MENGENAL TANDA TANDA IKHLAS
Oleh : Azwir B. Chaniago
Secara istilah, makna ikhlas adalah niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal
tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niat dari segala sesuatu yang bisa merusaknya. Ikhlas itu seperti sabar, haruslah
tanpa batas. Jika sabar ada batas itu bukan lagi disebut sabar dan begitupun ikhlas jika ada
batas maka tidak ada lagi ikhlas.
Ikhlas itu sebenarnya adalah pekerjaan hati, tapi seseorang yang
benar benar ikhlas akan bisa terlihat dari keadaan dan sikapnya, antara lain :
Pertama : Tidak pernah puas dengan amal yang dilakukannya. Orang yang ikhlas
hanya akan qana’ah atau merasa cukup terhadap urusan dunia meskipun dengan yang
sedikit. Tapi untuk urusan akhirat dia tidak pernah merasa kenyang. Masih terus
merasa kurang.
Kedua : Tidak pernah menghitung hitung kebaikan apa yang telah diperbuatnya. Apapun
kebaikan yang pernah dilakukannya maka dia akan berusaha melupakannya.
Ketiga : Tidak pernah membutuhkan pengakuan dirinya seperti sifat ujub. Apalagi
pengakuan orang lain. Pujian ataupun celaan baginya sama saja. Malah jika ada
orang memuji perbuatan atau amalnya maka dia akan mengingkarinya.
Keempat : Tidak mencari keuntungan materi, pujian, popularitas ataupun fasilitas
terhadap kebaikan yang dilakukannya. Dia hanya berharap ridha dan pahala dari
Allah semata.
Kelima : Berusaha menyembunyikan amalnya sebagaimana seseorang menyembunyikan
keburukannya. Setiap amal yang bisa disembunyikan pasti akan diusahakannya
untuk menutupi karena khawatir dengan datangnya sifat riya’
Keenam : Beramal pada saat
kesendiriannya lebih baik daripada di keramaian. Inilah ciri khas yang ada pada
orang yang ikhlas. Amal terbaiknya akan dilakukan pada saat sendiri tidak ada
yang melihat kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia betul betul merasa sangat
puas jika yang menyaksikan amalnya hanya Allah.
Ketujuh : Orang yang ikhlas biasanya tidak mempan di zhalimi karena kezhaliman
seperti apapun tidak akan membuatnya merasa tersiksa karena dia hanya bersandar
kepada Allah tidak kepada yang lain. Bahkan jika dia dizhalimi akan membuat
imannya semakin kokoh dengan mengambil
sikap yang terpuji yaitu bersabar dan bersyukur pada setiap keadaan.
Kedelapan : Orang yang ikhlas ditakuti oleh syaithan
karena syaithan mengaku tidak mampu menggoda dan menyesatkan hamba Allah yang
ikhlas. Allah berfirman : “Illa
‘ibadaaka minhumul mukhlashin. (Aku
akan menyesatkan) Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas. (Q.S. al Hijr 40).
Allahu alam. (228)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar