AMALAN
SUNNAH MENDATANGKAN KECINTAAN ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Termasuk
rahmat Allah kepada hamba hamba-Nya adalah Dia mensyariatkan amalan amalan
sunnah disamping amalan amalan yang diwajibkan. Contohnya adalah perintah
shalat, ada shalat wajib dan ada pula shalat yang tidak wajib. Ada puasa
wajib ada pula puasa sunnah. Zakat
adalah wajib tapi bersedekah atau berinfak adalah tidak wajib. Ibadah haji
wajib bagi yang mampu sekali selama umurnya tapi ada ibadah umrah yang tidak wajib dan yang
lainnya.
Ketahuilah saudaraku, bahwa kewajiban kita
paling utama adalah mencintai Allah Ta’ala dan bersyukur kepada-Nya. Namun
demikian sebagai seorang hamba, kita
sangatlah berharap agar bisa menjadi orang orang yang dicintai-Nya yaitu
dengan banyak beribadah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Diantara amalan yang
akan mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya adalah melakukan amalan amalan sunnah yang tidak
diwajibkan.
Imam
Ibnul Qayyim menyebutkan sepuluh sebab yang mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala
kepada hamba hamba-Nya. Salah satunya kata beliau adalah : Mendekatkan diri
kepada Allah dengan mengerjakan ibadah sunnah. (Madarijus Saalikin).
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku,
maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan
amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku
dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.
Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan
memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi
petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk
pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang
ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku
mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku melindunginya.” (H.R Imam Bukhari).
Hadits
ini menjelaskan, bahwa di antara sebab yang mendatangkan kecintaan Allah adalah
mengerjakan amal-amal sunnah sesudah yang wajib secara istiqamah. Dan jika
Allah sudah mencintai hamba, maka Allah akan memberi petunjuk pada anggota
tubuhnya. Sehingga ia akan berkata dan berbuat sesuai keridhaan-Nya.
Maksud
Allah menjadi pendengarannya adalah Allah akan memberi petunjuk kepadanya pada
pendengarannya sehingga ia tidak mendengar kecuali yang mendatangkan
keridhaan-Nya.
Maksud
Allah menjadi penglihatannya adalah Allah akan memberi petunjuk kepadanya pada
penglihatannya sehingga ia tidak akan melihat kecuali apa yang dicintai Allah
Ta’ala.
Sementara
maksud Allah menjadi tangannya yang dengannya ia berbuat adalah Allah memberi
petunjuk pada tangannya sehingga ia tidak berbuat dengan tangannya kecuali apa
yang diridhai Allah 'Azza wa Jalla .
Sedangkan
maksud Allah menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah adalah Allah memberi
petunjuk pada kakinya sehingga ia tak melangkah/berjalan dengan kakinya kecuali
untuk sesuatu yang diridhai oleh Allah 'Azza
wa Jalla.
Oleh karena itu mari kita bermohon
kepada Allah Ta’ala agar selalu diberi
kekuatan untuk melakukan amalan amalan sunah setelah menunaikan amalan amalan
wajib demi mendapatkan cinta Allah Ta’ala.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda bahwa diantara doa Nabi Daud ‘Alaihis salam ialah: “Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang
mencintai-Mu dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada
cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku dan
keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam mengingat Nabi Daud ‘Alaihis
salam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.”
(H.R at Tirmidzi).
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (616)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar