RASULULLAH BANYAK BERPUASA SUNNAH
BULAN MUHARRAM
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”. (QS.
Al-Taubah: 36)
Bulan apa saja yang dimaksud dengan
bulan haram, dijelaskan dalam sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam : “Setahun itu ada dua belas bulan. Di
antaranya terdapat empat bulan yang dihormati. Yang tiga berurutan, yaitu Dzul
Qadah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan (satunya adalah) Rajab Mudhar yang
berada antara Jumadil Tsaniah dan Sya’ban”. (H.R Imam Bukhari).
Dari hadits ini diketahui bahwa
bulan Muharram adalah salah satu yang termasuk dalam bulan haram. Muharram adalah bulan pertama dalam kalender
Hijriah. Bahkan Rasulullah menyebutnya dengan bulan Allah yang seharusnya
dimuliakan.
Cara memuliakannya bukan dengan mengkramatkannya
sehingga menetapkan dan mempercayai
berbagai mitos yang tak ada dasarnya. Tentu bukan pula dengan
memperingatinya dengan berbagai acara yang taka da sunnahnya, sebagaimana
dilakukan sebagian manusia dizaman ini.
Ketahuilah bahwa diantara cara memuliakannya
adalah dengan tidak mengerjakan maksiat dan dosa di dalamnya. Di samping itu sangatlah
dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih.
Salah satu amal shalih yang ditekankan pada bulan Muharram adalah
melakukan puasa sunnah. Dianjurkan memperbanyak puasa sunnah di dalamnya yaitu
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada
Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang
paling utama sesudah shalat fardhu”. (H.R Imam Muslim).
Sabda beliau tentang Syahrullah
(bulan Allah) penyandaran kata bulan kepada Allah adalah merupakan penyadaran
sebagai pengagungan. Imam al Qaari berkata : Secara zhahir, maksudnya seluruh
(hari-hari pada) bulan Muharram. Tetapi telah disebutkan pula dalam hadits
shahih bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan.
Maka hadits ini dipahami bahwa dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan
Muharram tetapi bukan pada seluruh harinya.
Ketahuilah sungguh sangatlah banyak
keutamaan melakukan puasa sunnah, diantaranya : Rasulullah bersabda : “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari
di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh
tujuh puluh musim karena puasanya itu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim,
dari Abu Sa’id al Khudri)
Maksud sabda Nabi
tentang 70 musim adalah perjalan 70 tahun, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajr
Ashqalani dalam Fathul Bari.
Juga merupakan
keutamaan puasa adalah : Mendapat
perisai sebagai benteng terhadap api neraka. Rasulullah bersabda : Ash
shiyamu junnatun yastahjinnu bihal ‘abdu minnaar. Puasa merupakan perisai
yang digunakan seorang hamba untuk membentengi diri dari neraka (H.R Imam
Ahmad).
Oleh karena itu orang orang beriman
akan berusaha memperbanyak puasa sunnah pada bulan Muharram sebagaimana telah
diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.135)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar