PEDAGANG JUJUR BERSAMA PARA NABI, SHIDDIQIN
DAN SYUHADA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Pada umumnya pedagang yang menjual
berbagai macam barang berada dan berkumpul di satu tempat yang disebut pasar. Ketahuilah saudaraku, bahwa pasar adalah salah
satu tempat di dunia yang dibenci Allah
Ta’ala. Kenapa pasar dibenci Allah ?. Wallahu A’lam, barangkali karena di sebagian
pasar terjadi kemaksiatan yaitu berupa penipuan, kebohongan
bahkan sumpah palsu. Juga sering ditemukan kecurangan dalam menimbang, menakar
dan yang lainnya. Dan juga terkadang ada pasar yang menjual barang barang yang
haram.
Rasulullah
bersabda : “Ahabbul bilaadi ilallahi
masaajiduhaa, wa abghadhul bilaadi ilallahi aswaaquhaa”. Tempat yang paling
dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.
(H.R Imam Muslim).
Oleh
karena itu Rasulullah mengingatkan umatnya agar berdoa sebelum masuk pasar
sehingga bisa terjauh dari keburukan keburukan yang ada di dalamnya. Membaca doa ketika masuk pasar mungkin masih
asing bagi kebanyakan orang di zaman
ini. Pada hal Rasulullah telah mengajarkan umatnya agar senantiasa membaca doa
sebelum masuk pasar empat belas abad yang lalu.
Ketahuilah
bahwa membaca doa masuk pasar memberikan nilai yang sangat agung bagi yang
melazimkannya. Diantaranya adalah mendapat banyak kebaikan, dihilangkan banyak
keburukan dan akan dibangunkan rumah baginya di surga.
Ini
adalah sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah : “Barang siapa membaca doa ketika masuk pasar dengan doa : Laa ilaaha ilallah wahdahu laa syariikalah,
lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wa yumiit wa huwa hayyun laa yamuut,
biyadihil khair wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir, maka Allah akan menuliskan baginya sejuta kebaikan dan
menghapuskan darinya sejuta keburukan serta Allah bangunkan untuknya rumah di
surga. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Dalam Faidhul Qadiir antara lain disebutkan bahwa : Pasar adalah tempat berjual beli dan tempat
yang melalaikan orang dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus
perdagangan, maka di sanalah tempat berkumpulnya setan dan bala tentaranya,
sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi
setan dan tentaranya, maka pantaslah jika dia mendapat pahala dan keutamaan besar
yang tersebut dalam hadits di atas
Namun demikian ketahuilah tentu
tidaklah semua pedagang di pasar mempunyai nilai tidak baik. Kita percaya dan kita berbaik sangka bahwa
sebagian besar pedagang pasar adalah baik dan jujur dalam menjalankan usahanya
karena mereka mengetahui bahwa ketidak jujuran dalam berdagang adalah akan
membahayakan kehidupan dunia dan akhiratnya.
Sungguh seorang pedagang yang
beriman, jujur dan dipercaya dapat memperoleh kedudukan atau derajat yang
tinggi disisi Allah. Di akhirat kelak mereka akan bersama orang orang yang
mendapat nikmat yaitu para nabi, shiddiqin dan para syuhada.
Rasulullah bersabda : “At taajirush shaduuqul amiinu ma’an
nabiyiin, wash shiddiiqiin, wasy syuhadaa” . Para pedagang yang jujur lagi
dapat dipercaya akan bersama para nabi, shiddiqin dan orang orang yang mati
syahid. (H.R at Tirmidzi, dia berkata ini hadits Hasan).
Dia juga akan mendapat keberkahan
hidup di dunia dalam hartanya. Kedudukan yang tinggi dan keberkahan itu akan
diperolehnya melalui profesinya sebagai pedagang yang dalam menjalankan
usahanya dia bersikap jujur. Tidak berusaha mendapatkan untuk besar dengan cara
yang bathil misalnya dengan menipu pembeli, menaikkan harga barang semaunya dan
tidak pula menyembunyikan keburukan atau catat barang dijualnya.
Rasulullah bersabda : “Jika penjual dan pembeli jujur serta
menjelaskan cacat barang niscaya akad jual beli mereka diberkahi. Tetapi jika
keduanya berdusta serta menyembunyikan cacat barang niscaya dihapus keberkahan
dari akad jual beli mereka”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Itulah dua hadits dari Rasulullah
yang memberikan kabar gembira dan sebagai pendorong bagi para pedagang untuk
senantiasa berlaku jujur dalam berdagang.
Kita mendoakan agar saudara saudara
kita para pedagang akan memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan
usahanya terutama dengan berlaku jujur dan tidak serta merta mengejar
keuntungan yang besar melalui cara cara yang tercela.
Insya Allah bermanfaat bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (592)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar