INGIN HIJRAH KEPADA KEBAIKAN AKAN DIMUDAHKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Seorang muslim yang sudah agak lama terbenam dalam
kemaksiatan dan dosa terkadang ada
terbetik sedikit dalam hatinya untuk meninggalkan semua keburukan yang dia
lakukan. Ingin hijrah kepada kebaikan dan ketaatan. Terkadang bisa jadi dia berbicara kepada dirinya :
Kapan ya bisa berhijrah kepada kebaikan dan harus saya mulai dari mana ?.
Lalu kemudian, kata hatinya untuk hijrah kepada kebaikan ini
kembali sirna tersebab : (1) Dipengaruhi hawa nafsunya. Dan mamang hawa nafsu
itu cenderung kepada keburukan. Allah berfirman : “Dan
aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu
itu selalu mendorong kepada kejahatan kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh
Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S Yuusuf
53).
(2) Juga syaithan yang selalu berusaha menggelincirkan manusia agar terus melakukan
maksiat. Allah berfirman : “Sungguh,
syaithan itu musuh bagimu maka perlakukanlah dia sebagai musuh, karena
sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni
neraka yang bernyala nyala”. (Q.S Faatir 6).
Paling tidak, itulah dua hambatan yang melalaikan manusia
untuk kembali ke jalan Allah. Hijrah dari keburukan kepada kebaikan dan
ketaatan kepada-Nya. Namun demikian hakikatnya jika seseorang betul betul ingin
kembali kepada kebaikan dan ketaatan sungguh akan dimudahkan Allah jalannya.
Tapi ketahuilah bahwa setiap orang bisa dan punya potensi
untuk menjadi lebih baik jika dia berusaha untuk itu. Allah berfirman : “Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan
diri mereka sendiri”. (Q.S ar Ra’du 11).
Lihatlah betapa banyak manusia yang dahulu berkubang dalam kemaksiatan lalu berusaha dan dapat hidayah untuk kembali kepada jalan yang
benar. Mereka bertaubat. Lalu belajar ilmu dan mengamalkannya dengan sungguh
sungguh. Jadilah mereka orang orang ‘alim yang taat bahkan diantaranya ada pula yang
bermanfaat bagi orang lain dengan dakwah dakwahnya.
Ada pula seseorang yang ingin hijrah dari keburukan terkadang
berkata : Kalau saya meninggalkan maksiat ini tentu saya akan mendapatkan
perkara perkara yang saya tidak suka. Saya akan kehilangan banyak
kesenangan yang sudah saya nikmati
selama ini.meskipun itu melalui perbuatan maksiat.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala mengingatkan bahwa sesuatu yang
terlihat dan terasa baik dan menyenangkan belum tentu itu adalah kebaikan,
begitupun sebaliknya.
Perhatikanlah firman Allah berikut ini : . Wa ‘asaa-an takrahuu
syai-an wa huwa khairul lakum, wa ‘asaa an tuhibbuu syai-an wa huwa syarrul
lakum. Wallahu ya’lamu wa antum laa ta’lamuun”. Boleh jadi kamu tidak
menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu
pada hal itu tidak baik bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak
mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).
Rasulullah telah mengingatkan pula dengan sabda beliau : “Sesungguhnya
jika engkau meninggalkan sesuatu (keburukan) karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti
dengan yang lebih baik”. (H.R Imam Ahmad no. 5363, dishahihkan oleh
Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilali).
Lalu tatkala seseorang yang sudah lama tenggelam dalam
keburukan ingin berubah tentulah sangat berat rasanya. Mungkin merasa tak
sanggup. Ketahuilah bahwa kita disuruh berubah dari keburukan kepada kebaikan
itu adalah perintah Allah. Dan Allah akan memberi kemampuan dalam hal itu. Allah
berfirman : “Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa” Allah tidak
membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. (Q.S al Baqarah 286).
Ketika seseorang ingin merubah diri kepada kebaikan tak
akan ada kesulitan baginya. Sungguh
kalaupun ada sedikit kesulitan maka dibalik itu akan Allah datang pula
kemudahan.
Allah
berfirman : “Fa inna ma’al ‘usri yusraa. Inna
ma’al ‘usri yusraa” Karena sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S al
Insyiraah 5-6).
Oleh karena itu seorang muslim
haruslah bersemangat untuk hijrah dari keburukan menuju kebaikan DAN DARI KEBAIKAN KEPADA YANG LEBIH
BAIK LAGI. Tunggu apa lagi, bersegeralah.
Allah
berfirman : “Wa saari’u ilaa maghfiratin min rabbikum
wa jannatin ‘ardhuhas samaawaatu wal ardha, u’iddat lil muttaqiin”. Dan
bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133).
Insya
Allah ada manfaatnya bagi bita semua. Wallahu A’lam. (1.133)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar