JIKA BERADA DI MAJLIS GHIBAH
Oleh Azwir B. Chaniago
Para ulama tidak berbeda pendapat bahwa ghibah atau
membicarakan aib orang lain adalah sesuatu yang sangat dilarang dalam Islam. Allah berfirman : “Walaa yaghtab ba’dhukum
ba’dhan, ayuhibbu ahadukum an ya’kula lahma akhiihi maitan fa karihtumuuh,wat
taqullaha innallaha tauwabur rahiim”
Dan janganlah ada diantara kamu menggunjing sebagian yang lain, apakah ada
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentu kamu
merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahapenerima
taubat dan Mahapenyayang. (Q.S al Hujuraat 12).
Sungguh ghibah adalah termasuk salah satu dosa besar. Kenapa
termasuk dosa besar. Syaikh as Sa’di menjelaskan : Didalam ayat ini terdapat peringatan keras
dari melakukan ghibah karena ghibah tergolong
dosa besar. Allah menyamakan ghibah dengan memakan daging bangkai yang
mana memakan daging bangkai adalah termasuk dosa besar (Tafsir as Sa’di)
Oleh karena itu seorang hamba tentu akan berusaha menjauhinya.
Andaikata seorang hamba kebetulan berada di tempat manusia membicarakan aib dan
keburukan orang lain atau majlis ghibah maka ada dua hal yang sangat perlu
diketahui dan dilakukan :
Pertama : Ketahuilah bahwa yang ikut mendengar ghibah tidak akan selamat dari
dosa ghibah, kecuali dia mengingkari dengan lisannya dan minimal dengan
hatinya.
Kedua : Berusaha memberikan nasehat agar orang orang berhenti dari ghibahnya.
Jika nasehatnya tidak ditanggapi maka sangat dianjurkan meninggalkan majlis
tersebut. Jika sedang berada di majlis ghibah lalu kita tinggalkan, maka bisa
jadi orang orang yang berada disitu tidak ridha kepada kita. Tapi ketahuilah
bahwa ridha Allah lebih utama dan wajib kita jaga daripada ridha manusia.
Termasuk pula yang harus diingkari dan ditinggalkan adalah
acara acara yang menu utamanya adalah ghibahtainment.
Imam Ibnu Mubarak juga mengingat kita agar menghindar dari majlis ghibah karena
mudharatnya yang amat besar. Beliau berkata : Pergilah (segera menghindarlah)
dari orang orang yang mengghibah sebagaimana engkau lari dari kejaran singa.
Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk selalu menjauhkan
diri dari perbuatan ghibah.
Wallahu a’lam. (146)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar