SEMANGAT IBADAH HANYA DI AWAL RAMADHAN SAJA ?
Oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala mendatangkan karunianya kepada kita berupa Ramadhan setiap tahun. Sungguh Ramadhan adalah bulan
yang memiliki berbagai keutamaan bahkan
disebut juga dengan bulan banyak ibadah. Umumnya ibadah yang disyariatkan ada
pada bulan Ramadhan kecuali ibadah haji dan qurban.
Cuma saja ada sebagian orang yang memiliki semangat ibadah pada awal awal
Ramadhan saja. Mungkin sampai hari ke
enam, ke tujuh atau hari ke sepuluh. Setelah itu datang rasa futur yaitu lemah
semangat bahkan ada yang tak lagi mengisi hari hari Ramadhan dengan ibadah
ibadah yang di syariatkan.
Perhatikanlah kenyataan yang ada. Di awal awal
Ramadhan hampir semua orang bersemangat betul dalam beribadah. Mesjid pada
penuh di waktu shalat shubuh apalagi ketika shalat taraweh. Bahkan ada masjid
perlu menyewa tenda tempat shalat di samping masjid untuk menampung jamaah yang
berlimpah. Tetapi beberapa hari kemudian jamaah langsung menurun drastis.
Bahkan ada pula yang mulai meninggalkan shaum
wajib Ramadhan. Ini fakta dari dulu
hingga sekarang di negeri kita. Sungguh inilah orang orang yang RUGI BESAR di
bulan Ramadhan.
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Sungguh hadits ini seharusnya menjadi
peringatan dan motivasi bagi kita semua untuk selalu banyak beribadah sebulan
penuh di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah
berusaha dengan tekun dan sabar dalam melakukan ketaatan di bulan Ramadhan agar
menjadi orang yang beruntung yaitu dihapuskan dosa dosa dan mendapat PREDIKAT
TAKWA. Sungguh dalam beribadah MEMBUTUHKAN KESABARAN sehingga bisa langgeng dan
kontinyu. Para ulama menjelaskan bahwa sabar itu ada pada tiga keadaan : (1)
Sabar dalam melakukan ketaatan. (2) Sabar dalam menjauhi larangan, dan (3)
Sabar dalam menerima takdir dan ketetapan Allah Ta’ala.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah
memerintahkan agar kita beramal terus menerus sampai akhir hayat, sebagaimana
firman-Nya :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ
الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal)
datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu
sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad) mendekatkan diri kepada Allah dengan segala
macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan
senantiasa beribadah sampai datang al
yaqin dari Rabbnya. ( Tafsir Karimir
Rahman)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.646)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar