LEBIH BAIK DARI SEPOTONG ROTI YANG
DISEDEKAHKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, orang orang beriman sangatlah
dianjurkan untuk banyak berinfak dan bersedekah. Bahkan bukan hanya dalam
keadaan lapang, ketika sempitpun juga dianjurkan untuk bersedekah. Itulah salah
satu tanda orang orang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ
وَالضَّرَّاءِ
(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini :
Yaitu pada saat keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang.
Bila mereka lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih
banyak. Apabila mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu
kebaikan walaupun hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Karimur Rahman)
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala pasti akan
mengganti dengan berlipat ganda ketika orang beriman berinfak atau bersedekah
di jalan Allah, yakni sebagaimana firman-Nya :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ
حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki
dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261)
Sungguh ayat ini dengan sangat terang
menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta orang orang yang berinfak di
jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan bisa jadi lebih dari itu.
Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah
seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan
tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai
dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan
keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang
dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Tentang pelipat gandaan pahala berinfak juga
dijelaskan dalam sabda Rasulullah
Salallahu “alaihi wasallam : “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi,
kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin.” Barangsiapa yang berinfak di jalan
Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim)
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ
لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ
فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Katakanlah: Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan
rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, MAKA ALLAH AKAN MENGGANINYA dan Dialah Pemberi rizki yang
sebaik-baiknya. (Q.S. Saba 39).
Ketahuilah bahwa ada satu riwayat dari Ibnu
Abi Hazim dari bapaknya, tentang kisah Aisyah yang bersedekah dengan sepotong
roti. Ibnu Abi Hazim berkata : Hari itu Aisyah sedang berpuasa dan tidak ada di
sisinya kecuali dua potong roti untuk berbuka. Lalu datang orang yang meminta minta,
maka diberikanlah oleh Aisyah sepotong roti.
Kemudian datang lagi orang yang meminta minta,
maka Aisyah tetap menyuruh pembantunya agar sisa sepotong roti itu diberikan
kepada yang minta minta. Pembantu merasa keberatan untuk memberikannya. Lalu
Aisyah memberikannya langsung dari balik hijab. Pembantunya berkata : Wahai
Ummul Mu’minin, coba pikirkan, nanti engkau berbuka dengan apa ?.
Tatkala Aisyah sedang menunggu waktu berbuka,
tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Aisyah berkata : Siapa di luar ?.
Dia menjawab : Aku utusan dari keluarga Fulan. Aisyah menyuruh pembantunya dan
berkata : Apabila yang datang seorang budak maka perkenankan dia masuk. Setelah
disuruh masuk ternyata utusan tadi membawa daging kambing yang sudah dibakar
lengkap dengan rotinya.
Aisyah berkata kepada pembantunya : Coba
engkau pikirkan, bukankah ini lebih baik dari roti yang engkau sayangkan tadi
?. Demi Allah, pada hal sebelumnya keluarga si Fulan itu tidak pernah
memberikan hadiah kepadaku. (Kitab al Birr wash Shilah, Ibnu Jauzi).
Semoga kisah ini menjadi pendorong bagi setiap
hamba untuk senantiasa berinfak dan bersedekah di jalan Allah. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.518)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar