KIAT AGAR SENANTIASA BISA MENGINGAT MATI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap orang sudah tahu bahwa manusia, pada
waktunya pasti mati. Kapan waktunya. Bagi orang yang masih muda bisa dua waktu :
(1) SUDAH DEKAT atau (2) MASIH JAUH. Bagi orang yang sudah tua katakanlah 60
tahun, saat matinya juga dua waktu : (1) SUDAH DEKAT atau (2) SUDAH DEKAT
SEKALI.
Tapi terkadang ada diantara manusia ada
yang lupa atau suka lupa bahwa dia betul
betul akan mati yang waktunya adalah KAPAN SAJA ALLAH BERKEHENDAK. Perhatikanlah
bagaimana cara sebagian manusia menjalani hidupnya. Sebagian penuh dengan hura
hura bahkan bermaksiat kepada Allah. Jauh dari ilmu syariat dan agama apalagi
pengmalannya.
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam
firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah
kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).
Syaikh as Sa’di berkata : Ayat ini adalah
pangkal dalam hal MUHASABAH diri. Setiap orang harus mengintrospeksi diri. Jika
melihat adanya kekeliruan segera menyelesaikannya dengan cara melepaskan diri
dari kekeliruan itu. Bertaubat dengan sungguh sungguh dan berpaling dari
berbagai hal yang menghantarkan kepada kekeliruan itu.
Jika menilai dirinya bersikap sekenanya dalam
menunaikan perintah perintah Allah Ta’ala, dia akan MENGERAHKAN SEGALA
KEMAMPUANNYA dengan memohon pertolongan kepada Rabb-nya untuk mengembangkan dan
menyempurnakannya serta membandingkan antara karunia dan kebaikan yang
diberikan Allah Ta’ala kepadanya dengan kemalasannya. Hal itu mengharuskan
dirinya MERASA MALU kepada Allah Ta’ala. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Aku sedang
bersama Rasulullah kemudian datang seorang laki laki dari kalangan Anshar. Dia
mengucapkan salam dan bertanya kepada Rasulullah tentang orang muslim yang baik
akhlaknya dan paling cerdas.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ
أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ
الأَكْيَاسُ
Orang mukmin
yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang
paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling
bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang
cerdas. (H.R at Tirmidzi).
Dalam Kitab az Zuhd Ibnu Mubarak disebutkan
bahwa Shalih al Murri berkata :
Sesungguhnya mengingat kematian, jika terpisah dariku walau hanya sesaat maka
hal itu membuat hatiku menjadi rusak.
Imam al Qurthubi berkata bahwa para ulama
memberi nasehat : Mengingat kematian dapat menghalangi seseorang dari melakukan
kemaksiatan, melunakkan hati yang keras, menghilangkan perasaan gembira dengan
dunia dan meringankan segala musibah. (Kitab at Tadzkirah).
Sungguh ada banyak cara yang bisa dilakukan seorang
hamba agar SENANTIASA MENGINGAT MATI, diantaranya adalah :
Pertama
: Dengan merenungkan kemana perginya sebagian
teman dan kerabat kita yang saat ini tidak ada lagi di dunia. Mungkin
diantara mereka adalah orang orang yang kita tahu lebih cerdas dan lebih gagah
dari kita, lebih berilmu, lebih berharta, lebih berpangkat. Mungkin juga diantara mereka ada yang lebih tua tetapi
banyak juga yang jauh lebih muda dari kita.
Kedua
: Dengan merenungkan kemana perginya sebagian teman dan kerabat kita yang saat ini sudah tidak ada lagi di dunia.
Mungkin diantara mereka secara fisik dulu kelihatan sangat sehat. Dia seorang
yang sangat paham tentang cara menjaga kesehatan bahkan diantara mereka ada
yang Allah berikan karunia untuk berprofesi sebagai ahli kesehatan dan obat.
Ketiga
: Dengan merenungkan bahwa sehat atau sakit tidaklah merupakan landasan dalam hal kematian. Orang bijak
berkata : Sehat tidaklah menjauhkan seseorang dari kematian dan sakit tidaklah
mendekatkan seseorang kepada kematian. Semua adalah atas kehendak Allah Ta’ala
semata.
Keempat : Dengan
sering mengantarkan jenazah ke kuburan dan perhatikan serta renungkanlah
bagaimana jenazah dimasukkan kedalam makamnya lalu ditimbun tanah dan
ditinggalkan disitu sendirian. Bayangkanlah bahwa dia segera akan ditanya
dengan tiga pertanyaan oleh Malaikat.
Di zaman ini memang ada sebagian orang yang lupa bahwa kematian telah menunggunya. Ketahuilah
masalah besarnya bukan MASALAH MATI TAPI HIDUP SETELAH MATI, karena semua harus
dipertanggung jawabkan.
Ad Daqqaq berkata : Barangsiapa yang banyak
mengingat kematian maka akan dikaruniai tiga kebaikan : (1) Dia akan bersegera
bertaubat. (2) Hatinya akan dipenuhi
oleh sikap menerima, dan (3) Dia akan rajin dan semangat dalam beribadah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar