KEWAJIBAN MENCEGAH KEMUNGKARAN
SESUAI
KEMAMPUAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala berfirman bahwa ciri umat
terbaik adalah tidak hanya menyuruh kepada yang ma’ruf tetapi harus juga MECEGAH
YANG MUNGKAR. Allah Ta’ala berfirman :
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ
بِٱللَّهِ
Kamu
(ummat Islam) adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu)
menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang mungkar dan (kamu) beriman
kepada Allah. (Q.S Ali Imran 110).
Cuma saja, kalau kita perhatikan ternyata bahwa
menyuruh kepada yang baik lebih mudah dilakukan dari pada mencegah kemungkaran
sehingga ada kecenderungan sebagian orang berdakwah menyuruh kepada yang
makruf. Untuk mencegah kemungkaran memang butuh semangat yang lebih besar dan
kuat karena terkadang ada yang tak terima. Apalagi kalau itu terkait dengan
kepentingan duniawi.
Lalu bagaimana
hukumnya orang yang meninggalkan amar
ma’ruf nahi mungkar, padahal dia mampu untuk melakukannya ? Syaikh Abdul Aziz bin Baz memberikan fatwa :
(1) Hukumnya, berarti dia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. (2) Imannya lemah
dan (3) Dia terancam bahaya besar berupa penyakit hati dan (segala) efeknya,
cepat maupun lambat.
Ini adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala :
لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ
بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۗ ذٰلِكَ
بِمَا عَصَوْا وَكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ
مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ
Telah dilaknat orang orang kafir dari Bani
Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan
mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain tidak melarang perbuatan mungkar yang
mereka perbuat. Sesungguhnya amatlah buruk apa yang selalu mereka perbuat
itu. (Q.S al Maidah 78-79).
Dan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
عَنْ أَبِي سَعِيْد
الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه
وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ
لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ
أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id al Khudri
radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya,
jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka
(tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (H.R
Imam Muslim)
Dalam sabda lainnya Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda : “Innan naasa
idzaa ra-awul munkara fa lam yunkiruuhu
au syaka an ya’ummahumullahu bi’iqaabih”. Sesungguhnya manusia itu bila
melihat kemungkaran tapi tidak mengingkarinya, maka dikhawatirkan Allah akan menimpakan siksa-Nya yang juga menimpa
mereka (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sungguh mencegah kemungkaran adalah perintah
dan setiap perintah bermakna wajib kecuali ada dalil bukan wajib yang menjelaskan.
Dan mengamalkan perintah ini haruslah bersungguh sesuai kemampuan. Rasulullah
Salallahu ‘alahi Wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ،
فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ
وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu
ia berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : Apa
yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya, dan apa yang aku perintahkan maka
lakukanlah semampu kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian
adalah karena mereka banyak bertanya dan karena penentangan mereka terhadap para
nabi mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.507)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar