AMAL SHALIH ORANG BERIMAN KEMBALI KEPADANYA BERLIPAT
GANDA
Disusun oleh Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya memerintahkan
dan mengajarkan berbagai amal shalih yang harus dilakukan oleh hamba hamba-Nya.
Ada amalan yang wajib dan adapula yang sunnah atau tidak wajib.
Ketahuilah bahwa meskipun diperintahkan oleh
Allah Ta’ala sungguh semua amalan yang dilakukan hamba hamba Allah akan kembali
kepadanya. Bermanfaat bagi orang orang yang mengamalkannya. Semuanya akan
dinikmati untuk keselamatan hidup di akhirat dan juga di dunia. Ingatlah firman
Allah Ta’ala :
Pertama : Surat al Isra’ 7. Allah Ta’ala berfirman :
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat buruk maka (kerugian berbuat
buruk) itu untuk dirimu sendiri".
Ketiga : Surat an Naml 40. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ
لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Barangsiapa bersyukur maka dia bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barang siapa
ingkar maka sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya, Mahamulia”
Keempat : Surat al Ankabut 6. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ
لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Dan barangsiapa berjihad maka sesungguhnya
jihadnya itu UNTUK DIRINYA SENDIRI. Sungguh Allah Mahakaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam”
Sungguh kita adalah makhluk yang lemah, sangat
butuh kepada Allah Ta’ala dan kita meminta segala sesuatu kepada-Nya. Allah
Ta’ala berfirman :
اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah tempat meminta segala sesuatu. (Q.S al
Ikhlas 2).
Syaikh Utsaimin berkata : (Ash Shamad) berarti
bahwa Allah Ta’ala tidak membutuhkan makhluk karena Dia Mahasempurna. Dan juga
tertera dalam tafsir bahwasanya ash
Shamad adalah yang menangani semua urusan makhluk-Nya. Artinya seluruh makhluk
sangat bergantung kepada-Nya Alla. (Tafsir Juz ‘Amma).
Ketahuilah bahwa dengan kasih sayang-Nya,
Allah Ta’ala melipat gandakan nilai amal shalih orang orang beriman. Disebutkan
dalam al Qur an dan as sunnah :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ
حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki
dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261)
Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah
seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan
tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai
dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan
keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang
dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kedua : Dalil dari as Sunnah.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga
menjelaskan tentang pelipat gandaan pahala amal orang orang beriman, diataranya
:
(1) Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Man
anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin.”
Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali
lipat. (H.R Imam Muslim)
(2) Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud, dia
berkata : Seorang laki-laki datang
dengan membawa (seekor) unta yang di
hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan
Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :
لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ
مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ
Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat
kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang pada
pemeriksaannya. (H.R. Imam Muslim, an
Nasai dan Imam Ahmad).
(3) Dari
sahabat Abu Ayyub al Anshari, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ
سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian
berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.
(H.R Imam Muslim).
(4) Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda :
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ
حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
Sesungguhnya, barang siapa yang shalat bersama
imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.
(H.R Imam Ahmad, Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh al
Albani).
Itulah diantara amal amal shalih orang beriman
yang kembali kepadanya dengan dengan berlipat ganda dan masih juga banyak yang lainnya. Oleh karena itu orang
beriman haruslah terus melakukan amal shalih sampai akhir hayatnya. Ketahuilah
bahwa AMAL SHALIH YANG DILANDASI IMAN adalah bekal untuk mendapatkan surga.
Allah Ta’ala berfirman :
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang
orang yang beriman dan beramal shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga
surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. (Q.S al Baqarah 25).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.874)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar