَ المِئَةِ : لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْر
Barangsiapa mengucapkan tasbih
(mengucapkan ‘subhanallah’) di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali,
mengucapkan hamdalah (mengucapan ‘alhamdulillah’) sebanyak 33 kali, bertakbir
(mengucapkan Allahu Akbar) sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan)
seratus ia mengucapkan ‘La ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu, lahul mulku
wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir (tiada Tuhan yang berhak
disembah dengan haq selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu),
maka Aku akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan. (H.R Imam
Muslim)
Ketiga : Antara shalat fardhu
yang lima waktu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ
وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا
بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Antara shalat yang lima waktu,
antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan
Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa
selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (H.R Imam Muslim)
Keempat
: Melakukan qiyam Ramadhan.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melakukan qiyam
Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya
yang telah lalu akan diampuni. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Kelima
: Puasa pada hari Arafah.
Rasulullah shalallahu’alaihi
wasallam bersabda :
أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله
والسنة التي بعده
Aku berharap kepada Allah semoga (puasa 9
Dzulhijjah) menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. (H.R Imam
Muslim).
Keenam : Menghadiri shalat
wajib di masjid.
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda :
ما منِ امرئٍ مسلمٍ تحضرهُ
صلاةٌ مكتوبةٌ . فيُحسنُ وضوءَها
وخشوعَها وركوعَها . إلا كانتْ كفارةً لما قبلها منَ الذنوبِ . ما لمْ يؤتِ كبيرةً
. وذلكَ الدهرَ كلَّهُ
Tidaklah seorang Muslim menghadiri
shalat wajib (di masjid), ia membaguskan wudhunya dan membaguskan khusyuk serta
rukuknya, kecuali itu semua menjadi kafarah (penghapus) dosa-dosanya yang telah
berlalu, selama ia tidak mengerjakan dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang masa.
(H.R Imam Muslim).
Al Imam an Nawawi
menjelaskan makna hadits ini :
مَعْنَاهُ أَنَّ الذُّنُوبَ
كُلَّهَا تُغْفَرُ إِلَّا الْكَبَائِرَ فَإِنَّهَا لَا تُغْفَرُ … قَالَ الْقَاضِي
عِيَاضٌ هَذَا الْمَذْكُورُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ غُفْرَانِ الذُّنُوبِ مَا لَمْ
تُؤْتَ كَبِيرَةٌ هُوَ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَأَنَّ الْكَبَائِرَ إِنَّمَا
تُكَفِّرُهَا التَّوْبَةُ أَوْ رَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَفَضْلُهُ
Maknanya adalah bahwa semua dosa
akan diampuni (karena amalan tersebut) KECUALI DOSA BESAR. Adapun dosa besar
tidak diampuni (dengan sebatas amalan tersebut) … Al-Qadhi Iyadh mengatakan
bahwa yang disebutkan dalam hadits, yaitu keyakinan bahwa dosa-dosa akan
diampuni selama bukan dosa besar, ini adalah keyakinan Ahlussunnah. Dan dosa
besar itu hanya dapat dihapuskan dengan taubat atau dengan rahmat dari Allah Ta’ala
dan keutamaan dari Allah Ta’ala. (Syarah
Shahih Muslim lin Nawawi).
Jadi, sangatlah banyak ibadah yang BISA
MENGHAPUS DOSA bahkan ada yang ringan untuk diamalkan. Tetapi ketahuilah bahwa
yang akan dihapus adalah dosa dosa kecil sedangkan dosa besar hanya bisa
dihapus dengan sebenar benar taubat atau
taubat nashuha sebagaimana dijelaskan Imam an Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim
diatas)
Oleh karena itu orang orang beriman tetap
semangat melakukan berbagai amal shalih termasuk amalan sunnah. Sungguh amal
shalih yang dilandasi iman akan BUKAN HANYA MENDATANGKAN PAHALA tetapi sebagai
PENGHAPUS DOSA.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.865)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar