Rabu, 08 Januari 2020

ADZAB BISA DATANG MERATA JIKA KEMUNGKARAN DIDIAMKAN


ADZAB BISA DATANG MERATA JIKA KEMUNGKARAN DIDIAMKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman TAK BOLEH MEMBIARKAN KEMUNGKARAN yang diketahuinya. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau : 

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ 

Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam  bersabda : Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (H.R Imam Muslim)

Ketahuilah bahwa ketika kemungkaran dibiarkan, tak dicegah maka adzab Allah Ta’ala akan datang secara merata. Adzab tidak hanya menimpa orang yang zhalim saja tetapi juga orang orang yang mendiamkannya PADAHAL DIA MAMPU untuk mencegah. Allah Ta’ala berfirman : 

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (Q.S al Anfal 25)

Imam al Baghawi menukil Ibnu Abbas yang berkata : Allah Ta’ala telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk tidak membiarkan kemungkaran di hadapan mereka. Jika tidak, Allah akan meratakan adzab atas mereka, menimpa orang zhalim (yang melakukan kemaksiatan, peny.) maupun yang tidak.

Syaikh as Sa’di berkata : Akan tetapi adzab akan menimpa PELAKU KEZHALIMAN DAN SELAINNYA. Hal itu (terjadi) jika kezhaliman muncul dan tidak dirubah maka adzabnya akan menimpa pelaku (kezhaliman) dan selain mereka. Untuk menghindari fitnah ini adalah dengan melarang kemungkaran dan melawan para pengusung kejahatan dan kerusakan serta tidak memberi mereka peluang untuk berbuat dosa dan kemaksiatan sebisa mungkin. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَةَ بِعَمَلِ الْخَاصَةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانِيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُوْنَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوْهُ فَلاَ يُنْكِرُوْهُ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَذَّبَ اللهُ الْعَامَةَ وَالْخَاصَةَ

Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orang-orang tertentu hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu itu. (H.R Imam Ahmad dan ath Thabrani) 

Selain itu, ketahuilah bahwa laknat akan turun  kepada orang orang yang satu sama lain tak melarang perbuatan mungkar. Hal ini sebagaimana Allah Ta’ala mengingatkan kedaaan Bani Israil dalam firman-Nya :

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Orang orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durha dan melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah peebuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh sangat buruk aa yang mereka perbuat. (Q.S al Ma-idah 78-79) 

Syaikh as Sa’di berkata : Diantara kedurhakaan mereka yang menjadi penyebab turunnya adzab dan terjadi hukuman adalah : “Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat” Artinya, mereka melakukan kemungkaran tetapi sebagian dari mereka TIDAK MELARANG sebagian yang lain. Maka pelaku dan yang lainnya yang mendiamkan kemungkaran walaupun dia mampu mengingkarinya, adalah sama. Selanjutnya Syaikh berkata : Dan sesungguhnya MENDIAMKAN KEMUNGKARAN padahal dia mampu untuk mengingkarinya dapat menimbulkan adzab karena hal ini mengandung dampak buruk yang besar, diantaranya adalah  :

Pertama : Adalah sekedar mendiamkan suatu maksiat saja walaupun orang yang diam itu tidak melakukannya secara langsung, sebagaimana maksiat harus dijauhi, PENGINGKARAN TERHADAP MAKSIAT JUGA HARUS DILAKUKAN.

Kedua : Adalah apa yang telah dijelaskan yaitu bahwa itu menunjukkan RASA MEREMEHKAN terhadap kemaksiatan dan kurang rasa risih karenanya.

Ketiga : Adalah bahwa membiarkan membuat pelaku semakin jahat. Pelaku maksiat semakin berani memperbanyak kemaksiatan jika mereka belum jera darinya, maka keburukan meningkat, musibah dunia dan agama menjadi besar. PARA PELAKU KEMAKSIATAN ITU MARAJALELA DAN BERKUASA. Lalu para pengikut kebaikan melemah dalam melawan pada pengikut kemaksiatan. Akhirnya apa yang dahulu mereka mampu lakukan, sekarang tidak lagi mampu mereka lakukan.

Keempat : Adalah menjadi PENYEBAB TERKIKISNYA ILMU DAN MARAJALELANYA KEBODOHAN. Jika kemaksiatan diulang ulang dan dilakukan oleh banyak orang lalu para ulama tidak ada yang mengingkarinya maka akan dikira bahwa itu bukanlah kemaksiatan bahkan bisa jadi orang bodoh mengiranya sebagai ibadah yang baik.

KERUSAKAN MANA LAGI YANG LEBIH BESAR DARIPADA MEYAKINI APA YANG DIHARAMKAN SEBAGAI SESUATU YANG HALAL. KEBENARAN MENJADI JUNGKIR BALIK DAN YANG HAQ TERLIHAT SEBAGAI SUATU KEBATILAN ?.

Kelima : Adalah bahwa mendiamkan kemaksiatan bisa menghiasi kemaksiatan kemaksiatan itu di hati manusia, lalu sebagian orang mengikuti sebagian yang lain. Manusia cenderung meniru orang yang sepertinya dari kaumnya. Dan banyak lagi yang lainnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Oleh karena itu orang orang beriman haruslah berusaha mencegah kemungkaran sesuai kemampuan dan kesempatan yang ada pada dirinya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.854).            




Tidak ada komentar:

Posting Komentar