ORANG BERIMAN DIUJI MELALUI MUSUH MUSUH ISLAM
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa orang orang
beriman selalu akan di uji baik pada dirinya, keluarganya, hartanya bahkan
agama yang dipegangnya. Diantara tujuan ujian itu adalah untuk diketahui siapa
yang benar imannya. Allah berfirman : “Ahasibannaasu aiyutraku aiyaquuluu aamannaa wahum laa
yuftanun” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan
: Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi. (Q.S al Ankabut 2).
Ujian
kepada orang orang beriman secara perorangan ataupun kelompok sering sekali
bahkan terus menerus datang dari manusia
yang menjadi musuh musuh Islam. Mereka melakukan berbagai tipu daya atau makar
kepada kaum muslimin. Diantara mereka adalah :
Pertama : Orang orang kafir.
Sungguh Allah Ta’ala telah
mengingatkan bahwa orang kafir itu adalah musuh Islam sebagaimana dijelaskan
dalam firman-Nya : “Innal kaafiriina kaanu lakum ‘aduwan mubiinaa”. Sesungguhnya orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S an Nisa’ 101).
Terkadang secara zhahir
nampak ada diantara orang kafir yang memberi secuil bantuan kepada orang Islam. Tetapi mari kita
tanyakan : Berapakah bantuan yang diberikan kepada kaum muslimin. Apakah
sebanding dengan kerusakan dan kerugian urusan dunia dan urusan akhirat yang
diderita oleh umat Islam ?. Ketahuilah bantuan yang mereka berikan adalah
dengan tujuan melapangkan rencana mereka
untuk menjalankan misi busuknya terhadap Islam.
Tentang hal ini sungguh telah Allah
jelaskan dalam firman-Nya : “Sesungguhnya
orang orang yang kafir itu menafkahkan
harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah yang benar. Mereka
akan menafkahkan harta itu kemudian kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan
mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka jahannamlah orang orang yang kafir
itu dikumpulkan”. (Q.S al Anfaal 36).
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa yang akan membantu orang
beriman adalah Allah, Rasul-Nya dan saudaranya sesama orang beriman. Tidak
orang kafir, sekali kali tidak. Allah berfirman : “Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah,
Rasul-Nya dan orang orang yang beriman. Yang melaksanakan shalat dan menunaikan
zakat serta tunduk (kepada Allah). Q.S al Maa-idah 55)
Syaikh as Sa’di berkata :
(Menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah) Yakni
untuk membatalkan kebenaran dan menyokong kebatilan, membatalkan tauhid dan
menegakkan penyembahan kepada berhala. Mereka (orang orang kafir) mengeluarkan
nafkah ini dengan ringan karena keteguhan mereka memegang kebathilan dan
kebencian mereka yang mendalam terhadap kebenaran. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman)
Allah Ta’ala juga telah
memperingatkan orang orang beriman bahwa mereka musuh musuh Islam tidak akan
puas sebelum orang beriman mengikuti
millah atau cara cara mereka, agama mereka. Allah berfirman : “Dan orang orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka.
Katakanlah, Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan
jika engkau mengikuti mengikuti keinginan mereka setelah (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu
pelindung dan penolong dari Allah”.
(Q.S al Baqarah 120).
Oleh karena itu, orang orang
beriman jangan sampai tertipu dengan mulut
mereka yang kelihatan manis, terkadang ada tampilan mereka yang meniru
niru ustadz serta kunjungan kunjungan mereka ke masjid atau ke pesantren dengan
memberikan sumbangan secuil materi.
Allah Ta’ala berfirman : “Laa yaghurannaka taqallubul ladziina
kafaruu fil bilaad. Jangan sekali kali kamu terpedaya oleh kegiatan
kegiatan orang orang kafir (yang
bergerak) di seluruh negeri. (Q.S Ali Imran 196).
Salah satu cara untuk menjauhi
keburukan dari orang kafir kepada orang orang beriman adalah tidak menjadikan mereka sebagai teman dekat
atau orang kepercayaan apalagi menjadi pemimpin.
Allah Ta’ala berfirman : “Wahai
orang orang yang beriman !. Janganlah kamu menjadikan teman orang orang yang di
luar kalanganmu (dalam hal agama) sebagai teman kepercayaanmu (karena) mereka
tidak henti hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu.
Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang yang tersembunyi
di hati mereka lebih jahat. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat ayat
(Kami) jika kamu mengerti”. (Q.S Ali Imran 118).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di
berkata : Ini adalah peringatan Allah buat hamba hamba-Nya dari menjadikan
orang orang kafir sebagai pemimpin mereka. Menjadikan orang kafir sebagai
sahabat sahabat terpercaya, kolega kolega dan teman teman dekat, menampakkan
dan membuka rahasia rahasia kaum mukmin kepada mereka.
Allah Ta’ala menjelaskan kepada hamba
hamba-Nya yang beriman tentang perkara perkara yang mengharuskan mereka anti
dari mengambil orang orang kafir itu sebagai sahabat terpercaya, yaitu
bahwasanya mereka “tidak henti hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka berusaha dan tidak pernah lelah
dalam (melakukan berbagai hal yang) mengakibatkan kemudharatan bagi kalian. Dan
sesungguhnya telah nampak adanya kebencian dari perkataan dan ucapan ucapan
sinis mereka. Juga kebencian dan permusuhan yang disembunyikan oleh hati mereka
adalah lebih besar lagi dari apa yang
ditampakkan oleh mereka dalam perkataan maupun perbuatan mereka. (Kitab Tafsir
Taisir Karimir Rahman)
Kedua : Orang orang munafik.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, KBBI, munafik adalah berpura pura percaya atau setia dan sebagainya
kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya hatinya tidak suka (selalu)
mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua.
Nah, orang orang munafik ini
merupakan manusia yang juga merupakan ujian bagi orang orang yang beriman. Saat
ini jumlah orang munafik ini kelihatannya semakin bertambah. Diantara mereka
ada yang berpendidikan tinggi, pandai bersilat lidah seolah olah berpihak
kepada Islam pada hal hakikatnya dia adalah musuh Islam.
Bahkan ada pula diantara
mereka yang mulai terang terangan
memusuhi Islam dan kaum muslimin. Membela kaum kafir dan memojokkan Islam. Pada
hal dia mengaku Islam, berpendidikan Islam. Di KTP nya tertulis dengan jelas
Islam. Jika suatu waktu dia harus mengisi suatu daftar isian yang ada kolom agama
mereka dengan tidak ragu dan tidak malu
menulis kata Islam.
Salah satu yang dikhawatirkan
Rasulullah akan menimpa umat ini
adalah orang orang munafik yang lihai bersilat lidah (tapi
menyesatkan). Rasulullah bersabda : “Inna
akhwafa maa akhaafu ‘ala ummatii kullu munaafiqiin ‘alimul lisaan”.
Sesungguhnya
yang paling aku khawatirkan menimpa umatku, setiap orang munafik yang lihai
bersilat lidah. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Bahkan diantara orang orang munafik
ini ada juga yang dikenal sebagai tokoh atau yang ditokohkan. Rasulullah telah mengingatkan umatnya tenang
hal ini. Beliau bersabda : “Inna akhwafa maa akhaafu ‘alaikumul
a-immatul mudhillun”. Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa
umatku adalah para tokoh umat yang menyesatkan. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan
oleh Syaikh al Albani).
Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan oleh orang orang beriman untuk menghadapi makar musuh musuh ini yaitu
(1) Bersabar dan kuatkan kesabaran. (2)
Bertakwa dan (3) Tetaplah bersiaga, sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam
firman-Nya :
(1) Allah berfirman : “Jika kamu memperoleh kebaikan (niscaya)
mereka bersedih hati. Jika kamu bersabar
dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikitpun.
Sungguh Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.”(Q.S Ali Imran
120)
(2) Allah berfirman : “Wahai orang orang yang beriman !.
Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”(Q.S Ali Imran 200).
Kita berlindung kepada Allah Ta’ala
dari segala makar dan tipu daya musuh musuh Islam agar tidak mendatangkan mudharat
bagi kita orang orang beriman.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (922)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar