JANGAN MAU TINGGAL SATU RUMAH DENGAN SYAITHAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala telah mentakdirkan
bahwa manusia itu memiliki musuh yang bernama syaithan. Allah berfirman : “Innasy syaithaana lil insaani ‘aduwwun
mubiin”. Sesungguhnya , syaithan adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S
al Isra’ 53).
Lalu Allah mengingatkan agar
memperlakukan syaithan, yang musuh manusia itu, sebagai musuh. Allah berfirman : “Innasy syaithana lakum ‘aduwwun,
fattakhidzuuhu ‘aduwwan. Innama yad’uu hizbahuu li yakuunuu min ash-habis
sa’iir” Sungguh, syaithan itu musuh bagimu maka perlakukanlah dia sebagai
musuh, karena sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak golongannya agar mereka
menjadi penghuni neraka yang bernyala nyala (Q.S Faatir 6).
Syaikh as Sa’di berkata : Hendaknya permusuhan syaithan
kepada kalian menjadi perhatian. Jangan kalian meremehkan serangan serangan
(musuh ini) yang bisa terjadi setiap waktu. Sebab syaithan bisa melihat kalian
dan kalian tidak bisa melihatnya. Dan dia selalu mengintai kalian. (Kita Tafsir Taisir Kariimir Rahman)
Oleh sebab itu maka kita harus berusaha untuk menutup pintu pintu syaithan
yang akan memasuki diri kita bahkan kita harus menutup pintu pintu rumah kita
agar syaithan tidak masuk. Kalau syaithan dibiarkan masuk ke rumah kita berarti
kita akan tinggal dalam satu rumah dengan musuh. Bukan saja musuh kita tapi
musuh nenek moyang kita yang terusir dari surga akibat ulah syaithan. Tentu
sangatlah tidak layak kalau musuh dibiarkan masuk ke rumah kita sendiri.
Sebenarnya syaithan tidak punya hak masuk ke rumah kita karena :
(1) Kita tidak pernah berkongsi dengan syaithan untuk
mendapatkan rumah tempat tinggal apakah dengan cara membeli atau mengontrak.
Tapi yang namanya syaithan akan berusaha masuk tanpa diizinkan.
(2) Kalau syaithan tinggal serumah dengan kita pastilah dia
akan mendatangkan mudharat kepada kita karena dia adalah musuh. Dan dia sudah
berjanji untuk menyesatkan kita. Bahkan sudah terbukti bahwa syaithan telah
menyesatkan banyak manusia.
Allah berfirman : “Walaqad
adhalla minkum jibilan kasyiira, afalam takuunuu ta’qiluun” Dan sungguh
(syaithan itu) telah menyesatkan sebagian besar diantara kamu. Maka apakah kamu
tidak mengerti ? (Q.S Yaasin 62).
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin mengingatkan kita
bahwa : Syaithan dengan berbagai cara mengajak manusia kepada keburukan. Dan
sedikit yang bisa selamat dari musuh yang bernama syaithan ini, kecuali orang
orang mukmin yang ikhlas.
(3) Andaikata syaithan berada di rumah kita maka dia bukan untuk numpang tidur atau sekedar bermalam tapi
terus mengganggu dengan menyesatkan penghuni rumah. Ketahuilah bahwa syaithan
itu tidak pernah tidur. Imam Hasan al Bashri pernah ditanya : Apakah syaithan
itu tidur ?. Dijawab : Kalau syaithan itu tidur maka kita bisa beristirahat
sejenak (dari gangguannya).
Sungguh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah mengajarkan kepada
kita cara cara yang sangat baik agar syaithan tidak berada di rumah kita karena
orang yang berakal (sehat) pastilah tidak mau tinggal bersama syaithan dalam
satu rumah. Diantara cara yang sangat baik untuk kita perhatikan agar syaithan
pergi dari rumah adalah :
Pertama : Mengucapkan salam ketika memasuki rumah.
Allah Ta’ala berfirman :
“Faidzaa dakhaltum buyuutan fashallimuu ‘alaa anfusakum tahiyatan min
‘indillahi mubaarakatan thaiyibatan”. Apabila kamu memasuki rumah rumah
hendaklah kalian memberi salam kepada dirimu sendiri dengan salam yang
ditetapkan dari sisi Allah yang diberi
berkah lagi baik. (Q.S an Nuur 61).
Rasulullah bersabda : “Tiga
orang yang dijaga oleh Allah Ta’ala (Rasulullah
menyebutkan yang ketiga adalah) … orang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan
salam … (H.R Abu Dawud dan sanadnya
dinilai shahih oleh al Hakim).
Dari Ibnu Umar, jika di rumah itu tidak ada orang maka
kalimat salamnya adalah : “Assalamu
‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shaalihiin”. Salam sejahtera atas kami dan
para hamba Allah yang shalih. (Dirirwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul
Mufrad).
Kedua : Mengucapkan
basmalah saat masuk rumah.
Bacaan basmalah sangatlah dianjurkan ketika memasuki rumah.
Ini bermanfaat agar syaithan tidak menjadikan rumah kita sebagai tempat
tinggalnya. Rasulullah bersabda : “Apabila
seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca
basmalah) tatkala masuk (rumah) dan makan, syaithan akan berkata (kepada teman
temannya, pen.) : Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makan malam (di
rumah ini).
Dan jika dia masuk
namun tidak membaca basmalah, syaithan akan berkata (kepada teman temannya,
pen.) : Kalian mendapatkan tempat menginap.. Dan jika dia tidak membaca
basmalah sebelum makan, niscaya syaithan
akan berkata : Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam”. (H.R Imam Muslim dari Jabir bin
Abdullah).
Ketiga : Mengucapkan
basmalah ketika menutup pintu dan peralatan rumah.
Diantara cara agar syaithan tidak menginap di rumah kita
adalah dengan membaca basmalah pada saat menutup pintu menjelang malam dan juga
pada saat menutup bejana, teko, tempat minum dan yang semisalnya.
Rasulullah bersabda : : “Jika hari mulai gelap tahanlah anak anak
kalian (agar tidak keluar rumah) karena saat itu syaithan berkeliaran. Jika
telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu pintu dan ucapkanlah basmalah karena sesungguhnya
syaithan tidak akan bisa membuka pintu yang tertutup. Tutuplah teko kalian dan
ucapkanlah basmalah. Tutupilah bejana kalian walaupun dengan meletakkan sesuatu
di atasnya dan bacalah basmalah. Matikan lampu kalian. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim, dari Jabir bin Abdullah).
Keempat : Memakmurkan
rumah dengan ibadah termasuk membaca al Qur an.
Diantara cara yang sangat baik untuk mengusir syaithan agar
tidak bermalam di rumah kita adalah memperbanyak ibadah dan membaca al Qur-an.
Ketahuilah bahwa syaithan tidak akan mendekat jika di rumah dibacakan ayat ayat
al Qur-an. Bahkan syaithan syaithan yang telah berada didalam rumah akan lari
keluar.
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya
Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum diciptakan-Nya langit dan
bumi. Dia turunkan darinya dua ayat yang dijadikan sebagai penutup surat al
Baqarah. Tidaklah dibaca di suatu rumah
selama tiga malam melainkan syaithan tidak akan mendekatinya. (H.R at
Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Rasulullah bersabda : “Laa
taj’aluu buyuutakum maqaabira !. Innasy syaithaana yanfiru min baitiladzi
tuqra-uu fiihi suratul baqarah”. Janganlah kalian jadikan rumah kalian
(seperti) kuburan. Sesungguhnya syaithan
lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat al Baqarah. (H.R Imam
Muslim dari Abu Hurairah).
Syaikh al Mubaarakfuri berkata : Hadits ini mendorong kita untuk memperbanyak ibadah di rumah terutama
shalat yang hukumnya sunnah dan membaca al Qur an. Supaya rumah kita tidak
mirip kuburan atau jasad yang mati.
Rasulullah sangat menganjurkan kita untuk melakukan sebagian
ibadah shalat di rumah yaitu shalat shalat sunnah. Beliau bersabda : ”Ij’aluu fii buyuutikum min shalaatikum, wa
laa tattakhidzuu haa qubuuraa”. Lakukan sebagian shalat kalian di rumah
kalian. Jangan jadikan rumah kalian kuburan. (H.R Imam Bukhari Ibnu Umar).dari
Beliau juga bersabda : “Khairu
shalaati mar-i fii baitihi illal maktuubah”. Sebaik baik shalat seseorang
adalah yang dilakukan di rumahnya kecuali shalat wajib (H.R Ibnu Khuzaimah dari
Zaid bin Tsabit).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
A’lam. (599).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar