KEKELIRUAN PANDANGAN SYI’AH TERHADAP SAHABAT NABI
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh tidak ada keraguan
sedikitpun bahwa kaum Syi’ah memiliki keyakinan yang bathil dan keliru berat
dalam memandang kedudukan para sahabat Nabi. Keyakinan mereka terhadap
sahabat dilandaskan pada cacian, celaan, laknat, pengkafiran dan mencap dengan murtad. Hanya beberapa orang saja yang mereka
kecualikan. Ini disebutkan dalam banyak riwayat dan kitab yang ditulis
ulama Syi’ah, diantaranya adalah :
Ulama Syi’ah al Kisyi meriwayatkan bahwa Abu Ja’far berkata : Semua orang murtad setelah
wafatnya Nabi, kecuali tiga orang. Aku bertanya siapa mereka : Jawabnya, Al
Miqdad bin Aswad, Abu Dzar al Ghifari dan Salman al Farisi.
Penyebabnya
kebencian ini adalah karena mereka berkeyakinan bahwa tiga Khalifah yakni Abu Bakar ash Shiddiq, Umar bin Khaththab dan
Usman bin Affan (sebelum Ali bin Abi Thalib) beserta sahabat yang loyal
kepadanya, telah merampas hak Ali sebagai Khalifah menggantikan
Rasulullah. Padahal mereka pasti
mengetahui bahwa Ali bin Abi Thalib juga loyal kepada khalifah sebelumnya.
Selanjutnya
Abu Ja’far berkata itulah makna dalam
surat Ali Imran 144. “Wa ma Muhammadun illa
rasulun, qadkhalat min qablihir rusul. Afain maata au qutilan qalabtum ‘ala
a’qabikum” Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah
berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik
kebelakang (murtad).
Al
Qummi, salah seorang mufassir Syi’ah menafsirkan firman Allah dalam surat an Nahal 90
dengan tafsiran sesat dan sangat batil dan jahil. “Wa yanhaa ‘anil fahsya’i
wal munkari wal baghyi”. Dia (al Qummi) menafsirkan
bahwa : al fahsya, perbuatan keji adalah Abu Bakar, wal munkar, perbuatan
mungkar adalah Umar bin Khaththab dan al baghyi, permusuhan adalah Utsman bin
Affan. INI PENGHINAAN LUAR BIASA.
SEMOGA ALLAH TA’ALA MENUNJUKKAN KEADILAN TERHADAP KEZHALIMAN MEREKA.
Selain itu, dalam kitab al Qummi antara lain
dicantumkan teks doa yang batil : Ya Allah berikanlah kepada Muhammad dan
keluarganya shalawat dan laknatlah kedua patung quraisy, kedua jibti (sebutan untuk sihir dan
tukang sihir, tukang ramal, dukun dan sejenisnya, pen.) dan taghutnya dan kedua
anak perempuannya (yang dimaksud untuk dilaknat adalah Abu Bakar, Umar, Aisyah binti Abu Bakar dan Hafsah
binti Umar). Selain doa ini masih sangat banyak dan tak terhitung jumlahnya
teks doa-doa yang dibuat oleh petinggi Syi’ah untuk melaknat sahabat terutama
Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
Orang-orang
Syi’ah biasa merayakan hari kematian Umar. Memberikan penghargaan yang tinggi
kepada Abu Lu’luah Majusi sebagai :
Bapak agama yang berani, karena jasanya telah membunuh
Umar. Kuburan Abu Lu’luah di Iran dibangun dengan sangat megah dan mereka
sering menziarahi sambil berdoa : Ya Allah kumpulkan kami dengan Abu Lu’luah. Kenapa begitu ?. Sebabnya adalah
karena mereka yakin bahwa Abu Lu’luah
masuk surga telah membunuh Umar bin Khaththab dan mereka mohon agar dikumpulkan
bersama Abu Lu’luah di surga. Sungguh inilah kebohongan.
Meskipun
Syi’ah telah menghina, mencela, mencaci
bahkan menyebut sahabat sebagai murtad
dan kafir, tapi sungguh Allah dan RasulNya sudah memuliakan para sahabat. Allah
sudah meridhainya dan mensifati mereka sebagai umat terbaik. Ini tercantum
dalam banyak ayat dan hadits Nabi. Diantaranya
adalah :
Pertama : “Kamu adalah umat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah”. (Q.S. Ali Imran 110).
Ketahuilah
ayat ini turun pada masa sahabat, dan paling utama yang dimaksud dengan umat
terbaik tentulah para sahabat. Selanjutnya adalah orang –orang yang mengikuti
cara beragamanya para sahabat sampai akhir zaman.
Perhatikanlah
firman Allah dan hadits sebagai berikut :
Kedua : Surat at Taubah 100 : “Dan
orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya.
Itulah kemenangan yang agung.”
Ketiga : Surat al Fath 29 : “Muhammad adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir
tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaanNya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda
bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang
mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan
tegak lurus diatas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya
karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar”.
Keempat : Rasulullah
bersabda : “ La tasubbu ashhabi, la
tasubbu ashhabi fawalladzi nafsi biyadihi, lau anna ahadukum anfaqa misyla uhudin
dzahaba ma adraka mudda ahadihim walaa nashiifahu.” Kalian jangan mencela sahabatku, kalian jangan mencela
sahabatku, Demi Dzat yang jiwa Muhammad
ada di TanganNya, andaikan salah seorang dari kalian menyedekahkan emas sebesar
gunung Uhud niscaya tidak akan menyamai satu mud mereka dan tidak pula
setengahnya (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kelima : Rasulullah
bersabda : “Khairunnasi qarni, tsummal ladzina yaluunahum, tsummal ladzina
yaluunnahum.” Manusia terbaik adalah masaku, kemudian yang sesudahnya,
kemudian yang sesudahnya (H.R.Bukhari dan Muslim).
Sungguh ternyata bahwa pandangan
kaum Syi’ah terhadap sahabat memang
benar benar berseberangan dengan
penjelasan Allah Ta’ala dalam al Qur an dan penjelasan Nabi dalam as Sunnah yang shahih. Oleh karena itu
sangatlah pantas bahkan wajib jika pandangan Syi’ah yang bathil kita buang saja
kebelakang.
Wallahu A’lam (921)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar