MANUSIA SANGAT BUTUH KEPADA ALLAH TA’ALA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh manusia itu adalah makhluk
yang sangat fakir yaitu sangat butuh kepada Allah Ta’ala Yang Mahakaya. Semua makhluk
meminta segala sesuatu kepada-Nya. Allah berfirman : “Allahush shamad”. Allah tempat meminta segala sesuatu (Q.S al
Ikhlas 2).
Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin menjelaskan bahwa : Makna yang mencakup (tentang ayat ini) ialah Dia
mempunyai sifat yang sempurna dan seluruh makhluk butuh kepada-Nya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
as Shamad ialah Yang Sempurna KeilmuanNya, Yang Sempurna Kesantunan-Nya, Yang
Sempurna keagungan-Nya, Yang Sempurna Kekuasaan-Nya. Ini artinya Allah Ta’ala
tidak membutuhkan makhluk karena Dia Maha Sempurna. Dan juga tertera dalam tafsir bahwasanya ash
Shamad ialah menangani semua urusan makhluk-Nya. Artinya bahwa semua makhluk
sangat bergantung kepada Allah Ta’ala. (Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Utsaimin).
Dalam surat Fathir ayat 15 Allah
Ta’ala menjelaskan pula bahwa manusia (sangat) butuh kepada Allah, yaitu
sebagaimana firman-Nya : “Yaa aiyuhan naasu antumul fuqaraa-u ilallahi,
wallahu huwal ghaniyul hamiid”. Wahai manusia !. Kamulah yang butuh kepada
Allah dan Allah, Dialah Yang Mahakaya lagi Maha terpuji”.
Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di
berkata : Allah Ta’ala mengalamatkan firman-Nya kepada seluruh manusia. Memberi
tahu mereka tentang kondisi dan sifat mereka. Dan sesungguhnya mereka benar
benar butuh kepada Allah Ta’ala dari segala segi.
Mereka butuh diciptakan, kalau
bukan Allah Ta’ala menciptakan mereka tentu mereka tidak ada. Mereka juga utuh
untuk dibekali dengan kekuatan, dan anggota tubuh. Kalau saja Allah tidak
memberikannya kepada mereka tentu mereka tidak bisa melakukan suatu pekerjaan
apa pun.
Jadi manusia sangat fakir yakni
butuh secara dasar kepada-Nya dengan segala arti kefakiran. Sama saja apakah
mereka menyadari akan sebagian kefakiran itu ataukah tidak. Akan tetapi orang
yang mendapat taufik diantara mereka yaitu yang selalu merasakan kefakiran
dirinya dalam setiap keadaan dalam permasalahan dunia dan agamanya.
Mereka merendahkan diri dan memohon
kepada-Nya untuk tidak diserahkan kepada dirinya sendiri sekejap mata pun. Dan
memohon kepada-Nya agar diberi pertolongan atas segala urusannya dan dia
merasakan makna seperti ini dalam setiap saat.
Orang seperti ini pantas mendapat pertolongan yang sempurna dari Allah
Ta’ala sesembahannya Yang lebih sayang kepadanya daripada seorang ibu terhadap
anaknya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Oleh karena itu seorang hamba
wajiblah baginya untuk tidak pernah lalai sedikitpun memuji Allah Ta’ala dalam setiap keadaan dan
senantisa bersyukur kepada-Nya dengan sebesar besar syukur atas segala
nikmat-Nya.
Insya Allah bermanfaat bagi kita
semua. Wallahu A’lam (603)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar