NASEHAT PERNIKAHAN TIKA DAN PONCO
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kata
Pengantar.
Dengan
memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, nasehat pernikahan ini ditulis
dan disampaikan pada acara pernikahan putri Bapak Abdurrahman Shaleh dengan
putra Bapak Hendrik Sugiyadi (alm.) yaitu : SARTIKA CAHYANING ATI
dengan PONCO BUDI UTOMO. Akad nikah berlangsung pada hari
Ahad, 21 Safar 1436 H bertepatan dengan 14 Desember 2014 M bertempat di Masjid
al Kautsar, perumahan Pulo Gebang Permai, Cakung Jakarta Timur. Nasehat ini
diberi judul :
“ SABAR
DAN SYUKUR SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBINA RUMAH TANGGA”.
Muqaddimah
Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa dahulu ada seorang laki laki yang baru
saja menikah. Istrinya sangat cantik tapi si suami sangat tidak imbang dengan
istrinya. Maaf saya tidak ingin menyebut
suaminya tidak ganteng apalagi mengatakan jelek.
Pada malam pertama pertemuan mereka, istrinya berkata : Alhamdulillah, insya Allah
aku bisa masuk surga. Kenapa kata suaminya. Baru ketemu saja kamu sudah bilang bisa masuk surga. Ada apa. Lalu dijawab : Aku cantik dan aku
sabar mendapatkan suami yang jelek seperti kamu. Kenapa, kata suaminya. Si istri menjelaskan : Bukankah Allah telah berfirman
: “Wallahu yuhibbush shabiriin.” Dan Allah mencintai orang orang yang
sabar. (Q.S Ali Imran 147).
Suaminya juga tidak mau kalah dan berkata : Alhamdulillah,
insya Allah aku juga bisa masuk surga. Kenapa kata istrinya. Lalu suaminya
menjawab : Aku jelek dan aku bersyukur mendapat istri yang cantik seperti kamu.
Kenapa begitu kata istrinya. Bukankah Allah telah berfirman : “Wain
tasykuruu yardhahu lakum”. Dan jika kamu bersyukur Dia (Allah)
meridhai kesyukuranmu (Q.S az Zumar 7)
Ya, begitulah jika laki-laki shalih ketemu wanita shalihah.
Insya Allah surga sudah menunggu mereka.
Tapi kalau pasangan baru yang ada dihadapan kita ini
bagaimana. Yang satu cantik dan yang satu ganteng jadi dua duanya wajib
bersyukur. Kenapa wajib bersyukur karena memang yang mencari jodoh ini kalian
berdua tapi ketahuilah bahwa menetapkan ini jodoh yang terbaik bagimu adalah
Allah Ta’ala. Insya Allah dengan bersyukur keduanya bisa berkumpul dalam
kebaikan, bukan hanya di dunia tapi juga
di surgaNya Allah nanti di akhirat. Insya Allah.
Sabar dan syukur harus jadi pegangan.
Dari kisah diatas ada dua hal penting yang sangat baik untuk
dipegang dalam kehidupan kita ini. Terutama sekali untuk menjalani hidup
berumah tangga bagi pasangan pengantin
baru ataupun pengantin lama yaitu sabar dan syukur. Jadikan dua kata ini sebagai
modal utama dalam membina keluarga yang
sakinah, mawaddah wa rahmah.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa iman itu ada pada dua sisi
yaitu satu sisi sabar dan yang lainnya
sisi syukur. Sabar adalah tuntutan
syukur. Sabar tidak bisa direalisasikan kecuali dengan syukur. Syukur adalah
tuntutan sabar. Tidaklah sabar bisa bisa direalisasikan kecuali dengan syukur.
Jika sabar hilang maka hilang pula syukur dan jika syukur hilang maka hilang
pula sabar.
Imam Ibnul Qayyim juga mengatakan bahwa iman itu ada pada dua
sisi yaitu satu sisi sabar dan yang
lainnya sisi syukur. Lalu beliau membawakan satu firman Allah : “Inna fii
dzaalika la-ayaatin likulli shabbaarin syakuur” Sesungguhnya yang demikian
itu, benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang
sabar lagi bersyukur. (Q.S Saba’ 19).
Jadi sabar landasannya adalah syukur dan syukur landasannya
adalah sabar. Orang tidak bisa bersabar karena tidak bisa bersyukur dan orang tidak
bisa bersyukur karena tidak akan bisa bersabar. Keduanya harus jalan
bareng seimbang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Ketahuilah bahwa sungguh apa yang ada dalam sabar dan syukur
semuanya adalah kebaikan. Memang dua kata ini mudah diucapkan dan tidak terlalu mudah untuk merealisasikannya.
Tapi bagaimanapun inilah kunci dalam semua kebaikan yang didambakan.
Rasulullah telah mengingatkan kita bahwa sungguh sabar dan
syukur itu semuanya adalah kebaikan.
Beliau bersabda : “’Ajaban
li amril mu’minini inna amrahu kullahu lahu khairun, wa laisa dzaalika li
ahadin illaa lil mu’minin, in ashabat-hu sarraa-u syakara, fakaana khairal
lahu, wain ashabat-hu dharraa-u shabara fakaana khairal lahu.” Memang
sangat menakjubkan urusan orang mukmin itu, karena semua urusannya adalah baik,
dan ini tidak akan terjadi pada seorangpun kecuali pada orang mukmin. Jika
mendapat kesenangan dia bersyukur, maka yang demikian itu adalah lebih baik
baginya. Dan jika ditimpa kesusahan dia bersabar, maka yang demikian itu adalah
lebih baik bagi baginya. (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah hadirin, wabil khusus pengantin baru dan juga
pengantin lama. Kunci kelanggengan dan keharmonisan satu keluarga
kembali kepada dua hal ini. Semua kebaikan dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah
akan bermuara kepada kedua hal ini yakni sabar dan syukur. Jadi peganglah
dengan kuat dan amalkan dalam kehidupan berumah tangga. Terkadang dalam satu
keadaan kita butuh sabar dan terkadang butuh syukur. Tapi tidak jarang pula
pada satu keadaan kita butuh sabar dan syukur sekaligus.
Nasehat pakar perkawinan dan rumah tangga.
Kita semua mengetahui sungguh sangatlah banyak teori yang
diajarkan oleh para pakar tentang membina keluarga agar langgeng, harmonis dan
sejahtera. Bolehlah kita sebut beberapa contohnya. Untuk membina rumah tangga
yang bahagia kata para pakar maka pasangan suami istri harus saling mencintai,
saling menghargai, saling memahami kelebihan dan kekurangan masing masing, selalu
menghormati orang tua dan minta nasehatnya, membina komunikasi yang baik,
saling mengingatkan, siap secara bersama menghadapi berbagai cobaan, pandai
mengatur rumah tangga dan mengatur keuangan keluarga, qanaah, beriman dan
bertakwa. Kalau diurut ini akan panjang sekali. Tapi sekali lagi dikatakan
bahwa semuanya itu kembali kepada sabar dan syukur.
Salah satu contoh, cara yang ditekankan oleh para pakar agar
berhasil membina keluarga yang
langgeng dan harmonis adalah saling memahami dan siap menerima kelebihan dan
kekurangan masing masing. Ya benar nasehat ini shahih. Tapi ketahuilah
bahwa saling memahami dan siap menerima kelebihan dan kekurangan masing itu
hanya mudah diucapkan. Prakteknya bagaimana. Semuanya harus bersandar kepada
sabar dan syukur. Tanpa sabar dan syukur semua nasehat pakar itu bisa macet tidak
akan jalan. Bukankah kunci keberhasilan untuk siap menerima kekurangan pasangan
adalah sabar dan kunci siap menerima kelebihan pasangan adalah syukur.
Rincian tentang sabar.
Apa itu sabar. Imam Ibnul Qayyim dalam Kitabnya Madarijus
Saalikin menjelaskan bahwa secara etimologi sabar itu bermakna menahan atau
mencegah. Secara istilah kata beliau makna sabar adalah :
1.
Menahan diri dari berputus asa
2.
Menahan amarah jiwa
3.
Mencegah lisan dari mengeluh
4.
Mencegah anggota badan untuk berbuat mungkar.
Kenapa sabar ini penting dan dibutuhkan pada setiap saat. Syaikh
Ahmad Faridh seorang Ulama dari Mesir. dalam Kitabnya Tazkiyatun Nufus berkata
: Seorang hamba selalu membutuhkan kesabaran
dalam setiap keadaannya. Sebab ia selalu berada dalam perintah yang wajib
dilaksanakan dan larangan yang wajib dia tinggalkan. Dia senantiasa berada pada
takdir Allah serta kenikmatan yang wajib dia syukuri. Apabila semua perkara ini
tidak bisa lepas dari dirinya maka kesabaran harus senantiasa berada pada
dirinya.
Rincian tentang syukur.
Para ulama menjelaskan bahwa syukur itu hukumnya wajib. Dan
ketahuilah bahwa syukur itu ada pada
tiga tempat :
1. Dihati yaitu dengan meyakini dihati bahwa semua nikmat
itu berasal dari Allah dan bukan dari yang lain. Allah berfirman : “Wamaa
bikum min ni’matin faminallah” Dan apa saja nikmat yang ada padamu
(datangnya) dari Allah (Q.S an Nahal 53)
2. Dilisan yaitu dengan senantiasa memuji Allah atas
nikmatnya. Dan boleh juga dengan menyebut nyebut nikmat itu. Allah berfirman :
“Wa amma bini’mati rabbika fahaddits.” Dan terhadap nikmat Rabbmu
hendaklah engkau sebut sebut (dengan bersyukur). Q.S ad Duhaa 11)
3. Dibuktikan dengan perbuatan yaitu dengan melakukan
perintah perintah Allah dan berhenti dari laranganNya. Ketahuilah bahwa ibadah
yang kita lakukan adalah tanda syukur kita kepada Allah. Jadi seseorang yang
malas beribadah atau beramal shalih maka berarti dia malas untuk bersyukur.
Na’udzubillah.
Seorang hamba haruslah banyak bersyukur terhadap nikmat yang
Allah berikan. Tentang hal ini Ibnu Mas’ud seorang sahabat Nabi menjelaskan
bahwa syukur itu memiliki dua tujuan utama :
1. Untuk mempertahankan nikmat yang telah ada. Kalaupun
diambil Allah akan berikan pengganti yang lebih baik.
2. Untuk mendapatkan tambahannya. Tambahan ini bisa
berupa materi yang kelihatan, bisa juga berkahnya yang ditambah.
Ananda Tika dan Ponco, peganglah dua hal ini yaitu sabar dan
syukur. Ini adalah the golden key, kunci emas jangan diabaikan dalam membina
rumah tangga. Kembalikan dan sikapi segala sesuatu dengan sabar dan syukur.
Insya Allah rumah tanggamu akan bahagia didunia dan bahkan sampai ke akhirat.
Dan jangan lupa bahwa kesabaran dan syukurmu dalam menjalani bahtera rumah
tangga juga akan mendatangkan kebahagian bagi orang tuamu dan mertuamu.
Bagaimana dengan rizki
Ada diantara peganten baru setelah diberi nasehat perkawinan
lalu ingin bertanya. Pertanyaannya adalah :
Rizki kami nanti bagaimana pak Ustadz. Sesungguhnya rizki seorang hamba,
Allah yang menjamin. Dan kalau Allah yang menjamin apa lagi yang mau
dikhawatirkan. Kalau khawatir dengan rizki, maaf ya, ini namanya tidak berbaik
sangka kepada Allah. Jangan pernah beranggapan bahwa Allah kikir. Ketahuilah
bahwa Allah itu Mahapemurah dan Mahakaya. Kalau kita yakin bahwa kita memiliki
Allah yang Mahapemurah dan Mahakaya maka tidaklah dianggap sebagai kebaikan
jika kita masih khawatir dengan rizki.
Allah berfirman : “Wamaa min daabbatin fil ardhi illa ‘alallahi rizquha”
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya
dijamin Allah rizkinya. (Q.S Hud 6).
Kewajiban seorang hamba adalah berusaha mencari yang rizki
yang halal dan dengan cara yang halal. Jadi harus berusaha. Seorang hamba tidak
perlu bersusah payah memikirkan akan dapat rizki berapa, karena Allah telah
menentukannya. Dapat banyak atau sedikit itu adalah hitungan kalkulator kita.
Tapi berapapun yang diberikan Allah itulah yang terbaik buat hamba-Nya. Ini
kembali lagi kepada dua keadaan yaitu sabar dan syukur.
Dengan kasih sayangNya, Allah senantiasa menyediakan rizki
yang baik bagi hamba hambaNya yang beriman.
Ketahuilah bahwa jika pada
suatu waktu Allah menutup satu pintu rizki untuk seorang hamba maka sebenarnya
Allah bermaksud membuka pintu rizki yang lain dan lebih baik. Bisa jumlah dan
jenisnya yang lebih baik dan bisa pula keberkahannya yang bertambah.
Dalam Kitab Fawa’idul Fawa’id, Imam Ibnul Qayyim,
mengingatkan kita agar merenungkan bagaimana rizki yang diberikan Allah
berpindah dari yang sedikit menjadi yang banyak dan dari sesuatu yang baik
kepada yang lebih baik.
Kata beliau : Cobalah renungkan. Pada waktu seorang hamba
masih berada dalam kandungan ibunya, diberi rizki oleh Allah melalui satu jalan
saja yaitu melalui tali pusarnya.
Setelah lahir kedunia maka rizki melalui satu jalan tadi
yaitu tali pusar ini diputus. Dengan demikian putuslah pula rizkinya. Tapi dengan kasih sayangNya pula, rizki yang
satu jalan ini diganti oleh Allah dengan rizki dari dua jalan yaitu dua saluran
ASI dari ibunya, yaitu minuman yang
segar dan lezat. Ini adalah rizki atau
makanan terbaik bagi si bayi.
Selanjutnya, apabila seorang bayi telah berakhir masa penyusuannya yaitu paling lama
dua tahun, maka sudah tertutup baginya rizki dari dua jalan saluran asi tadi.
Tapi Allah telah mempersiapkan rizkinya melalui empat jalan. Dua jalan
berupa minuman yaitu air segar dan susu dan dua jalan berupa makanan yaitu dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Kemudian, setelah pintu rizki yang empat macam ini ditutup
tersebab datangnya ajal, maka bagi orang yang beriman Allah bukakan lagi kenikmatan baru dan jauh lebih hebat
dari rizki dan kenikmatan yang lalu yaitu delapan pintu surga. Dan orang yang
beriman dan bertakwa boleh memilih dari pintu mana saja dia mau masuk.
Penutup
Demikianlah nasehat yang singkat ini disampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua terutama
pengantin baru dan juga penganten lama.
Sebelum ditutup saya ingin mengucapkan selamat kepada
keluarga besar Bapak Abdurrahman Saleh dan keluarga besar Bapak Hendrik
Sugiyadi (alm) yang dengan izin Allah putra putrinya telah dinikahkan yaitu Tika dan
Ponco. Saya dan juga semua yang hadir berdoa kepada Allah agar pasangan yang
baru ini selalu berada dalam lindunganNya, langgeng dan harmonis keluarganya, diberi rizki yang
halal dan banyak serta tetap menjaga ketaatannya kepada Allah. Semoga Allah memberinya keturunan yang shalih
dan shalihah.
Wallahu a’lam. (160)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar