SYI’AH WAJIB BERBOHONG UNTUK
MENJAGA KEYAKINAN MEREKA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Taqiyah,
berasal dari kata taqiya atau ittiqa’ yang berarti takut. Makna yang lebih luas
tentang taqiyah ini adalah : Sikap berhati-hati demi menjaga keselamatan jiwa
karena khawatir akan bahaya yang dapat menimpa dirinya. Dalam kehati-hatian ini
terkandung sikap penyembunyian identitas dan ketidak terus terangan atau
BERBOHONG.
Salah satu sikap kaum Syi’ah yang rusak adalah boleh bahkan wajib untuk melakukan
taqiyah atau berbohong untuk menjaga keyakinan mereka. Begitulah
disebutkan dalam beberapa kitab mereka. Al Mufid salah seorang ulama Syi’ah mendefinisikan
taqiyah yaitu menyembunyikan kebenaran (berbohong kepada ahlussunnah,
pen), menutup-nutupi keyakinan terhadap
kebenaran tersebut. Menyembunyikannya dari orang-orang yang
menyimpang dan tidak menampakkannya karena akan menimbulkan mudharat dalam
agama atau urusan dunia. (Syarh Aqaidush Shadiq).
Yang
dimaksud dengan orang yang menyimpang disini adalah Ahlussunah karena mereka
sangat sering menggunakan kata-kata ini dan ditujukan kepada Ahlussunnah.
Taqiyah
(berbohong) ini bagi Syi’ah adalah bagian
penting dari agama mereka. Abu Abdillah berkata : Sesungguhnya sembilan puluh
bagian (persen, pen.) dari agama ini adalah taqiyah. Tidak ada agama bagi orang yang tidak bertaqiyah. Taqiyah adalah
dalam segala hal kecuali urusan Nabi dan mengusap khuf. Jagalah agama kalian,
tutupilah dengan taqiyah atau berbohong. Tidak
dianggap beriman seseorang sebelum ia bertaqiyah. (Kitab Syi'ah, Ushul Kaafi).
Taqiyah
ini adalah kewajiban penting bagi kaum Syi’ah. Mereka berkeyakinan bahwa agama ini tidak akan tegak tanpa taqiyah. Dan
mereka berdakwah dengan dasar taqiyah dengan terang-terangan dan sembunyi serta
bermuamalah dengan taqiyah, khususnya ketika mereka dalam kondisi terdesak dan
membahayakan.
Ibnu Babawaih berkata : Keyakinan kami
dalam taqiyah, dia (taqiyah,
berbohong) adalah wajib. Siapa yang meninggalkannya
maka dia seperti
meninggalkan shalat. Taqiyah adalah wajib, tidak dihapus sampai keluarnya al Qa’im (yaitu Imam Mahdi, Imam ke 12,
pen.).
Dengan
pemahaman taqiyah, tampaklah bahwa keyakinan atau agama mereka ditegakkan dengan dasar kebohongan dan
kemunafikan. Sungguh hakikat taqiyah adalah
jauh lebih buruk dari munafik.
Ketahuilah bahwa munafik menyembunyikan dalam hatinya sesuatu yang bathil dan
menampakkan keislaman. Syi’ah dengan
taqiyahnya memandang apa yang mereka sembunyikan adalah kebenaran.
Oleh
karena itu orang beriman jangan percaya secuil pun dengan propaganda kaum
Syiah. yang dipenuhi dengan taqiyah atau
kebohongan. Wallahu A’lam. (979)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar