MEMELIHARA KUMIS DAN/ATAU JENGGOT
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Kumis adalah bulu atau sejenis
rambut yang tumbuh diatas bibir sedangkan jenggot adalah rambut yang tumbuh di
bawah bibir atau di dagu. Kumis dan jenggot hanya Allah Ta’ala berikan kepada
kaum laki laki, meskipun ada juga laki laki yang tidak memilikinya.
Kalau kita lihat sebagian lelaki
muslim memperlakukan kumis dan jenggot ada beberapa keadaan, diantaranya :
Pertama : Tidak membiarkan kumis dan jenggot. Secara periodik
dicukur habis bahkan dikerik sampai licin atau klimis.
Kedua : Membiarkan kumis dan jenggot tumbuh panjang. Hampir tak
pernah dipotong kecuali sekedar dirapihkan saja.
Ketiga : Membiarkan kumis
tapi mencukur habis jenggot.
Keempat : Membiarkan jenggot termasuk bulu yang tumbuh di pipi
(jambang) dan mencukur atau memotong kumis.
Sungguh Islam adalah agama yang
sempurna. Semua aspek kehidupan di dunia dan di akhirat telah diatur dengan sangat baik. Termasuk
urusan kumis dan jenggot pun diatur
dalam syariat Islam. Ketahuilah bahwa sungguh syariat Islam
menyuruh memotong kumis dan dengan tegas melarang memotong jenggot. Ini
dicontohkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam dan dipraktekkan oleh
para sahabat.
Jadi dari empat point diatas
ternyata yang disunnahkan adalah point
keempat yakni : Memelihara jenggot dan
memotong kumis. Sangatlah banyak
hadits yang memerintahkan umat Islam untuk memelihara jenggot. Diantaranya :
Pertama : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
Potong pendeklah
kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (H.R Imam Muslim no. 623)
Kedua :dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
Selisilah
orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot. (H.R. Imam Muslim no. 625)
Ketiga : Dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
“Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan
membiarkan (memelihara) jenggot.” (H.R Imam Muslim no. 624)
Keempat : Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
Pendekkanlah kumis
dan biarkanlah (peliharalah) jenggot dan selisihilah Majusi. (H.R Imam Muslim no. 626)
Kelima : Dari Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ،
وَأَعْفُوا اللِّحَى
Cukur habislah
kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot. (H.R Imam Bukhari no. 5893)
Keenam : Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ،
وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
Selisilah
orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis. (H.R Imam Bukhari no. 5892)
Ketika
Raja Kisra dari Persia mengutus dua orang untuk menemui Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Mereka menemui beliau dalam keadaan jenggot yang
tercukur dan kumis yang lebat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidak suka melihat keduanya. Beliau bertanya : ”Celaka kalian! Siapa yang memerintahkan kalian seperti ini ?”
Keduanya
berkata : Tuan kami yaitu Kisra
memerintahkan kami seperti ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Akan tetapi, Rabb-ku
memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan menggunting kumisku.”
(H.R ath Thabrani).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah sangat tidak suka melihat orang yang jenggotnya
dipotong. Dan ternyata dari riwayat di
atas dengan sangat jelas diketahui pula bahwa Rasulullah memiliki jenggot. Lalu
adakah yang mau atau nekad mencela orang yang memelihara jenggotnya.
Bertakwalah kepada Allah. Jika seseorang mencela orang berjenggot berarti juga
telah mencela Rasulullah beserta sahabat sahabat beliau yang senantiasa
memelihara jenggot mengikuti perintah Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya.
Memang ada sebagian orang yang
menyematkan gelar yang tidak baik kepada orang orang yang memelihar jenggot.
Tapi ketahuilah bahwa mereka barangkali tidak paham tentang apa yang telah
disunnahkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu seburuk
apapun celaan atau predikat yang diberikan manusia kepada orang orang yang
memelihara jenggot wajib untuk diabaikan meskipun si pencela itu tidak perlu
dimusuhi.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (975).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar