MUNAFIK SELALU KERJA BARENG DENGAN KAFIR
Oleh : Azwir B.
Chaniago
Sebagaimana
yang dikatakan Imam Ibnu Katsir, nifak adalah menampakkan kebaikan dan
menyembunyikan keburukan. Sementara itu, Ibnu Juraij mengatakan : Orang munafik
ialah orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi
lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya
menyelisihi ketidak-adaannya. (‘Umdah
at-Tafsir I/78).
Tidak perlu diragukan sedikitpun bahwa MUNAFIK
DARI ZAMAN RASULULLAH SALALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM SELALU KERJA BARENG DENGAN
MUSUH ISLAM YANG BERNAMA KAFIR. Diantara buktinya adalah :
Pertama : Membelotnya 300 orang anggota
pasukan kaum muslimin atas hasutan dan provokasi tokoh munafik Madinah yaitu
Abdullah bin Ubay bin Salul. Pasukan kaum muslimin yang awalnya berjumlah 1.000
orang berkurang menjadi 700 orang dan harus berhadapan dengan 3.000 orang
pasukan kafir Quraisy di Perang Uhud.
Kedua : Dalam perang Ahdzab kaum
munafikpun berada dalam kelompok kaum kafir Quraisy dan sekutunya, dibawah
komando Abu Sufyan, dengan 10.000 pasukan
mengepung kota Madinah yang bertujuan menghancurkan Islam.
Pada zaman kita ini
semakin jelas terlihat bagaimana orang orang munafik terus berusaha membantu
perjuangan orang orang kafir untuk melemahkan Islam. Pada hal mereka memegang
KTP yang pada kolom agama tertulis ISLAM. Sungguh tidak ada rasa malu
kepada manusia dan takut tidak ada pula
rasa takut kepada Allah Ta’ala. Bahkan orang orang munafik ini berjuang untuk
mengangkat orang kafir sebagai pemimpin.
Kalau dikatakan kepada mereka bahwa engkau telah menjadi
munafik dengan membela orang kafir dan berusaha mengangkat mereka menjadi
pemimpin pada komunitas Muslim maka mereka tidak terima. Tapi silahkan tidak
mau menerima predikat munafik dengan berbagai alasan. Sungguh kalian orang
munafik tidak bisa membantah bahwa predikat munafik bagi kalian bukan
diberikan oleh manusia TAPI ALLAH
TA’ALA YANG TELAH MENETAPKAN KALIAN (PARA PEMBELA ORANG KAFIR) SEBAGAI MUNAFIK.
Bahkan Allah Ta’ala telah menyediakan siksaan yang pedih di akhirat kelak. Dan
sangat besar kemungkinan orang orang munafik akan menerima sebagian adzab Allah
di dunia.
Berikut ini adalah ancaman Allah Ta’ala bagi orang munafik
dimana mereka telah menjadikan orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan
orang beriman, diantaranya :
Pertama : Allah berfirman : "Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih. (yaitu)
orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan
orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu?
Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah". (Q.S an Nisa:
138-139).
Syaikh as Sa’di berkata : “Kabarkanlah
kepada orang orang munafik” yaitu orang orang yang menampakkan Islam dan
menyembunyikan kekufuran dengan kabar yang paling buruk yaitu adzab yang pedih.
YANG DEMIKIAN ITU KARENA MEREKA MENCINTAI ORANG ORANG KAFIR DAN MENOLONG ORANG
ORANG KAFIR, MEMBELA MEREKA SERTA MENINGGALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG KEPADA
ORANG ORANG BERIMAN. Apakah yang mendorong mereka melakukan hal itu ?. Seperti
inilah kenyataan dari orang orang munafik : (1) Prasangka mereka buruk terhadap
Allah. (2) Keyakinan mereka lemah terhadap (adanya) pertolongan Allah kepada
orang orang beriman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Kedua : Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa orang
munafik meskipun yang mendoakan dan memohon ampun adalah Khalilullah (kekasih
Allah) Rasulullah Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam, sebanyak 70 kali.
Allah berfirman : “Istaghfir
lahum au laa tastaghfir lahum, in tastaghfir lahum sab’iina marratan fa lan
yaghfirallahu lahum. Dzaalika biannahum kafaruu billahi wa rasuulih. Wallahu
laa yahdil qaumal faasiqiin” (Sama
saja) engkau (Muhammad) memohonkan ampun bagi mereka atau tidak memohonkan
ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh
kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu karena
mereka ingkar (kafir) kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang orang yang fasik. (Q.S at Taubah 80).
Sungguh sangatlah besar kebencian Allah Ta’ala kepada orang
orang munafik sehingga melarang
Rasul-Nya untuk menshalatkan dan mendoakan mayat mereka. Allah berfirman
: “Dan janganlah engkau (Muhammad)
melaksanakan shalat untuk seseorang yang mati di antara mereka (orang orang
munafik) selama lamanya dan janganlah engkau berdiri (mendoakan) diatas
kuburnya. Sesungguhnya mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati
dalam keadaan fasik”. (Q.S at Taubah 84).
Ketiga : Selain itu, ketahuilah bahwa orang
orang munafik akan ditempatkan di neraka pada lapisan paling bawah, dan
tentulah paling dahsyat panasnya. Allah
berfirman : “Innal munaafiqiina fid
darkil asfali minan naari, wa lan tajida lahum nashiira” Sungguh, orang
orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolong pun bagi mereka. (Q.S an Nisaa’ 145)
Allah Ta’ala melalui ayat ini memberitakan tentang kondisi
akhir dari orang orang munafik yaitu bahwa mereka
berada pada derajat yang paling rendah dari siksaan dan paling buruk keadaan
hukumannya. Orang munafik berada dibawah seluruh kaum kafir. Karena mereka
ini bersekutu dengan kaum kafir dalam kekufuran kepada Allah dan memerangi
Rasul-Nya. Orang orang munafik itu melebihi kaum kafir dalam konspirasi yaitu
membuat makar, tipu muslihat dan kemampuan untuk mempergunakan berbagai macam
cara dalam memerangi kaum muslimin dalam bentuk yang tidak disadari dan tidak
terlihat jelas. (Tafsir Taisir Kariimir Rahman).
Oleh karena itu mari kita doakan agar orang orang munafik ini
menyadari keteledorannya yang sangat besar. Semoga Allah memberi petunjuk
kepada mereka untuk kembali ke jalan-Nya. Wallahu A’lam. (973)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar