ADA YANG MINTA AYAT ATAU HADITS
TENTANG MEROKOK ??
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ada seorang perokok (berat
?), ketika dinasehati agar berhenti merokok, malah menantang mana ayat al Qur
an atau hadits dari Nabi yang mengharamkan rokok. Jangankan mengharamkan, ayat
atau hadits yang mengatakan makruh saja tidak ada. Jadi, kata teman ini, rokok
itu mubah atau boleh boleh saja.
Kemudian teman yang perokok ini membawakan ayat : “Lanaa a’maluna wa lakum a’malukum”. Bagi
kami amalan kami bagi kamu amalan kamu. Ayat ini ada pada surat al Baqarah 139,
asy Syura 15 dan al Qashash 55. Para ahli tafsir seperti Imam Ibnu Katsir dan
al Baghawi menjelaskan bahwa ayat ini
ditujukan buat orang kafir. Kalau ditujukan kepada sesama muslim maka
terjadilah keliru pasang.
Secara implisit, larangan merokok dalam al Qur an dan Hadits
memang tidak ada karena di zaman Nabi rokok memang belum ada. Rokok menurut
ahli sejarah baru ada menjelang akhir abad ke 15 M.
Tetapi kalau kita mau sungguh sungguh dan ikhlas
memperhatikan makna ayat dan hadits, insya Allah akan kita temukan banyak dalil
diantaranya adalah :
Pertama : Allah berfirman : “Wa yuhilluth thaiyibaati wa yuharrimu ‘alaihimul
khabaaits” Dan (Dia) menghalalkan yang baik bagi mereka dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk. (Q.S al A’raf 157).
LALU BUKANKAH MEROKOK ITU SESUATU YANG BURUK ?
Kedua :
“Dan belanjakanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan
(dirimu sendiri) kedalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri dan berbuat
baiklah.” (Q.S al Baqarah 195)
LALU BUKANKAH MEROKOK BERARTI MENJATUHKAN DIRI KEPADA
KEBINASAAN dan tidak berbuat baik kepada orang sekitar ?.
Ketiga : Rasulullah bersabda : “Laa
dharara walaa dhiraar”. Janganlah membahayakan (dirimu) dan jangan pula
membahayakan orang lain. (H.R Imam Ibnu Majah).
LALU BUKANKAH MEROKOK ADALAH MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI DAN
MEMBAYAKAN ORANG LAIN ?.
Selain itu ada perkara yang perlu kita perhatikan pula
tentang bukti bahwa merokok adalah sesuatu yang tidak baik sebagaimana
digambarkan pada ilustrasi sederhana berikut ini :
Pertama : Dalam syariat Islam, sangat
dianjurkan untuk membaca basmalah pada setiap akan melakukan perbuatan baik.
Seperti mau memulai suatu pekerjaan, mau makan, minum dan yang lainnya.
Para perokok, baik dia orang yang taat maupun yang kurang
taat dalam beragama tak pernah membaca basmalah waktu mau merokok. Mungkin
merasa tidak pas dan risih dengan
merokok yang dibacakan basmalah.
Kedua : Seorang bapak akan sangat senang
bahkan bangga ketika melihat anaknya memiliki prestasi yang melebihinya.
Misalnya kalau seorang bapak sempat menjadi Lurah lalu dia akan bangga kalau
anaknya menjadi Gubernur karena bisa menduduki posisi yang lebih baik darinya. Kalau
seorang Bapak sempat mencapai gelar S1 maka dia akan senang dan bangga jika
anaknya bisa lulus S3.
Kenapa bangga dan senang ?. Karena anaknya bisa mencapai
prestasi yang baik. Melebihi apa yang dicapai bisa
bapaknya. Lalu ketika seorang bapak yang setiap hari merokok 10 batang dan dia mengetahui bahwa anaknya merokok 30
batang sehari jadi melebihi prestasi bapaknya dalam perkara merokok, maka dalam
hal ini bisa dipastikan bahwa bapak ini
tidak senang ataupun bangga apalagi
ketika anak itu baru meningkat remaja.
Ketiga : Ketika seorang suami melihat istrinya suka makan buah dan
sayur tentu si suami senang karena itu baik untuk kesehatanya. Lalu bagaimana
kalau suami melihat istrinya merokok apalagi ketika hamil ?. Pasti dia marah karena
dia tahu merokok itu tidak baik meskipun dia sendiiri perokok berat.
Kalau kita sepakat dan mau mengambil kebaikan dengan uraian
sederhana diatas maka mari segera kita tinggalkan kebiasaan merokok meskipun
agak berat melakukannya. Pasang tekad yang kuat dan mohon pertolongan kepada
Allah Ta’ala.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.139)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar