JUMLAH AYAT AL QUR AN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Al Qur-an adalah Kalamullah, firman Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril, dengan
lafal dan maknanya. (Ensiklopedi Islam 4/132). Dan al Qur an merupakan kitab
yang diturunkan Allah sebagai sumber pertama dan paling utama dari seluruh
ajaran Islam. Fungsinya adalah sebagai petunjuk atau pedoman bagi manusia untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Mushaf al Qur an tersusun secara sistematis dengan petunjuk
Allah melalui Malaikat Jibril. Susunannya adalah dalam bentuk juz, hizib, surat,
ruku’ dan ayat.
Disangka berbeda dalam jumlah ayat.
Kalau seorang muslim ditanya tentang jumlah juz dalam al Qur
an semua dengan mudah bisa menjawab yaitu 30 juz. Berapa jumlah surat dalam al
Qur an akan dijawab 114 surat. Berapa jumlah ruku’ dalam al Qur an akan dijawab
ada 554 ruku’. Semuanya benar.
Lalu jika ditanyakan tentang jumlah ayat maka umumnya
menjawab ada 6.666 ayat. Ini adalah pendapat yang masyhur di masyarakat kita.
Bahkan ada juga diantara ustadz atau guru guru kita dalam ceramahnya, dengan
mantap mengatakan bahwa jumlah ayat dalam al Qur an adalah 6.666 ayat.
Ketahuilah bahwa ketika menyebutkan jumlah ayat dalam al Qur
an ternyata para ulama berbeda pendapat. Ada yang menyebut angka 6.204, 6.205, 6.214,
6.219, dan 6.226 ayat. Ada pula ulama yang menyebutkan selain angka itu.
Pertama : Imam al Alusi menyebut angka
6.616 ayat.
Kedua : Menurut ulama Kuffah diantaranya Syaikh Abdurrahman as Salmi menyebut
angka 6.236 ayat.
Ketiga : Imam as Suyuti menyebutkan bahwa ayat al Qur an adalah 6.000 lebih.
Keempat : Imam Ibnu Katsir, beliau lebih hati hati. Beliau mengatakan bahwa
jumlah ayat al Qur an adalah 6.000 lebih dan lebihnya (berapa) diperselisihkan
oleh para ulama.
Komentar musuh musuh Islam.
Perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang jumlah ayat ayat
al Qur an ternyata juga menjadi salah
satu bahan bagi musuh musuh Islam untuk memojokkan Islam. Diantara mereka ada
yang berkomentar bahwa jika jumlah ayatnya berbeda berarti ada perbedaan antara
satu al Qur an dengan al Qur an yang lainnya. Pada hal sungguh tidaklah
demikian adanya.
Kenapa ada perbedaan.
Bagi orang orang awam yang mungkin kurang pemahamannya
menjadi pertanyaan juga. Kenapa bisa ada perbedaan. Bukankah mushafnya sama
yaitu mushaf Utsmani. Ketahuilah bahwa perbedaan bukan ada pada jumlah ayat
dalam mushaf tetapi karena ada perbedaan ulama dalam cara menghitungnya. Diantaranya adalah :
Pertama : Perbedaan dalam menetapkan status basmalah yang ada dalam permulaan
surat. Diantaranya ada Ulama yang menghitungnya sebagai ayat al Qur an dan ada
pula yang tidak.
Kedua : Perbedaan dalam menetapkan status potongan huruf hijaiyah yang ada pada beberapa
awal surat, seperti Aliflaammiim, Aliflaamraa, Yaasiin, Thaahaa dan yang
lainnya. Ada ulama menghitungnya sebagai ayat al Qur an. Tapi ada pula Ulama dengan
ijtihadnya tidak menghitung potongan potongan huruf hijaiyah ini sebagai ayat.
Ketiga : Perbedaan dalam menentukan titik sebagai akhir suatu ayat. Sehingga
ada diantara Ulama menghitung satu ayat sebagai dua ayat tersebab perbedaan
titik sebagai penentuan akhir sebuah ayat.
Sikap dalam memahami perbedaan ini.
Bagi orang orang yang telah mengetahui penyebab perbedaan
pendapat dikalangan ulama tentang jumlah ayat dalam al Qur an maka tidaklah
dianjurkan untuk menegaskan jumlah ayat
al Qur an dalam bilangan tertentu. Tidaklah perbedaan pendapat ulama
tentang penyebutan angka ini berarti
menimbulkan perbedaan dalam isi al Qur an. Sekali kali tidak. Sungguh
tidaklah ada perbedaan isi al Qur an yang satu dengan al Qur an yang lain baik
huruf dan titiknya apalagi ayatnya.
Allah berfirman : “ Innaa nahnu nazzalnadz dzikra,
wa innaa lahuu lahaafizhuun” Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan al Qur
an dan sesungguhnya Kami benar benar
memeliharanya. (Q.S al Hijr 9).
Syaikh as Sa’di berkata : Dan sesungguhnya Kami benar benar
memeliharanya, bermakna bahwa al Qur an
dipelihara Allah pada waktu diturunkan dan sesudah diturunkannya. Dalam masa
diturunkannya, Allah menjaganya dari pencurian dengar yang dilakukan syaithan
yang terkutuk. Setelah diturunkannya, Allah memeliharanya dengan meletakkannya
di kalbu Rasul-Nya, dan menempatkannya di hati hati umat Rasulullah. Allah
memelihara lafazh lafazhnya dari pengubahan, penambahan atau pengurangan, dan
menjaga makna maknanya dari perubahan. (Lihat Taisir Tafsir Kariimir Rahmaan)
Wallahu a’lam.
Soal jumlah ayat dalam alquran yang berbeda beda itu hanya dalam teori....faktanya semua Alquran yang tercetak sekarang ini secara resmi di Madinah sejak 1983 semua sama dan alaihi misalnya tidak ada alquran tercetak yang memisahkan bismillah, selalu bernomor 1 dari 7 ayat yang ada....anehnya dalam sholat imam masih sering berpegang kepada pendapat mazhab dan tidak membaca atau hanya memelankan suara dalam bacaan sholat yang di jzaharkan bukan kepada fakta dalam alquran.
BalasHapusMaksudnya Alfatiha selalu 7 ayatnya termasuk bismillah, tidak ada alquran yang memisahkan bismillah diluar ayat Alfatiha tidak ada alquran yang surat Alfatihanya yang dimulai dengan ayat pertama Alhamdulilah semua bismillah nomor 1.
BalasHapusMaksudnya Alfatiha selalu 7 ayatnya termasuk bismillah, tidak ada alquran yang memisahkan bismillah diluar ayat Alfatiha tidak ada alquran yang surat Alfatihanya yang dimulai dengan ayat pertama Alhamdulilah semua bismillah nomor 1.
BalasHapus