Minggu, 05 Januari 2020

KELIRU BERAT JIKA ADA MANUSIA MENCELA HUJAN


KELIRU BERAT JIKA ADA MANUSIA MENCELA HUJAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Langit dan bumi beserta seluruh isinya adalah milik Allah Ta’ala dan tak berserikat secuilpun dengan sesuatu apapun. Allah Ta’ala berfirman : 

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ
 
Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Q.S al Baqarah 284).

Allah Ta’ala berfirman : 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

Segala puji bagi Allah yang MEMILIKI APA YANG ADA DI LANGIT DAN APA YANG ADA DI BUMI dan segala puji di akhirat bagi Allah. Dan Dialah Yang Mahabijaksana. Mahateliti. (Q.S Saba’ 1)

Sungguh orang orang beriman tak pernah lupa bahwa dirinya juga milik Allah Ta’ala. Itulah sebabnya jika datang musibah  kita diajurkan membaca  istija’ yaitu :

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. (Q.S al Baqarah 156).

Jadi, sebagai pemilik, Allah Ta’ala bersendiri memiliki hak dan kemampuan serta kuasa untuk melakukan apapun terhadap makhluk-Nya termasuk menurunkan hujan ke bumi kapan dan dimanapun secara mutlak. Oleh karena itu manusia  DILARANG BAHKAN SANGAT TAK PATUT jika ada yang lancang mencela hujan. 

Ketika hujan turun memang ada sebagian manusia yang lancang mencela hujan dengan berbagai bentuk kalimat yang buruk. Diantaranya ada yang berkata : Hujan lagi, hujan lagi. Bakal banjir, macet  dan longsor lagi karena hujan. Kenapa sih kok hujan melulu. Ini adalah kalimat  celaan dan hendaknya si pencela ini takut kepada Allah Ta’ala dan banyak memohon.

Ketahuilah yang pasti kalimat celaan itu akan dicatat oleh malaikat yang ditugaskan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :

 مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pegawas yang selalu siap (mencatat).  Q.S Qaaf 18).

Ketahuilah,  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa ketika seseorang mengucapkan KALIMAT YANG MENDATANGKAN MURKA  ALLAH TA’ALA maka jika Allah berkehendak orang itu dilemparkan ke dalam neraka.  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ

Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam. (H.R Imam Bukhari).

Oleh karena itu berhati hatilah ketika memberi komentar terhadap hujan bagaimanapun keadaannya. Celaan terhadap hujan hakikatnya adalah mencela perbuatan Allah Ta’ala dan akan mendatangkan murka-Nya.

Sikap yang sangat dianjurkan ketika datang hujan adalah bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi hujan yang bermanfaat. Adapun doa yang diajarkan  Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam  adalah sebagaimana dari Aisyah radhiyallahu ’anha :

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ  اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan doa : Allahumma shayyiban naafi’an. Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. (H.R Imam  Bukhari).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.853)
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar