SETIAP HAMBA WAJIB MENCINTAI ALLAH DAN RASULNYA
Oleh : Azwir
B. Chaniago
Mencintai Allah dan Rasul-Nya
adalah wajib bagi seorang hamba. Kecintaannya itu haruslah melebihi cintanya
kepada kedua orang tuanya, anak anaknya dan dirinya sendiri serta manusia secara
keseluruhan dan apapun selain Allah dan
Rasul-Nya.
Tentang kewajiban mencintai Allah
dan Rasul-Nya haruslah melebihi kepada selain kedua-Nya, dijelaskan Allah
Ta’ala dalam firman-Nya : “Katakanlah :
Jika bapak bapakmu, anak anakmu, istri istrimu, keluargamu,harta kekayaan yang
kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan rumah tinggal
yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya maka tunggulah sampai
Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang
orang fasik. (Q.S at Taubah 24).
Syaikh as Sa’di berkata : Ayat yang
mulia ini adalah dalil terbesar akan kewajiban mencintai Allah dan Rasul-Nya
dan mendahulukannya di atas kecintaan kepada segala sesuatu selain kedua-Nya.
Ancaman keras dan kemarahan besar atas siapa saja yang salah dari yang
disebutkan (dalam ayat) ini lebih dia cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan
jihad di jalan-Nya.
Dan tandanya adalah bahwa jika dia
dihadapkan pada dua perkara : (1) Dicinti oleh Allah dan Rasul-Nya dan dia
tidak memiliki hasrat padanya. (2) Dicintai dan diinginkan oleh nafsunya akan
tetapi dia mengakibatkan lenyapnya apa yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya
atau menguranginya, maka jika dia mendahulukan apa yang diinginkan oleh
nafsunya daripada apa yang dicintai Allah berarti itu menunjukkan bahwa dia
zhalim dan telah meninggalkan apa yang
wajib atasnya.
Ketahuilah bahwa mencintai Allah
dan Rasul-Nya menjadi sebab bagi seorang
hamba untuk merasakan manisnya iman. Rasulullah bersabda : “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang maka
ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barang siapa yang Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain
keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang ia hanya mencintainya karena Allah,
(3) ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya
sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka. (H.R Imam Bukhari
16, Imam Muslim 43, dan at Tirmidzi 2624).
Dalam hadits ini dikatakan : “Man kaanallahu wa rasuuluhu ahabba ilaihi
mimma siwaahumaa”. Barangsiapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai
dari selain keduanya. Kata : Rasul-Nya disebut kemudian karena kecintaan kepada
Rasullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengikuti dan timbul dari kecintaan kepada
Allah Ta’ala.
Ketahuilah bahwa : (1)
Kecintaan kepada Allah mempunyai konsekwensi, yaitu wajib mentauhidkan
Allah, mengikhlaskan ibadah kepada-Nya,
takut, berharap, bertawakal, berdoa dan semua ibadah wajib dilaksanakan semata
mata karena Allah dan menurut syariat-Nya serta wajib menjauhkan diri dari
semua bentuk kesyirikan dan kekufuran. (2) Kecintaan kepada Rasulullah
mempunyai konsekwensi, yaitu mewajibkan ittiba’ kepada beliau dan jangan
berbuat bid’ah.
Imam Ibnu Rajab memberikan
penjelasan tentang makna mencintai Allah dan Rasul-Nya. Beliau berkata : Barang
siapa yang mencintai Allah dan rasul-Nya dengan kecintaan yang jujur dari
hatinya, maka :
(1) Dia harus mencintai juga dengan
hatinya apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya dan membenci apa yang dibenci Allah
dan rasul-Nya.
(2) Dia harus ridha dengan apa yang
diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya dan marah terhadap apa yang dimurkai oleh
Allah dan Rasul-Nya.
(3) Dia harus mengamalkan dengan
anggota badannya sesuai dengan cinta dan benci tersebut. Jika dia melakukan
sesuatu dengan angota badannya yang menyelisihi itu atau melakukan sebagian
yang dibenci Allah dan Rasul-Nya atau meninggalkan sebagian apa yang dicintai
Allah dan Rasul-Nya, padahal perkara tersebut wajib dan ia mampu maka itu
menunjukkan kurangnya kecintaan yang wajib. Dia wajib bertaubat dan kembali
menyempurnakan kecintaannya yang wajib. (Jami’ul Ulum wal Hikam).
Itulah kewajiban paling utama kewajiban
palin utama seorang hamba yaitu mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi cintanya
kepada segala sesuatu selain kedua-Nya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (924)
Sangat Bermanfaat sekali tulisannya, semoga bisa saya aplikasikan pada diri saya sendir.
BalasHapusJual Kaos Dakwah