Sabtu, 18 Januari 2020

AMAL SHALIH MENDATANGKAN PAHALA DAN PENGHAPUS DOSA


AMAL SHALIH MENDATANGKAN PAHALA DAN 
PENGHAPUS DOSA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Pemahaman umumnya manusia mengatakan bahwa  amal shalih yang dilakukan seseorang berlandaskan iman akan memperoleh pahala yang sempurna. Ini tentu pemahaman YANG BENAR Allah Ta’ala berfirman : 

وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shalih, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka dan Allah tidak menyukai orang yang zalim. (Q.S Ali Imran 57).

Namun demikian ketahuilah bahwa amal shalih bukan hanya mendatangkan pahala tetapi juga sebagai PENGHAPUS DOSA. Allah Ta’ala berfirman : 

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri  balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S al Ankabut 7).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan bahwa perbuatan baik atau amal shalih akan menghapus dosa, yaitu sebagaimana sabda beliau : 

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah di manapun kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji. (H.R Imam  Ahmad dan at Tirmidzi).

Sungguh   manusia banyak berbuat dosa. Disebutkan dalam satu hadits Qudsi :

يا عبادي إنكم تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat salah pada malam dan siang, dan Aku mengampuni semua dosa, maka minta ampunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian. (H.R Imam Muslim).

Dalam hadits ini disebutkan bahwa dosa akan dihapus dengan memohon ampun kepada Allah Ta’ala dan Allah Ta’ala berjanji akan mengampuni.

Sungguh dengan kasih sayang-Nya Allah Ta’ala menetapkan banyak sekali amal shalih yang menjadi penghapus kesalahan dan dosa. Diantaranya adalah : 

Pertama : Membaca Subhanalahi wa bihamdihi.

Ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :

وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barang siapa membaca ‘subhanallahi wabihamdihi’ (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan. (H.R Imam Muslim).

Nah, ketika seseorang membaca Subahanalli wa bihamdihi tentulah tersedia pahala baginya sementara itu dosanya diampuni pula.

Kedua :  Berdzikir setelah shalat

Ada dzikir setelah shalat yang juga menghapus dosa sebanyak buih di lautan, yang dibaca setelah  shalat fardhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ سَبَّحَ اللهَ في دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاثاً وَثَلاثِينَ ، وحَمِدَ اللهَ ثَلاثاً وَثَلاَثِينَ ، وَ
كَبَّرَ الله ثَلاثاً وَثَلاَثِينَ ، وقال تَمَامَ المِئَةِ : لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْر

Barangsiapa mengucapkan tasbih (mengucapkan ‘subhanallah’) di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali, mengucapkan hamdalah (mengucapan ‘alhamdulillah’) sebanyak 33 kali, bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar) sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) seratus ia mengucapkan ‘La ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir (tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka Aku akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan. (H.R Imam Muslim)

Ketiga : Antara shalat fardhu yang lima waktu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (H.R Imam Muslim)

Keempat : Melakukan qiyam Ramadhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Kelima : Puasa pada hari Arafah.

Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda :

أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده

Aku berharap kepada Allah semoga (puasa 9 Dzulhijjah) menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. (H.R Imam Muslim).

Keenam : Menghadiri shalat wajib di masjid.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

ما منِ امرئٍ مسلمٍ تحضرهُ صلاةٌ مكتوبةٌ . فيُحسنُ وضوءَها وخشوعَها وركوعَها . إلا كانتْ كفارةً لما قبلها منَ الذنوبِ . ما لمْ يؤتِ كبيرةً . وذلكَ الدهرَ كلَّهُ

Tidaklah seorang Muslim menghadiri shalat wajib (di masjid), ia membaguskan wudhunya dan membaguskan khusyuk serta rukuknya, kecuali itu semua menjadi kafarah (penghapus) dosa-dosanya yang telah berlalu, selama ia tidak mengerjakan dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang masa. (H.R Imam Muslim).

Al Imam an Nawawi menjelaskan makna hadits ini :

مَعْنَاهُ أَنَّ الذُّنُوبَ كُلَّهَا تُغْفَرُ إِلَّا الْكَبَائِرَ فَإِنَّهَا لَا تُغْفَرُ … قَالَ الْقَاضِي عِيَاضٌ هَذَا الْمَذْكُورُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ غُفْرَانِ الذُّنُوبِ مَا لَمْ تُؤْتَ كَبِيرَةٌ هُوَ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَأَنَّ الْكَبَائِرَ إِنَّمَا تُكَفِّرُهَا التَّوْبَةُ أَوْ رَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَفَضْلُهُ

Maknanya adalah bahwa semua dosa akan diampuni (karena amalan tersebut) KECUALI DOSA BESAR. Adapun dosa besar tidak diampuni (dengan sebatas amalan tersebut) … Al-Qadhi Iyadh mengatakan bahwa yang disebutkan dalam hadits, yaitu keyakinan bahwa dosa-dosa akan diampuni selama bukan dosa besar, ini adalah keyakinan Ahlussunnah. Dan dosa besar itu hanya dapat dihapuskan dengan taubat atau dengan rahmat dari Allah Ta’ala dan keutamaan dari Allah Ta’ala.  (Syarah Shahih Muslim lin Nawawi).

Jadi, sangatlah banyak ibadah yang BISA MENGHAPUS DOSA bahkan ada yang ringan untuk diamalkan. Tetapi ketahuilah bahwa yang akan dihapus adalah dosa dosa kecil sedangkan dosa besar hanya bisa dihapus  dengan sebenar benar taubat atau taubat nashuha sebagaimana dijelaskan Imam an Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim diatas)

Oleh karena itu orang orang beriman tetap semangat melakukan berbagai amal shalih termasuk amalan sunnah. Sungguh amal shalih yang dilandasi iman akan BUKAN HANYA MENDATANGKAN PAHALA tetapi sebagai PENGHAPUS DOSA.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.865)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar