ADAKAH KORELASI ANTARA RIZKI DAN KERJA KERAS
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang yang memiliki harta yang banyak,
ketika ditanya : Bagaimana antum bisa mendapatkan rizki sebanyak ini ?.
Sebagian diantara mereka menjawab : INI
ADALAH HASIL KERJA KERASKU SELAMA BERTAHUN TAHUN. Jawaban ini sepertinya agak
senada dengan perkataan Qarun yang disebutkan dalam al Qur an :
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي ۚ
Dia (Qarun) berkata : Sesungguhnya aku diberi
(harta itu) semata mata karena ilmu yang ada padaku. (Q.S al Qashash 78)
Model jawaban seperti diatas sangatlah tidak
tepat bahkan keliru berat. Ketahuilah bahwa hakikatnya tak ada korelasi atau
hubungan antara kerja keras dengan perolehan rizki. Betapa banyak orang yang
bekerja keras mencari rizki dari subuh sampai malam tetapi mendapat rizki secukupnya saja.
Sementara itu perhatikanlah bahwa ada orang orang yang secukupnya saja berusaha
atau bekerja tapi dapat rizki yang banyak bahkan berlimpah.
Sungguh rizki itu berasal dari Allah Ta’ala
yang Mahakaya. Jika yang punya memberi sedikit atau banyak itu adalah hak Yang
Maha Pemberi. Oleh karena itu kewajiban seorang hamba untuk ridha dan bersyukur
atas rizki yang Allah karuniakan kepadanya seberapa jumlahnya.
Allah Ta’ala membagi rizki menurut
kehendak-Nya. Sangatlah banyak ayat dalam al Qur an yang menjelaskan tentang
hal ini, Diantaranya :
Pertama : Surat Ali Imran ayat 37.
إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ
بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya Allah memberi izki kepada siapa
yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
Kedua : Surat ar Ra’du ayat 26.
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ
يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia
kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira
dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang
sedikit) disbanding kehidupan akhirat.
Ketiga : Surat al Isra’ ayat 30
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
Sungguh, Rabb-mu melapangkan rizki bagi siapa
yang Dia kehendaki dan Membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki) Dia Maha
Mengetahui, Maha Melihat hamba hamba-Nya.
Keempat : Surat az Zumar ayat 52
أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ
يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah
melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa
yang Dia kehendaki) ?. Sesungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.
Jadi
tak ada korelasi antara rizki dan kerja keras tapi berkaitan dengan apa
yang Allah Ta’ala telah tetapkan. Dan di ayat yang lain secara tegas Allah
Ta’ala menyatakan bahwa ada korelasi yang sangat kuat ANTARA RIZKI DAN TAKWA.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ
مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ
ۚ
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia
memberi rezki dari arah yang tidak disangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).
Dalam hal ini tentu manusia haruslah berusaha untuk
mencari rizki dan karunia Allah, sebagaimana firman-Nya :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ
فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ
كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila shalat telah dilaksanakan maka
bertebaranlah kamu di bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak
banyak agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu’ah 10)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda :
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى
اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقٌ الطَّيْرَ تَغْدُوْ خِمَاصًا
وَتَعُوْدُ بِطَانًا
Jika kalian bertawakkal kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala dengan sebenarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian
sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, ia berangkat di pagi hari dalam
keadaan lapar dan kembali dalam kondisi kenyang. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu
Majah dari Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu)
Dalam hadits ini Rasulullah memberikan
permisalan dengan burung yang keluar untuk berusaha mencari rizki dalam keadaan lapar di pagi hari kembali di
sore hari dalam keadaan kenyang.
Jadi ternyata untuk mendapatkan rizki bukanlah
MASALAH KERJA KERAS tetapi terkait
dengan TAKWA dan TAWAKAL serta dibarengi dengan USAHA. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.654).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar