HITUNGLAH BILANGAN DZIKIR DENGAN TANGAN KANAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh berdzikir atau mengingat
Allah Ta’ala adalah cara paling utama
dan paling baik agar si hamba diingat pula oleh-Nya. Sungguh Allah Ta’ala telah
mengingatkan hamba hamba-Nya untuk
selalu berdzikir, diantaranya dalam firman-Nya : “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan
ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”. (Q.S al Baqarah 152).
Syaikh as Sa’di berkata : (Dalam
ayat ini) Allah Ta’ala memerintahkan hamba hamba-Nya untuk mengingat-Nya dan
menjanjikan baginya sebaik baik balasan yaitu bahwa Allah akan mengingatnya
pula yaitu bagi orang orang yang ingat kepada-Nya. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Salah satu sifat dzikir adalah
muqayyad yaitu dzikir yang telah ditentukan lafaznya, waktunya dan jumlahnya.
Lafadz dzikir yang sifatnya muqayyad ini ada yang dibaca tiga kali, tujuh kali,
sepuluh kali, tiga puluh tiga kali bahkan ada yang seratus kali dan intinya
adalah sebagaimana yang di ajarkan Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam.
Ketahuilah bahwa untuk menghitung bilangan dzikir ini sangatlah
dianjurkan dengan menggunakan jari jari tangan kanan. Diantara
dalilnya adalah :
Rasulullah
bersabda : “Hendaklah kalian selalu bertasbih, bertahlil dan mensucikannya
(mengagungkan)-Nya. Dan hitunglah (dzikir dzikir tersebut) dengan ruas ruas
jari tangan, karena jari jari tangan tersebut akan ditanya dan dijadikan
berbicara (bersaksi dihadapan Allah pada hari Kiamat). Dan janganlah kalian
lalai dan melupakan rahmat Allah. (H.R Imam at Tirmidzi dan Abu Dawud,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Hadits
ini menunjukkan keutamaan menghitung bilangan dzikir dengan dengan jari jari
tangan. Sesungguhnya jari jari tangan dan anggota badan yang lainnya akan
menjadi saksi atas amal yang dilakukan oleh seorang hamba. Allah berfirman : “Yauma tasyhadu ‘alaihim alsinatuhum wa aidiihim wa arjuluhum bimaa
kaanuu ya’maluun”. Pada hari, (ketika) lidah,tangan dan kaki mereka menjadi
saksi atas mereka terhadap yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S an Nuur 24).
Jari
jari tangan yang dimaksud adalah jari
jari tangan kanan dan inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Dari
Abdullah bin Amr bin al “Ash, sesungguhnya dia berkata : “Aku melihat Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menghitung tasbih
(dzikir) dengan tangan kanan beliau”. (H.R at Tirmidzi, Abu Dawud dan yang
lainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Ini
juga semakna dengan keumuman hadits dari Aisyah : “Bahwa beliau Rasulullah menyukai menggunakan tangan kanan dalam
perkara yang baik baik”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani berkata tentang
menggunakan jari jari tangan untuk menghitung bilangan dzikir :
Pertama :
Barangsiapa yang bertasbih dengan tangan kiri (menghitung bilangan dzikir
dengan tangan kiri, pen.) maka sungguh dia telah bermaksiat kepada Allah.
Kedua :
Barangsiapa yang bertasbih dengan kedua tangannya maka sungguh dia telah
mencampurkan antara amalan baik dan amalan buruk.
Ketiga :
Barangsiapa yang bertasbih dengan tangan kanannya maka sungguh dia telah
mendapat petunjuk dan mengikuti sunnah Musthofa (Nabi Salallahu ‘alaihi
Wasallam). Lihat Kitab Shahih al Adabul Mufrad.
Oleh karena itu maka seorang hamba hendaklah mewajibkan dirinya
untuk senantiasa menghitung bilangan dzikir dengan jari tangan kanannya
yaitu mengikuti sunnah Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.162).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar