MEMOHON AMPUN MENDATANGKAN KEBAIKAN
YANG
SANGAT BANYAK
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah suri tauladan PALING UTAMA
bagi orang orang beriman. Keteladanan yang baik pada diri beliau disebutkan dan
dipuji Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) ari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
(Q.S al Ahzab 21).
Imam Ibnu Katsir berkata : Ayat yang mulia ini
adalah pokok yang agung tentang mencontoh Rasulullah dalam berbagai perkataan,
perbuatan dan perilakunya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Diantara keteladanan beliau yang SANGAT
PENTING untuk kita teladani adalah dalam BERISTIGHFAR KEPADA ALLAH TA’ALA.
Meskipun semua dosa dosa beliau telah diampuni oleh Allah Ta’ala dan beliau
telah dijamin masuk surga bahkan menjadi manusia yang pertama akan masuk surga,
beliau tetap banyak memohon ampun kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Rasulullah juga bersabda : Demi Allah,
sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih
dari 70 kali. (H.R Imam Bukhari).
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa beliau memohon ampun 100 kali
sehari, sebagaimana sabda beliau :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى
اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Wahai manusia bertaubatlah kamu kepada Allah
dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari 100
kali. (H.R Imam Muslim).
Sungguh memohon ampun adalah salah cara yang
sangat baik dan paling utama agar dosa
dosa kita dihapus. Dalam satu hadits qudsi disebutkan :
يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ
بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي
أَغْفِرْ لَكُمْ
Wahai hamba hamba-Ku sesungguhnya kalian semua
BERBUAT SALAH di waktu malam dan siang,
sedangkan Aku mengampuni segala dosa semuanya, maka MINTALAH AMPUN KALIAN
SEMUA kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian. (H.R Imam
Muslim).
Ketahuilah bahwa beristighfar atau memohon
ampun adalah bukan hanya dosa dosa orang orang beriman diampuni akan tetapi
sangatlah banyak kebaikan yang akan mendatangi orang orang yang senantiasa
beristighfar, diantaranya adalah :
Pertama :
Allah akan membuka jalan baginya dari berbagai kesulitan dan kegundahan dari
arah yang tidak disangka.
“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ
الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ
ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”
Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah
memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap
kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. (H.R
Imam Ahmad dari Ibnu Abbas).
Kedua :
Bahwa ketika seseorang senantiasa meminta ampun dan bertaubat maka tentulah mendatangkan
kebaikan banginya, diantaranya adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ
تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى
Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada
Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang
baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. (Q.S Huud 3).
Syaikh as Sa’di berkata : “Dan hendaklah
kamu meminta ampun kepada Rabbmu”, dari dosa dosa yang kamu
kerjakan “dan bertaubat kepada-Nya”. Pada (sisa) umurmu yang kamu
hadapi dengan kembali dan mendekatkan diri kepada-Nya, meninggalkan sesuatu
yang dibenci-Nya kepada sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya.
Kemudian Allah Ta’ala menyebutkan akibat dari
istighfar dan taubat seraya berfirman : “Niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus menerus kepadamu”. Maksudnya, Dia
memberimu rizki yang bisa kamu nikmati dan kamu manfaatkan “sampai
kepada waktu yang telah ditentukan” yakni sampai kamu mati.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketiga :
Bahkan orang orang selalu beristighfar tak akan di adzab. Allah Ta’ala
berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ
وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab
mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah
adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah tercapai.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ayat ini sejalan pula dengan sabda Rasulullah
Salallahu 'alaihi wasallam yaitu :
العبْدُ آمنٌ منْ عذابِ الله عَزّ وجلَّ
ما استغفر
“Hamba
akan aman dari ADZAB ALLAH TA'ALA selama dia memohon ampun kepada Allah Ta'ala”. (H.R Imam Ahmad).
Keempat :
Istighfar mendatangkan rahmat Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya :
قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ
بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ ۖ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ
Dia (Nabi Shalih) berkata: Wahai kaumku !. Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan ?. Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”. (Q.S an Naml 46).
Dia (Nabi Shalih) berkata: Wahai kaumku !. Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan ?. Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”. (Q.S an Naml 46).
Kelima :
Mendatangkan kebahagian bagi orang orang yang mendapati banyak istighfar dalam
catatan amalnya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِى صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا
كَثِيرًا
Sangat beruntunglah orang orang yang menemukan
pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar. (H.R Ibnu Majah,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Oleh karena itu orang orang beriman senantiasa
memohon ampun kepada Ta’ala sehingga mendapat banyak sekali kebaikan. Insya
Allah ada manfaatna bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.877)