MEMOHON PERLINDUNGAN DARI SEGALA
KEBURUKAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Orang orang yang beriman sangat
meyakini bahwa segala sesuatu yang mendatangi dirinya adalah ketetapan Allah Ta’ala. Sunguh Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa
kataballahu lana, huwa maulaanaa wa ‘alallahi falyatawakkalil mu’minuun”. Katakanlah
: Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami.
Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakkal orang orang yang
beriman. (Q.S at Taubah 51).
Sementara itu sangatlah dianjurkan untuk selalu berdoa
memohon kebaikan. Dan diantara doa yang diajarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah : “Rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanatan wa
fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban naar” . Ya Rabb kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab
neraka. (Q.S al Baqarah 201).
Juga jangan lupa dan sangatlah
penting bagi seorang hamba untuk selalu memohon kepada Allah Ta’ala agar
dilindungi dan dihindarkan dari segala keburukan. Farwah bin Naufal pernah
bertanya kepada Aisyah tentang doa yang biasa dipanjatkan Rasulullah kepada
Allah Ta’ala.
Aisyah menjawab bahwa Rasulullah
biasa membaca doa : “Allahhumma innii a’udzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa
lam a’mal”. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku lakukan dan
dari keburukan apa yang belum aku lakukan. (H.R Imam Muslim).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam adalah seorang hamba yang ma’shum. Namun demikian beliau memohon
perlindungan kepada Allah Ta’ala dari berbagai keburukan agar selalu
berkomitmen dan istiqamah dalam menghadirkan rasa takut kepada Allah Ta’ala.
Selalu mengagungkan dan menyanjung kebesaran-Nya serta untuk menunjukkan betapa
beliau senantiasa membutuhkan Allah Ta’ala. Ini adalah pelajaran yang diberikan
Rasulllah kepada umatnya agar selalu meneladani Nabi. Pada hal (kita
mengetahui) bahwa seluruh amalan beliau
itu adalah baik dan tidak ada keburukan padanya.
Bahwa doa ini mengandung permohonan
perlindungan dari semua keburukan, baik yang telah dilakukan seorang hamba
maupun belum. Baik di waktu lalu, sekarang
maupun yang akan datang. Ketahuilah, jika keburukan telah terhimpun pada
diri seseorang maka itu akan merusak agama, dunia dan akhiratnya.
Memohon perlindungan : (1) Dari
keburukan yang telah dilakukan maksudnya adalah meminta ampun atas apa yang
telah dilakukan. (2) Memohon perlindungan dari buruknya amalan pada waktu yang
akan datang yang tidak diridhai Allah Ta’ala
yaitu memohon agar Allah Ta’ala menjaganya dari amalan (yang buruk)
tersebut. Sungguh tidak ada yang yang bisa merasa aman dari adzab Allah kecuali
orang orang yang merugi.
Atau bisa pula makna ungkapan ini
adalah memohon perlindungan dari keburukan yang timbul karena merasa takjub dan
besar diri karena telah meninggalkan hal hal yang buruk. Akan tetapi wajib
atasnya untuk melihat hal itu sebagai karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Atau maknanya adalah meminta perlindungan dari
buruknya amalan orang lain, seperti dalam firman-Nya : “Wattaquu fitnatan laa yushibannal ladziina zhalamuu minkum khaashshah.
Wa’lamu annallaha syadiidul ‘iqaab”. Dan peliharalah dirimu dari siksaan
yang tidak hanya menimpa orang orang zhalim saja diantarakamu. Ketahuilah bahwa
Allah sangat keras siksa-Nya. (Q.S al Anfaal 25).
Singkatnya, termuat dalam doa ini
memohon perlindungan kepada Allah dari semua keburukan dunia dan akhirat, yang dilakukan seseorang
ataupun orang lain, yang mengundang siksa Allah di dunia dan di akhirat
meskipun hal itu tidak dimaksudkan. Maka dari itu teruslah bersemangat wahai
hamba Allah untuk membaca doa ini. Dan jadikanlah doa ini di antara doa doa
yang seringkali engkau mohonkan sebagai wujud meneladani Rasulullah Salallahu
‘alaii Wasallam. (Lihat Syarh an Nawawi ‘ala Muslim).
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (923)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar