DERAJAT TINGGI DENGAN AL QUR AN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah
Allah menurunkan al Qur an dengan tujuan utama adalah sebagai
petunjuk bagi manusia. Allah berfirman : “Syahru ramadhaanal ladzii unzila
fiihil qur anu, hudal linnaasi wa baiyinaatin
minal hudaa wal furqaan” Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di
dalamnya diturunkan al Qur an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang
bathil. Q.S al Baqarah 185.
Untuk mendapatkan petunjuk itu maka manusia haruslah
membacanya, mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkannya sesuai dengan
kemampuan. Al Qur an juga akan mengangkat manusia menjadi manusia terbaik
dengan mempelajari dan mengajarkannya. Rasulullah bersabda : “Khairukum man
ta’alamal qur an wa ‘allamahu” Sebaik
baik kalian adalah yang mempelajari al Qur an dan mengajarkannya. (H.R at
Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Tentang hadits ini, Imam Ibnu Hajar Ashqalani berkata : Tidak diragukan lagi bahwa orang
yang bisa menggabungkan antara belajar dan mempelajari al Qur an adalah orang
yang sempurna bagi dirinya dan bagi orang lain, yaitu orang yang mampu
mengumpulkan yang manfaat yang sedikit
dan yang banyak.
Derajat diangkat melalui al Qur an
Sungguh Allah akan mengangkat derajat orang yang mau
mempelajari al Qur an, menerima ajaran al Qur an dan berjuang menegakkannya
ditengah tengah manusia dengan mendakwahkannya.
Ada banyak kisah nyata yang bisa menjadi ibrah atau pelajaran
bagaimana manusia telah diangkat derajatnya dengan al Qur an. Diantaranya
adalah :
Pertama : Dikisahkan bahwa
pada suatu waktu Khalifah Umar bertemu dengan Nafi’ bin Harits didaerah Usfan.
Lalu Khalifah bertanya kepada Nafi’:
Siapa yang telah engkau tunjuk sebagai penggantimu (sementara) menjadi
Gubernur Makkah. Nafi’ menjawab : Saya telah menunjuk Abu Abza sebagai Gubernur pengganti sementara. Siapa
itu Ibnu Abza tanya Umar. Dijawab oleh Nafi’ : Dia bekas budak kami yang telah
dimerdekakan. Umar bertanya :
Engkau mengangkat bekas budak jadi pengganti (sementara) jabatan Gubernur ? Nafi’ menjawab
: Ya benar Amirul Mukminin. Dia seorang yang ‘alim terhadap Kitabullah dan juga
ahli ilmu faraidh.
Ternyata Khalifah tidak mengingkari malah membenarkannya dan
beliau berkata : Benar apa yang telah
disabdakan Rasulullah salallahu alaihi wassalam : “Innallaha yarfa’u
bihadzal kitabi aqwaman wa yadha’u bihi akhariin.” Sesungguhnya Allah
mengangkat dengan al Qur an beberapa kaum dan Allah-pun merendahkan beberapa
kaum dengan al Qur an (H.R Muslim).
Kedua : Dikisahkan oleh Imam Ibnul Qayyim, bahwa dahulu di Makkah
ada seorang yang lehernya cacat. Ia menjadi bahan ejekan dan tertawaan.
Kemudian ibunya berkata : Hendaklah engkau belajar ilmu (terutama ilmu tentang al Qur an)
niscaya Allah akan mengangkat derajatmu.
Sejak itu ia belajar dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya menjadi seorang yang sangat ‘alim. Kemudian, karena ilmu yang dimilikinya dia diangkat sebagai qadhi di Makkah
selama 20 tahun. Dia sangat disegani. Apabila ada orang yang berperkara duduk
dihadapannya untuk diadili maka gemetarlah tubuh orang itu.
Keberhasilan sahabat melalui al Qur an.
Selanjut, kalau kita melihat kehidupan dan keadaan para
sahabat, sungguh mereka adalah orang orang yang dipilih oleh Allah untuk
mendampingi Rasul-Nya dalam menegakkan Islam. Mereka adalah orang orang yang
paling benar aqidahnya, paling sempurna ibadahnya, paling terpuji ahlaknya dan
paling baik dalam bermuamalah. Mereka ridha kepada Allah dan Allah telah
meridhainya pula.
Mereka juga disifati oleh Rasulullah sebagai manusia terbaik
sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau :“Khairunnaas qarni, tsummal
ladzina yaluunahum, tsummal ladzi yaluunahum.” Manusia yang paling baik adalah pada masa ku
ini, kemudian yang sesudahnya dan kemudian yang sesudahnya. (Mutafaqun ‘alaihi)
Kenapa bisa begitu. Penyebab utamanya adalah karena mereka merupakan orang orang yang sangat
teguh memegang al Qur an berikut penjelasannya yang diajarkan oleh Rasulullah
melalui hadits haditsnya.
Imam al Muzani, yaitu salah seorang murid terbaik Imam asy
Syafi-i menjelaskan bahwa Imam asy Syafi-i berkata : “Man ta’allamal qur an
‘azhumat qiimatuhu” Barangsiapa yang mempelajari al Qur an telah tinggi
kedudukannya.
Kita bermohon kepada Allah agar selalu memberi hidayah kepada
kita untuk mempelajari al Qur an, membacanya, memahaminya, mengamalkannya dan
mendakwahkannya.
Wallahu a’lam. (159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar