CELAAN BAGI YANG LALAI KARENA
BERMEGAH MEGAHAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Dalam
Kitab Tafsir al Azhar, Prof. Dr. Hamka berkata : Bahwa tidak ada kegunaan manusia ini diciptakan Allah kecuali hanya
untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman : Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa li ya’buduun” Aku tidak
menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz
Dzaariat 56).
Namun demikian ternyata ada sebagian
manusia yang senang bermegah megahan di dunia sehingga dia lalai dari tujuan
penciptaannya yaitu untuk beribadah kepada Allah.
Dalam surat at Takatsur surat ke
102 ayat pertama Allah Ta’ala mencela manusia yang bermegah megahan di dunia sampai (akhirnya)
masuk ke dalam kubur. Allah Ta’ala berfirman : “Alhakumut takatsur. Hattaa zur tumul maqaabir”. Bermegah megahan
telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk kedalam kubur.
Pada catatan kaki terjemahan al Qur
an Departemen Agama disebutkan bahwa bermegah megahan itu adalah dalam perkara
anak yang banyak, harta, pengikut, kemuliaan dan sebagainya telah melalaikan
kamu dari ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam telah menjelaskan maksud ayat 1 surat at Takatsur ini kepada para sahabat. Dan tentu juga untuk seluruh umat
beliau sampai akhir zaman.
Dari Mutharrif, dari bapaknya, dia
berkata : Ketika Rasulullah sedang membaca ayat : “Alhakumut takatsur”. Beliau bersabda : “Anak Adam mengatakan, hartaku, hartaku !. Beliau bersabda lagi : “Bukankah engkau tidak memiliki harta
kecuali harta yang telah engkau makan, sehingga engkau habiskan, atau apa yang
telah engkau pakai sehingga engkau menjadikannya usang, atau apa yang telah
engkau sedekahkan sehingga engkau meneruskan. (yaitu terus memiliki harta
yang disedekahkan itu sampai hari Kiamat, pen.) H.R Imam Muslim.
Rasulullah juga bersabda : “Wa maa siwaa dzalika fa huwa dzaahibun wa
taarikuhu linnas”. Dan selain itu, maka dia akan mati dan akan meninggalkan
hartanya untuk manusia (ahli warisnya, pen.) H.R Imam Muslim dari Abu
Hurairah).
Selanjutnya para ulama ahli tafsir
telah menjelaskan makna ayat 1 surat at Takatsur ini sehingga bisa diambil
pelajaran darinya, yaitu :
Pertama : Imam Ibnu Katsir berkata :
Kecintaan terhadap dunia,
kenikmatannya dan keindahannya telah melalaikan kamu dari mencari akhirat. Dan
itu terus terjadi pada kamu sehingga kematian mendatangimu. Dan kamu mendatangi
kuburan serta menjadi penghuninya. (Tafsir Ibn Katsir).
Kedua : Syaikh as Sa’di berkata :
Dalam firman-Nya Allah Ta’ala
mencela hamba hamba-Nya karena lalai dari tujuan penciptaannya yaitu beribadah
hanya kepada-Nya yang tidak ada sekutu bagi-Nya, mengenal-Nya, kembali pada-Nya
dan mengedepankan kecintaan kepada-Nya diatas kecintaan terhadap apapun.
“Telah melalaikan kamu”. dari semua itu, “bermegah megahan”. Allah Ta’ala tidak
menyebutkan apa yang diperbayak dan dimegah megahkan, agar hal itu mencakup
semua yang diperbanyak dan dipermegah oleh oleh orang orang yang bermegah megah
dan di bangga banggakan oleh mereka yang (suka) membanggakannya. Mereka
bermegah megah dalam harta, anak, pembela, tentara, pembantu, wibawa dan yang
lainnya yang ditujukan untuk perlombaan
satu sama lain tetapi tidak dimaksudkan untuk mencari ridha Allah. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman).
Ketiga : Syaikh Utsaimin berkata :
Jadi dapatlah kita memahami bahwa sifat
manusia itu umumnya rakus, tamak dan sekali gus bakhil terhadap harta dunia,
kecuali orang orang beriman yang mendapat petunjuk serta rahmat-Nya.
Beliau juga berkata : Makna “telah melalaikan kamu” yaitu telah
menyibukkan kamu sehingga kamu lalai dari
yang lebih penting yaitu dzikrullah dan melaksanakan ketaatan kepada-Nya.
Perkataan ini ditujukan kepada seluruh umat, namun dikecualikan orang orang
disibukkan oleh perkara perkara akhirat dari perkara perkara dunia. Dan mereka
ini jumlahnya sedikit. (Tafsir Juz ‘Amma)
Oleh karena itu maka orang orang
beriman hendaklah bersungguh sungguh mengambil pelajaran dari ayat ini sehingga
terhindar dari celaan Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.158).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar