KEYAKINAN SESAT SYI’AH TENTANG
TANAH HARAM
Oleh : Azwir B. Chaniago
Diantara kesesatan kaum Syi’ah adalah meyakini bahwa ada tanah haram selain Makkah dan Madinah. Mereka memiliki
tanah haram sendiri. Kaum Syi’ah
mengatakan bahwa Kuffah,
Karbala dan Qumm adalah tanah haram. Kenapa karena kota atau tempat itu, menurut mereka, adalah lokasi kuburan para imam. Baik karena
memang sebenarnya ada lokasi kuburan imam mereka disitu ataupun hanya sekedar diakui
belaka, tanpa bukti.
Diriwayatkan dari Ja’far ash
Shadiq bahwa : (1) Allah
memiliki tanah haram yaitu Makkah. (2) Rasulullah memiliki tanah haram yaitu Madinah. (3) Amirul Mukminin
(Ali bin Abi Thalib) memikiliki tanah haram yaitu Kuffah. (4) Kami (Syi’ah) memiliki tanah
haram yaitu Qumm.
Sungguh ini penetapan tentang tanah haram yang aneh dan di
ada adakan tanpa dalil. Nampaknya keyakinan
ini adalah berdasarkan khayalan kaum Syi’ah saja. Sungguh mereka telah
mengada ada.
Masih dari Ja’far ash Shadiq
diriwayatkan pula bahwa
dia berkata : Sebaik-baik tanah haram setelah tanah haram Allah dan Rasul-Nya adalah tanah
Kuffah, Karbala dan tanah Qumm.
Disana terdapat : (1) Kuburan para
Nabi dan Rasul. (2) Kuburan
para washi, yaitu imam yang mendapat wasiat untuk meneruskan kekhalifahan. (3) Orang-orang
jujur dan benar. (4) Tempatnya
keadilan Allah. (5) Disana
kekhalifahan hadir. (6) Disana
pula tempat turunnya para Nabi, washi dan orang-orang shalih (Kitab Syi’ah al Mazar, Muhammad an Nu’man, disebut juga dalam al Mufid).
Adalah juga merupakan keyakinan batil, tanpa dalil, bahwa Syi’ah meyakini bahwa tanah Karbala
lebih utama dari pada Ka’bah. Abu Abdillah
berkata : Allah menurunkan wahyunya kepada Ka’bah bahwa : (1) Jika kalau bukan
karena tanah Karbala Aku tidak mengutamakanmu. (2) Jika bukan karena imam yang bersemayam
di tanah Karbala, Aku tidak menciptakanmu (wahai Ka’bah, pen.) dan Aku tidak menciptakan Masjid
yang engkau banggakan. Dan kamu jangan sombong kepada tanah Karbala. (Kitabul
Bihar).
Demikianlah
keyakinan aneh dan sesat dari kaum Syi’ah tentang tanah haram. Dan nampaknya semuanya
berpegang kepada khayalan mereka saja tanpa ada dalil yang bisa dijadikan
sandaran.
Wallahu
A’lam. (985)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar