RASULULLAH DITANYA YAHUDI MADINAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sejak zaman Nabi Musa
sudah diketahui bahwa orang orang Yahudi adalah manusia yang banyak tanya. Terkadang pertanyaannya mendatangkan kesulitan bagi diri mereka. Lalu di zaman Rasulullah berada
di Madinah, orang orang Yahudi Madinah juga pernah bertanya kepada Rasulullah tentang beberapa hal untuk mengetahui apakah Muhammad itu benar
benar Rasulullah.
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Imam Ahmad
meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata : Ada sejumlah orang Yahudi
mendatangi Rasulullah lalu mereka
mengatakan : Wahai Abu al Qasim, kami akan menanyakan lima hal kepadamu. Jika
engkau memberitahukannya kepada kami (bisa menjawab pertanyaan, pen.) maka kami
mengakui engkau sebagai Nabi dan kami akan mengikutimu.
Kemudian Rasulullah mengambil janji dari mereka seperti
Israil (Nabi Ya’qub) mengambil janji untuk anak anaknya dengan berkata : “Allahu
‘ala maa naquulu wakiil” Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan
(ini) Q.S Yusuf 66.
Lalu beliau bersabda : Ajukanlah (pertanyaan kalian). Maka
Yahudi ini berkata :
(Pertama) : Beritahukan kepada kami tanda Nabi. Beliau bersabda : (Meskipun) kedua matanya
tidur tetapi hatinya tetap tidak tidur.
(Kedua) : Beritahukan kepada kami bagaimana janin bisa
menjadi perempuan atau laki laki. Beliau bersabda : Kedua air mani (air mani
laki laki dan perempuan) bertemu. Jika air mani
laki laki lebih unggul daripada air mani perempuan maka akan lahir anak
laki laki. Dan jika air mani perempuan lebih unggul maka akan lahir anak
perempuan.
(Ketiga) : Selanjutnya mereka berkata : Beritahukan
kepada kami apa yang diharamkan Israil (Nabi Ya’qub) atas dirinya sendiri.
Beliau bersabda : Ia menderita penyakit encok tetapi ia tidak mendapatkan sesuatu
yang sesuai dengannya kecuali susu ini dan itu. (Imam Ahmad menyebutkan sebagian mereka mengatakan yakni
unta, lalu ia mengharamkan dagingnya). Maka Yahudi itu berkata : Engkau benar.
(Keempat) : Sekarang beritahukan kepada kami apa petir
itu. Beliau bersabda : Itu adalah salah
satu Malaikat Allah yang diserahi mengurus awan. Di tangannya atau kedua
tangannya, ada pembelah dari api yang dengannya ia menghalau awan dan
menggiringnya ke arah mana yang diperintahkan Allah kepadanya. Lalu yang
terdengar itu suara apa, lanjut mereka bertanya. Beliau bersabda : Itu adalah
suaranya. Serentak Yahudi itu berkata : Engkau benar.
(Kelima) : Dan satu lagi (pertanyaan) yang masih
tersisa, yaitu suatu hal yang jika engkau memberitahukannya maka kami akan
mengikutimu. Sungguh tidak ada seorang Nabipun melainkan ada satu Malaikat yang
datang kepadanya membawa berita. Maka beritahukan kepada kami, siapa Malaikat
yang menjadi temanmu. Jibril, jawab Rasulullah. Yahudi berkata : Jibril yang
turun membawa peperangan, pertumpahan darah dan siksa itu adalah musuh kami.
Seandainya engkau mengatakan Mika-il yang biasa turun membawa rahmat, tumbuh
tumbuhan dan hujan tentu terjadi (apa yang kami janjikan kepadamu yaitu untuk
mengikutimu).
Meskipun sudah semua pertanyaan dijawab dengan benar dan mereka berjanji akan mengikuti Nabi bahkan
pertemuan itu telah mengambil janji dari mereka dan Allah sebagai saksi tapi
mereka tetap mengingkari Nabi. Begitulah Yahudi yang di hatinya ada penyakit
yaitu penyakit hati yang ada pada diri mereka yaitu hasad.
Wallahu A’lam. (248)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar