TAKUTLAH KEPADA DOSA YANG SELALU BERBUAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kita mengenal dengan baik keutamaan amal yang
bersifat jariah yaitu amal yang terus menghasilkan pahala, baik ketika yang
mengerjakan amal itu masih hidup bahkan juga setelah wafat dan berlaku sampai
hari Kiamat. Ini tentu suatu keberuntungan dan sangat bermanfaat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ
انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ
يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila manusia meninggal, amalnya
akan terputus, kecuali tiga perkara : Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak shalih yang mendoakannya. (H.R an Nasa’i dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Namun demikian, sebaliknya hendaklah diketahui
bahwa kita memiliki potensi untuk melakukan dosa dosa yang selalu berbuah atau
mengalir terus keburukannya, kecuali orang orang yang diberi taufik oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Dosa yang selalu mengalir atau terus berbuah ini dirasakan
keburukannya pada saat masih hidup dan juga setelah wafat.
Diantara bentuknya adalah :
(1) Berfatwa, berdakwah atau memberi nasehat
tanpa ilmu yang benar sehingga menyesatkan orang lain dalam beramal.
(2) Membuat cerita cerita bohong lalu beredar
diantara manusia.
(3) Membuat atau menyebar luaskan photo, video
yang mengumbar aurat sendiri atau aurat orang lain ataupun mengumbar kata
kata porno dan jorok melalui berbagai sarana seperti media sosial
sehingga dilihat dan dilihat dan didengar oleh banyak orang. Termasuk juga
dalam hal ini aktor dan aktris film atau sinetron yang membuat film tak senonoh
beserta orang orang yang membantu pembuatannya.
(4) Mengajarkan ilmu yang membuka jalan untuk
bermaksiat, seperti ilmu cara membuat dan mengoplos khamer, mengedarkan dan
mengajarkan cara mengedarkan narkoba, ilmu cara merampok dan menipu serta
korupsi dan yang sejenisnya.
Sungguh semua itu adalah perbuatan dosa yang sangat buruk dan jika dilakukan
seseorang lalu diikuti orang lain dan disebarkan kepada orang banyak maka yang mengajarkan
pertama kali akan memperoleh dosa dan keburukan yang terus menerus selama dilakukan orang lain.
Sebagian orang menyebutnya sebagai DOSA JARIAH yaitu dosa yang berbuah terus
bagi pelaku pertama yang mengajarkan.
Allah Ta’ala berfirman :
لِیَحۡمِلُوۡۤا اَوۡزَارَہُمۡ کَامِلَۃً
یَّوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ ۙ وَ مِنۡ اَوۡزَارِ الَّذِیۡنَ یُضِلُّوۡنَہُمۡ بِغَیۡرِ
عِلۡمٍ ؕ اَلَا سَآءَ مَا یَزِرُوۡنَ
(Ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari
Kiamat MEMIKUL DOSA DOSANYA SENDIRI SECARA SEMPURNA DAN SEBAGIAN DOSA DOSA
orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka
disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul. (Q.S an
Nahal 25)
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
مَنْ سَنَّ فِي
الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
Siapa yang mempelopori satu
kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan
dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena perbuatannya, tanpa
dikurangi sedikitpun dosa mereka. (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa semua dosa akibat tindakan
pembunuhan di muka bumi maka anak Nabi Adam, Qabil yang melakukan pembunuhan
terhadap saudaranya ikut menanggung dosanya karena dia yang pertama kali
memberi contoh membunuh manusia.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan sabda Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam :
لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلاَّ
كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا لأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ
سَنَّ الْقَتْلَ
Tidaklah satu jiwa dibunuh dengan zhalim
melainkan anak Nabi Adam (Qabil, pen.) yang pertama menanggung dosa darahnya.
Karena dialah orang yang pertama melakukan pembunuhan. (H.R Imam Bukhari dan
Imam Muslim).
Oleh sebab itu berusahalah menjauh dari dosa
dosa yang berbuah terus DAN KEJARLAH PAHALA YANG BERBUAH TERUS. Kita berharap dan berusaha, pada saat kita wafat dan
jasad kita dikuburkan, maka dosa dosa kita juga telah dikuburkan dan hilang. Habib Abu Muhammad
berkata : Diantara hal yang membahagiakan seseorag adalah bila dia wafat dosanya
juga ikut terkubur bersamanya. (Hilyah al Auliya).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua.Wallahu A’lam. (1.502)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar