SEBAGIAN ORANG MERASA BERAT MENGAMALKAN
PUASA SUNNAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala telah mensyariatkan puasa wajib
bagi orang orang beriman sebulan penuh di bulan Ramadhan. Allah Ta’ala befirman
:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
Wahai orang orang yang beriman !. Diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa. (Q.S al Baqarah 183)
Kemudian Allah Ta’ala juga mensyariatkan puasa sunnah di luar bulan
Ramadhan. Jumlah dan jenis puasa sunnah sangatlah banyak. Diantaranya, puasa 6
hari di bulan Syawal, puasa Yaumul bidh, puasa Senin Kamis, puasa Nabi Dawud,
puasa Arafah, puasa ‘Asyura dan yang lainnya.
Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjelaskan
keutamaan dan manfaat berpuasa bagi orang orang beriman, diantaranya adalah
:
Pertama : Mendapat perisai sebagai benteng
terhadap api neraka.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّمَا الصِّيَامُ
جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah perisai yang dapat
melindungi seorang hamba dari siksa neraka.
(H.R Imam Ahmad).
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah
menjelaskan : Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api
neraka. Hal ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa
sunnah seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga
hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa ‘Arafah, dan puasa ‘Asyura (Lihat al
Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi Al-Arba’in An-Nawawiyyah).
Kedua : Dijauhkan
wajahnya dari api neraka
Ketahuilah bahwa
ternyata melakukan ibadah puasa adalah salah satu cara untuk terhindar dari api
neraka bahkan bisa dijauhkan sejauh jauhnya dari api neraka yang dahsyat
itu. Rasulullah Salallahu ‘alai Wasallam
bersabda :
ما من عبد يصوم يوما في
سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا
Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di
jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh
tujuh puluh musim karena puasanya itu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari
Abu Sa’id al Khudri)
Bahwa maksud sabda Rasulullah tentang 70 musim
adalah perjalan 70 tahun, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajr Ashqalani dalam
Fathul Bari.
Ketiga : Mendapat syafaat dari amalan
puasa.
Sungguh amalan puasa seseorang akan menjadi
penolongnya di akhirat kelak yaitu sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ
فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ
فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Amalan
puasa dan amalan (bacaan) al Qur an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang
hamba pada hari kiamat nanti. Amalan puasa akan berkata : Wahai Rabb-ku, aku
telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk
memberikan syafaat kepadanya.
Dan
amalan al Qur an berkata pula : Aku
telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk
memberi syafa’at kepadanya. Beliau bersabda : Maka syafaat keduanya
diperkenankan. (H.R Imam Ahmad, al Hakim dan ah Thabrani).
Ketika Allah Ta’ala melalui Rasul-nya menjanjikan
banyak keutamaan maka semestinya orang orang beriman sangat bersemangat dalam
melaksanakan puasa sunnah. Namun kenyataan hanya sebagian saja yang terbiasa
mengamalkannya.
Ketahuilah bahwa ada beberapa cara yang bisa
dilakukan agara SENANTIASA BISA MELAKUKAN PUASA SUNNAH, Diantaranya adalah :
Pertama
: Ber-azzam atau berniat yang sungguh sungguh MENTAATI PERINTAH Allah dan
Rasul-Nya untuk melaksanakan puasa sunnah. Jika seorang hamba bersungguh
sungguh taat kepada Allah Ta’ala maka mereka akan bersama sama dengan orang
orang yang diberi nikmat. yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ
فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) maka mereka itu akan bersama sama dengan orang yang diberi nikmat
oleh Allah (yaitu) para Nabi, para pencinta kebenaran, orang orang yang mati
syahid dan orang orang yang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik baiknya.
(Q.S an Nisa’ 69).
Diantara nikmat yang Allah Ta’ala berikan
kepada hamba hamba-Nya adalah merasa TAK BERAT DALAM BERIBADAH TERMASUK
MELAKSANAKAN PUASA SUNNAH.
Sungguh
Allah Ta’ala telah mengabarkan bahwa orang yang taat akan mendapat kemenangan
sebagaimana firman-Nya :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Dan barang siapa taat kepada Allah dan
Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya mereka itulah ORANG
ORANG YANG MENDAPAT KEMENANGAN. (Q.S an Nuur 52).
Ketahuilah bahwa melaksanakan puasa sunnah
disamping puasa wajib adalah bagian dari KETAATAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA
sehingga orang orang beriman SUNGGUH MERASA RUGI jika tak mengamalkan sesuai
kemampuannya.
Kedua
: Diantara cara agar orang orang beriman senantiasa melaksanakan puasa sunnah
adalah DENGAN BELAJAR ILMU. Ketika ilmu telah ada pada dirinya termasuk ilmu
tentang keutamaan dan kebaikan kebaikan dalam melaksanakan puasa sunnah maka
akan menjadi ringan baginya untuk mengamalkan ibadah yang di sunahkan ini. Ilmu
tentang keutamaan puasa sunnah yang sudah diketahui tentulah AKAN MEMBERI
MOTIVASI untuk mengamalkannya.
Ketiga
: Bagi sebagian orang, mengamalkan puasa sunnah terasa berat karena tak
terbiasa. Oleh karena itu pada tahap tahap awal haruslah memaksa diri untuk
melakukan berbagai ketaatan. Ketika suatu ketaatan telah TERBIASA DIAMALKAN
maka semua menjadi TAK TERASA BERAT insya Allah.
Melaksanakan puasa sunnah memang terasa berat karena harus menahan makan dan
minum selama lebih kurang 14 jam. Tetapi bagi orang orang yang sudah terbiasa
insya Allah tak berat.
Kesimpulannya adalah ketika seseorang : (1)
Berazzam sungguh sungguh serta ikhlas
untuk mentaati apa yang disyariat. (2) Memiliki ilmu yang cukup tentang
keutamaan melaksanakan amal amal shalih yang diperintahkan, dan (3) Membiasakan
diri bahkan pada tahap awal MEMAKSA DIRI untuk melakukan ketaatan secara
istiqamah, maka akhirnya tak berat untuk melakukan ibadah yang manapun termasuk MENGAMALKAN PUASA PUASA SUNNAH.
Oleh karena itu mari kita pasang niat yang
kuat, kita pelajari ilmunya dan kita biasakan mengamalkan ibadah di syariatkan maka ibadah wajib dan ibadah
sunnah bisa kita lakukan dengan ringan dan kontinyu. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.657).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar