KESEMPATAN
MENGAMALKAN SUNNAH 24 JAM
DENGAN MEMELIHARA JENGGOT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah
satu kewajiban seorang hamba Allah dalam
memegang Islam ini adalah mengamalkan as Sunnah dari Nabi Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Sangatlah
banyak as Sunnah yang diajarkan beliau kepada kita. Mengamalkan as Sunnah
adalah meneladani beliau baik dalam aqidah, ibadah akhlak bahkan muamalah.
Sungguh
beliau adalah suri tauladan terbaik bagi kita. Allah berfirman : “Laqad
kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanah”. Sungguh, telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (Q.S al Ahzaab 21).
Salah
satu yang sangat baik untuk kita teladani dari beliau adalah sunnah beliau
tentang memelihara jenggot. Sangatlah banyak hadits yang memerintahkan umat
Islam untuk memelihara jenggot. Diantaranya :
Pertama
: Dari
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
Potong pendeklah
kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (H.R Imam Muslim no. 623).
Kedua :dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
Selisilah
orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot. (H.R. Imam Muslim no. 625)
Ketiga : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan
membiarkan (memelihara) jenggot. (H.R Imam Muslim no. 624)
Keempat : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
Pendekkanlah kumis
dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi. (H.R Imam Muslim no. 626).
Kelima : Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ،
وَأَعْفُوا اللِّحَى
Cukur habislah
kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot. (H.R Imam Bukhari no. 5893).
Keenam : Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ،
وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
Selisilah
orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis. (H.R Imam Bukhari no. 5892).
Ketika
Raja Kisra dari Persia mengutus dua orang untuk menemui Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Mereka menemui beliau dalam keadaan jenggot yang
tercukur dan kumis yang lebat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidak suka melihat keduanya. Beliau bertanya :”Celaka kalian! Siapa yang
memerintahkan kalian seperti ini ?”
Keduanya
berkata : Tuan kami yaitu Kisra memerintahkan
kami seperti ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Akan tetapi, Rabb-ku memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan menggunting
kumisku.” (H.R ath Thabrani).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah sangat tidak suka melihat orang yang jenggotnya
dipotong. Dan ternyata dari riwayat di atas
dengan sangat jelas diketahui pula bahwa Rasulullah memiliki jenggot. Lalu
adakah yang mau atau nekad mencela orang yang memelihara jenggotnya.
Bertakwalah kepada Allah. Jika seseorang mencela orang berjenggot berarti juga
telah mencela Rasulullah beserta sahabat sahabat beliau yang senantiasa
memelihara jenggot mengikuti perintah Allah Ta’ala.
Ternyata di zaman ini banyak kita menemukan
orang orang muslim yang bukan hanya tidak mau memelihara jenggot malah mencela orang berjenggot. Mereka menyelisihi
apa yang disunnahkan Rasulullah. Bahkan yang lebih buruk lagi sampai ada yang
mengatakan orang yang berjenggot itu bodoh, semakin panjang jenggotnya semakin
bodoh pula dia. Na’udzubillah.
Selain itu ada pula diantara istri yang melarang suaminya
berjenggot, orang tua melarang anaknya berjenggot. Adapula saudara yang
melarang saudaranya berjenggot bahkan ada pula teman teman yang mencela teman yang
berjenggot. Semoga Allah Ta’ala memberi petunjuk kepada kita semua untuk
memahami dan mengamalkan sunnah.
Untuk
mengamalkan sunnah di zaman ini semakin banyak tantangannya. Rasulullah telah mengingatkan umatnya tentang
hal ini dalam sabda beliau : “Ya’tii ‘alannaasi zamaanul qaabidhu ‘alaa
diinihi kalqaabidhi ‘alal jamr”. Akan datang
kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti
orang yang menggenggam bara api. (H.R at Tirmidzi, dishaihkan oleh Syaikh al Albani).
Itulah perumpamaan yang
diberikan oleh Rasulullah tentang betapa beratnya memegang agama yang benar di
akhir zaman ini yaitu bagaikan memegang bara api. Memegang bara api tentulah
sangat berat karena panasnya dan jika dilepaskan berarti seseorang melepaskan
agamanya.
Imam
al Munawi rahimahullah dalam menjelaskan hadits ini beliau berkata :
Nabi Shallallahu‘alaihi wasallam
mengibaratkan dengan perumpamaan yang bisa dicerna secara inderawi.
Maksudnya orang yang bersabar dalam berpegang pada hukum Al Qur’an dan As
Sunnah, akan mendapatkan perlakuan keras dan kesulitan-kesulitan dari ahlul
bid’ah dan orang-orang menyimpang. (Mereka) dianalogikan bagai memegang bara
api dengan genggaman tangannya, bahkan lebih dahsyat dari itu.(Faidhul Qadir).
Ketahuilah
bahwa setiap hamba berkewajiban mengamalkan sunnah pada setiap kesempatan bahkan
terus menerus. Perhatikanlah bahwa berdasarkan dalil dalil yang shahih dijelaskan
bahwa memelihara jenggot adalah mengamalkan sunnah. Seseorang yang memelihara
jengot berarti dia bisa mengamalkan sunnah ini terus menerus baik di kala
bangun ataupun di kala tidur karena sewaktu tidur jenggotnya masih ada, tidak
dilepas. Jadi bisa dikatakan bahwa dia telah
mengamalkan salah satu sunnah 24
jam terus menerus setiap hari, insya Allah sampai akhir hayatnya yaitu dengan
memelihara jenggot.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (937).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar